Pemberian kado

553 76 151
                                    

Kring...kring...kring...
terdengarlah bunyi alarm yang memekakkan telinga. Karna sang pemiliknya merasa terganggu, dia pun langsung mematikan benda tersebut.

"Ekkh...cepet banget sih pagi nya anjirrrr." Gerutu seorang gadis yang tadi mematikan alarm tersebut.

"Nata! Bangun!" teriak seorang wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan ibu dari seorang wanita tadi.

"Apasih si mami teriak-teriak gak jelas banget. Dikira ini hutan apa." Gerutu gadis itu sambil berjalan menuju kamar mandi dengan sempoyongan karena masih dilingkupi kantuknya.

Ibu gadis tersebut pun, menghampiri anaknya yang di atas. Karna takut jikalau anaknya belum bangun.

"Nata..?oh kamu udah bangun toh..." kata ibu paruh baya tersebut yang bernama Reana saat memasuki kamar anaknya.

Karna merasa anaknya sudah bangun dan sedang mandi, dia pun turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan dan persiapan suaminya untuk berangkat ke kantor.

Selang beberapa menit, gadis tersebut yang tak lain bernama Nata keluar dari kamar mandi dengan balutan seragam SMAnya. Dan dia mematutkan dirinya di depan kaca dan menguncir rambutnya seperti ekor kuda. Setelah merasa siap, dia mengambil tas nya lalu turun ke bawah untuk berangkat ke sekolah.

" Nata...sini nak sarapan." kata ibunya kepada anaknya.

"Gak usah mi, Nata langsung berangkat aja. Takut telat. Assalamualaikum." kata Nata sambil mencium punggung tangan orang tuanya.

" Ati-ati yha bayi papi..." kata papinya sambil mengacak gemas rambut anaknya.

"Papi, aku udah besar loh ini masih dipanggil bayi" Ujar Nata dengan menghentakkan kakinya kesal. Kedua orang tuanya pun terkekeh.

Nata merasa badmood seketika, dia memilih untuk cepat-cepat berangkat ke sekolah. Dia pun ke bagasi untuk mengambil motor besarnya. Lalu menancapkan gas menuju sekolahan.

Setelah selang berapa lama, diapun sampai di sekolahnya. Yaitu SMA 2 MERPATI. Seperti biasanya, dia selalu jadi pusat perhatian orang-orang ketika dia turun dari motor besarnya. Mungkin mereka kagum dengannya karena menaiki motor besar.

"Apa liat-liat, mau gue culek tuh mata! gue tau kali gue cantik..." kata Nata pada semua pasang mata dengan pandangan dingin dan pedenya. Berbeda memang sikap dia saat di rumah dengan di sekolah. Yang di rumah ia manja, seperti anak kecil...berbanding terbalik saat dia di sekolah. Ia terkesan galak dan judes.

Dia pun lagsung melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya. Setelah beberapa gunung ia naiki, berapa danau ia lompati (ya kali...) akhirnya dia sampai di kelasnya. Dia mengedarkan pandanganya ke penjuru kelas dan mendapati ketiga sahabatnya yang saling menggosip ria di pojok kelas. Mungkin mereka gak sadar dengan kedatangannya.

"Pada ngapain Lo?" tanya Nata pada ketiga sahabatnya.

"Dari kapan lo sampai? kok gue nggak tau," tanya sahabatnya Nata yang bernama Fanya.

"Gimana kalian tau, orang kalian pada asik ngegosip. Jangankan kehadiran gue, kehadiran pak presiden paling kalian pada gak tau." Kata Nata dengan jutek.

"Yaelah Nat...jutek banget sih lu!kenapa sih? Lagi nahan boker yah lo?" tanya Airin sahabat Nata yang lainnya.

"Ngawur banget kalo ngomong. Pengen gue lafban aja tuh mulut." ucap Nata pada Airin.

"Dia emang udah jutek dari dulu kali Rin...gue juga heran sama mukanya. Jarang berekspresi. Dulu lahirnya gimana yah? Apa sama kek gini yah, flat ." Kata Fanya sambil mengetuk-ngetuk dahinya dengan jari telunjuk seperti orang yang sedang berfikir.

Si cupu jadi pacarku?Where stories live. Discover now