Part 1

9.1K 297 1
                                    

Seorang wanita dan seorang pria berlari-lari di sebuah perusahaan menuju sebuah lift.

Tunggu...

Ucap kedua orang tersebut bersamaan. Mereka berdua saling menatap dan terkejut.

Buruan, loe berdua mau masuk nggak nih?

Ucap seorang wanita yang ada di dalam lift tersebut. Pria dan wanita yang berlari tadi langsung berkata...

Iya...

Kedua orang tadi pun langsung cepat-cepat masuk ke dalam lift. Tiba-tiba lift tersebut berbunyi karena kelebihan muatan. Tiba-tiba seorang pria di dalam lift tersebut berkata...

Salah satu dari loe berdua harus ada yang keluar, cepatan...!!!

Jordan, loe aja yang keluar gue buru-buru...

Enak aja, loe aja yang keluar Jing...ga...!!!

Loe kan cowok, masak loe nggak mau ngalah sih dengan cewek...

Apa urusannya?
Jangan bawa-bawa jenis kelamin deh.

Keras kepala banget sih loe, buruan keluar sana...

Nggak mau, loe aja yang keluar...

Tiba-tiba 2 orang di belakang Jordan dan Jingga langsung mendorong tubuh Jordan dan Jingga bersamaan. Saat Jordan dan Jingga berada di luar lift, orang-orang langsung menutup pintu lift.

Aish sial...
Semua ini gara-gara loe...

Ucap Jingga sambil menunju pintu darurat. Jordan pun juga menuju pintu darurat dan berkata...

Kok gue sih yang di salahin? Ini semua gara-gara loe, Jingga...

Jordan dan Jingga pun berlari-lari di tangga darurat.

Jordan, loe ngapain ikutin gue sih?

Siapa yang ngikutin loe?

Terus kalau loe nggak ngikutin gue,
loe ngapain ada di perusahaan ini?

Loe sendiri ngapain ada di perusahaan ini?

Ya kerjalah.
Sekarang loe kaget kan gue bisa kerja di perusahaan besar seperti ini. Pasti sekarang loe iri kan sama gue?

Siapa yang kaget?
Siapa yang iri?
Gue juga kerja di perusahaan ini juga kali?

What?
Serius loe?
Jadi sekarang kita berdua kerja di tempat yang sama lagi?

Iya.

Ucap Jordan santai sambil masuk ke dalam sebuah ruangan yang sudah di penuhi oleh beberapa pegawai baru seperti Jordan. Jingga pun masuk ke dalam ruangan tersebut.
________________

Malam harinya di rumah Jingga...

Kesal, kesal, kesal...
Ngapain si Jordan harus kerja di perusahaan yang sama lagi sih dengan aku? Aku sengaja pindah kerja hanya untuk melupakan dia. Kalau aku kerja bareng dia terus tiap hari, kapan aku bisa melupakan dia? Kapan aku bisa move on?

Ucap Jingga berbicara sendiri di dalam kamarnya sambil tengkurap dan menghentak-hentakkan kedua kakinya di atas kasur.

Di rumah Jordan...

Kalau jodoh nggak akan kemana-mana. Akhirnya kita bekerja di tempat yang sama lagi, Jingga. Kali ini aku nggak akan melepaskan kedua tangan kamu lagi seperti dulu. Aku akan selalu menggenggam erat kedua tangan kamu. Aku tidak peduli seberat apapun cobaan yang akan datang menghadang di hubungan kita berdua nanti.

Ucap Jordan duduk santai di depan meja kerjanya yang ada di dalam kamarnya sambil memegang dan menatap sebuah bingkai foto yang ada foto Jordan dan foto Jingga yang sedang tersenyum bahagia. Jordan pun mencium bingkai foto tersebut dengan penuh perasaan.



3M (1-12 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang