Part 12 [Poor axel]

Start from the beginning
                                    

Aku mengulurkan tanganku untuk menyibak rambut yang menutupi sebagian matanya. Hm, rambutnya sudah mulai panjang.  

"Terimakasih, terimakasih Xel." Lirihku. Dan entah sejak kapan bibirku sudah menempel pada bibirnya. 

__oOo__ 

"Akkkkkkk...nanananana,,,tuuuuuu..." celotehan itu berasal dari bibir Ezy yang sedang asyik bermain dengan Aji, anak dari Dita sepupuku yang baru berusia dua tahun. 

"Hai sepupu."  

Aku mendongak mengikuti arah pandang Dita ke arah tangga. 

Oh, jadi dia baru memanggil Axel dengan sebutan sepupu. 

"Hai." Balas Axel ramah dan menuju ke arah kami yang sedang duduk di karpet ruang Tv sambil mendampingi putra kami. 

"Ehem, kenalin Dita." Wanita itu mengulurkan tangannya kepada Axel. Berhubung kemarin saat kami tiba ia sudah tidur jadi belum sempat berkenalan dengan Axel, ditambah saat pernikahan dia tidak datang. Huh. 

"Axel." Sambutnya. 

"Woy, kenalin juga, Feri." Ya, dia suaminya Dita tapi, sejak kapan muncul, bukannya semalam ikut ke rumah sakit? 

"Dia suami Dita." Kataku pada Axel dan dia mengangguk paham lalu tersenyum pada Feri. 

"Udah pulang Fer? Yang lain?" tanyaku. 

"Masih disana. Pulang bentar buat jenguk anak-isteri." Katanya dengan senyum jahil.  

"Huuu, gayamu Fer.." kataku dengan logat jawa tengah-ku. 

"Pantes rame, kalian lagi pada kumpul gak ngajak-ngajak?" kini Rio yang ikut bergabung dengan dua orang lelaki disampingnya, mereka sepupuku semua, Zia dan Joy. Ketiganya langsung duduk disamping Axel. Sejak kedatangan kami kemarin malam, mereka langsung akrab dengan Axel. Ya, setiap ada sepupu baru apalagi laki-laki memang mereka selalu bersikap akrab, seperti kepada Feri. Tapi, hati-hati, diam-diam mereka berbahaya.  

"Mas, kamu kan chef ya. Bisa dong buatin kita makanan yang enak-enak?" tanya Joy dengan lirikan jahilnya. 

"English breakfast?" usul bocah kelas satu SMA itu, Rio. 

"Kayak ngerti." Celetukku yang langsung diberi pelototan oleh mereka kecuali Zia. Ha? Tumben anak itu diem... 

"Mas, Mas.." yang diheranin mulai bicara. Membuat Axel mengalihkan perhatiannya pada Zia. 

"Bahan masakan gak ada, jadi supermarket yuk..." 

Jedaagggg 

Morotin ujung-ujungnya kalo udah ngajak jalan apalagi ke supermarket. 

"Yeahh!!" teriak Rio dan Joy bersamaan menyetujui ajakan Zia. Mereka bertiga memang memiliki usia yang tak terlalu jauh jadi sikap usilnya sama rata. 

Gak tega sebenarnya, Axel pasti lelah. Tapi, untuk pendekatan sama mereka dibiarkan sajalah...hahhaaha 

"OKey-okey, bayaran belakangan gak papa." Goda Axel gak kalah liciknya. 

Aku, Dita, dan Feri hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sepupu kami yang menyebalkan itu, sudah biasalah pekerjaan mereka membully anggota keluarga baru. Lihat saja bagaimana kondisi Axel nanti. Hahahahaa... 

__oOo__ 

Aku dan Ezy sedang berada di kamar. Untuk apalagi kalau bukan menidurkan bocah gempal ini. Sudah jam satu siang, dan dia masih aktif saja bermain dengan mainan yang dibeli Axel yang katanya ia beli di toko dekat rest area kemarin. 

Married	with	young 	manWhere stories live. Discover now