Hangat?

11.3K 1K 12
                                    

"Ini terlalu dingin Chanyeol~" Baekhyun merengek dengan kaki yang di hentak-hentakkan ke atas permukaan kasur.

"Dan aku kepanasan Baekhyun." Sahut Chanyeol sembari bersiap naik ke atas tempat tidur, dimana Baekhyun terduduk saat ini dengan wajah cemberut maksimal.

"Kau tahu aku tidak kuat dingin." Ucapnya lagi. Membuat Chanyeol memutarkan bola matanya.
"Kau juga tahu aku tidak kuat panas."

"Kenapa kau tidak mau Mengalah?!"

"Bukan begitu. Saat ini aku benar-benar tidak bisa tidur dalam keadaan panas Baek."

"Aisshh!!" Baekhyun menghempskan dirinya ke kasur dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Merajuk.

Chanyeol yang melihatnya, menghela nafas panjang. Sedikit merasa kesal dengan sikap pemaksa Baekhyun.

Pada akhirnya Chanyeol memang tidak akan pernah bisa menolak apa yang Baekhyun inginkan. Di raihnya remot AC dan mematikannya. Setelah itu membuka kaos yang dia kenakan saat ini sebelum ikut berbaring dengan posisi membelakangi Baekhyun yang masih menyembunyikan diri di Balik selimut. Mencoba untuk tidur.

Baekhyun yang tidak merasakan pergerakan apapun lagi, menyibakkan selimut yang ia kenakan dan menengok ke arah Pria di belakangnya. Chanyeol tidak berbohong soal dirinya yang tidak bisa tidur dalam keadaan hangat. Apa dia keterlaluan?

Apa Chanyeol marah padanya?

Baekhyun membalikan tubuhnya menghadap ke punggung telanjang Chanyeol. Sejenak menggigit bibirnya ragu. Haruskah dia membangunkan Chanyeol? Bagaimana jika pria itu sudah tidur?

"C-chanyeol." Cicitnya.

Chanyeol tidak menjawab. Bahunya naik turun dengan teratur. Mungkinkah secepat itu Chanyeol jatuh tidur?
Bibir Baekhyun sontak melengkung ke bawah dengan raut wajah sedih. Jari telunjuknya ia bawa untuk menyentuh punggung tegap itu.

"Apa Chanyeol marah?"

Masih tidak ada jawaban.

"Maaf.." cicitnya lagi. Kali ini dengan suara bergetar menahan tangis.

"K-kalau begitu aku akan tidur di kamar sehunie saja. Jadi chanyeol bisa menyalakan pendingin ruangannya."

Baekhyun baru saja akan beranjak dari tidurnya saat Chanyeol membuat gerakan tiba-tiba dengan meraih tangan kirinya.
Mereka bertatapan untuk beberapa saat.

"Kenapa menangis?" Tanya Chanyeol. Baekhyun menunduk dengan bibir bergetar.

"Chanyeol marah. Aku takut."
Chanyeol melemaskan raut wajahnya. Sedikit merasa bersalah membuat Baekhyun takut padanya.

"Aku tidak marah Bee. Sekarang kau tidur, oke." Ajaknya, menarik Baekhyun untuk kembali berbaring di sebelahnya.

"Tapi pendingin ruangannya?"
Chanyeol tersenyum lembut dan mencium pipi Baekhyun gemas.

"Aku bisa tidur tanpa pendingin ruangan. Tapi aku tidak akan bisa tidur tanpamu."

Taunya Baekhyun tersipu oleh rayuan kecil macam itu.

Chanyeol mengelus rambut Baekhyun dan kembali berbaring dengan posisi membelakangi pria mungil itu. Namun kali ini menarik serta tangan Baekhyun. Menuntunnya untuk memeluknya dari Belakang.
Baekhyun menyamankan diri dengan menempelkan pipinya pada punggung polos Chanyeol yang lebih nyaman dan hangat dari penghangat ruangan manapun.

"Selamat tidur Chanyeol."

Chanyeol tersenyum dan mengecup punggung tangan Baekhyun.

"Mimpi indah Bee."

SWEET THINGS [ONESHOT]Where stories live. Discover now