11.59

11 4 1
                                    








Hari terakhir dalam Penilaian Akhir Semester. Bagi murid lain mungkin ini hari yang dinanti, namun tidak bagi seorang murid bernama Aqilla Assyifa Mahveen. Hari terakhir berarti semua mata pelajaran sudah ia cetak nilainya.

'Kalo kak Syiffa bisa masuk 5 besar sebagai permulaan, kak Syiffa bakal papa ajak jalan-jalan ke luar negeri seperti apa yang kak Syiffa pingin! Tapi, jangan jauh-jauh. Oke?' masih teringat jelas suara papa Ade memberikan iming-iming kepada putrinya. Aqilla Assyifa Mahveen.

Dan kata-kata papa Ade menjadi suatu penambah semangat bagi diri Assyifa sendiri.

***

Seperti biasa, setelah Penilaian Akhir Semester selesai, Syiffa dan teman-temannya berkumpul didepan kelas X MIPA 4. Hanya tinggal beberapa orang saja, karena yang lain tengah melaksanakan kewajiban kepada YME. Pahan YME-kan? Paham dong.

Baru beberapa menit yang lalu, gerombolan kakak kelas waktu itu datang lagi dan berkumpul di sanggar tari. Seperti hari itu. Bedanya, kakak kelas yang bernama Haical itu sekarang menggunakan fashion baru.

Dia pake P E C I. Tahu dong sama yang namanya peci.

Saat itu juga Syiffa nyaris tertawa dengan apa yang dia lihat. Namun Syiffa hanya menunduk menahan tawa. 'Gayanya aja pake peci, masa waktu sholat enggak sholat? Kan aneh!' batinSyiffa.

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri?" tanya Hani. Salah satu teman Syiffa yang berposisi pas didepan Syiffa saat ini.

"Ha?" itu respon Syiffa.

Hani tertawa, "Salting ada kak Haical?"'

"Idihh." Satu kata yang terlontar dari bibir Syiffa.

Perlahan kepala Syiffa memutar sembilan puluh derajat, menatap salah satu cowok yang sangat menarik perhatian Syiffa diantara beberapa kakak kelas XII yang terkenal dengan julukan trouble maker-nya anak SMA Sakti.

Eitts. Jangan salah anggap kalau yang Syiffa lihat itu kak Haical, karena yang sebenarnya lebih menarik perhatian Syiffa yaitu kak Rio.

Berawal dari Syiffa yang sering tak sengaja bertemu kak Rio saat berada diluar kelas, lama-kelamaan Syiffa mulai menyukai kak Rio. Menurut Syifa, kak Rio itu cakep, tinggi, nggak norak, senyumnya bikin melt. Tapi ya itu tadi, N A K A L.

Tapi tidak berlangsung lama Syiffa mengalihkan pandangannya pada teman-temannya yang sibuk mengotak-atik ponsel masing-masing. Merasa nanti ada salah satu dari teman-temannya curiga, Syiffa memilih mengeluarkan ponselnya dan iseng mengcandid Gina yang tengah manyun-manyun sendiri dan Syifa yakin bahwa Gina sedang membalas pesan dari pacarnya. Assyifa terkikik geli dengan hasil jepretan yang ia buat. Tak butuh waktu lama untuk mengeditnya, foto itu siap untuk Syiffa gunakan untuk Instastory di akunnya.

Satu ...

Dua ...

Tiga ...

Empaat ...

Liii...

"Huahahaha!" semburan tawa kencang yang mampu membuat hitungan Syiffa berhenti.

Semua mata memandang Hani. Sedangkan yang ditatap malah semakin mengencangkan suara tawanya.

"Hush! Hani! Suara lo kek mak lampir persis malah!" tegur Dea.

Namun teguran itu tak berarti bagi Hani.

The Journey Of LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin