#19 Twinkle Twinkle Little Star

Start from the beginning
                                    

"Eh—iya sayang iya, ini masuk sumpah! Nggak aku tinggalin!" Balas Farhan dengan cepat lalu mencium pipi Lovember kilat.

Mama Lovember dan kedua suster yang melihat keduanya hanya mampu menahan tawa, sedangkan pengunjung lain sudah menertawakan mereka.

Selama proses persalinan berlangsung, Farhan hanya bisa pasrah jika lengannya menjadi korban cengkraman Lovember. Bukan hanya itu saja, Farhan bahkan merasa jika dirinya mendadak seperti tim hore yang sedang mendukung Lovember lomba.

"Ayo sayang, ayoooo.... dikit lagi!" Ucap Farhan menyemangati.

Dokter yang menangani persalinan Lovember hanya terkekeh seraya menggelengkan kepalanya mendengar Farhan yang merapalkan kalimat tersebut berkali-kali.

"Ayo Ibu, tarik nafas dulu. Sekali lagi ya," Ujar dokter tersebut.

Lovember menarik nafas dalam. Lalu ketika ia mengejan untuk yang terakhir kalinya, suara tangisan bayi langsung menggema di ruang persalinan.

"Pinter Ibu-nya nih. Anaknya cantik banget."

Melihat anaknya yang berada digendongan suster, Farhan menghela nafas lega. Ia kemudian memeluk Lovember seraya mencium kepala Lovember dengan sayang, lalu menghapus keringat yang membasahi wajah Lovember. Sedangkan Lovember langsung mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal.

"I love you." Ucap Farhan. "Sumpah, aku nggak bakalan selingkuh. Aku janji, Love. Lihat kamu ngelahirin kayak gini, rasanya aku kayak meregang nyawa juga!"

Lovember tertawa pelan dan menatap suaminya. "I love you too, Aa." Balasnya.

***

Dengan sayang, Farhan membelai pipi merah putrinya yang sedang menyusu diatas dada Lovember. Pandangan matanya tidak lepas dari putri cantiknya yang ia dan Lovember beri nama Kirei Alnaira Prasetyo. Dalam hatinya, Farhan masih tidak menyangka jika dirinya sekarang sudah resmi jadi seorang Bapak-bapak seperti dua sohib sablengnya itu.

"Hai Kirei, cantik banget sih kamu, Nak." Ucap Farhan masih dengan tangan yang membelai pipi Kirei.

"Makasih ya, A." Ucap Lovember yang membuat Farhan mendongakkan kepalanya, menatap lembut istrinya.

"Sama-sama." Balas Farhan.

Tangan Lovember yang bebas, cewek itu pakai untuk memegang pipi Farhan yang sempat ia tampar tadi. "Disebelah sini ya, tadi aku tamparnya?" Tanya Lovember dengan wajah merasa bersalah.

Farhan meraih tangan Lovember yang ada dipipinya, lalu tersenyum. "Nggak apa-apa. Aku tahu kok, pasti kamu lagi kesakitan banget tadi."

"Tapi lumayan kenceng lho, A."

"Bukan lumayan lagi, Love. Emang kenceng banget." Balas Farhan seraya terkekeh.

"Tuh, kan!" Sahut Lovember sedikit panik. "Maaf ya?"

Sejenak Farhan menatap Lovember dengan tatapan kesal, namun bercanda. "Iya dimaafin, tapi cium dulu." Farhan menunjuk pipinya.

Lovember tertawa melihat kelakuan suaminya itu. "Malu kali ada anaknya minta cium." Ledek Lovember.

"Ck, Kirei nggak lihat kok. Lagi bobo." Balas Farhan. "Udah cepetan, mau dimaafin nggak?"

"Idih, maafinnya nggak ikhlas banget sih pakai minta bonus!" Protes Lovember, namun ia tetap  memajukan wajahnya.

Bukan Farhan namanya kalau tidak usil. Cowok itu malah menggeser kepalanya, hingga akhirnya bibir Lovember yang seharusnya mendarat dipipi, malah mendarat dibibir Farhan. Sontak Lovember menepuk pelan lengan Farhan.

"Ih, resek ya!" Ujar Lovember sambil terkekeh.

Farhan mengecup bibir Lovember. "Biarin aja, aku anggep itu reward buat aku karena sabar nemenin kamu lahiran."

"ASSALAMUALAIKUM!"

Suara salam dari pintu kamar rawat Lovember, membuat keduanya langsung menoleh. Farhan langsung berdecak ketika melihat Derry dan Erga yang datang bersama ekornya alias anak serta istri  masing-masing.

"CHUGHAHAE FARHAN DAN LOVEMBER!" Seru Derry heboh yang langsung mendapat tatapan malas dari Shinta.

"Selamat ya, buat kalian berdua." Ujar Erga yang diikuti dengan Salma serta Shinta.

Memang Derry doang deh yang berbeda. Agak-agak geser sedikit kelakuannya.

"Eh Far, waktu gue nanya kamar Lovember di resepsionis depan terus nyebut nama elo, masa susternya bilang 'Oh Bapak Farhan yang tadi ditampar istrinya pas mau lahiran,' gitu masa. Emangnya bener?" Celetuk Derry.

Tawa Erga langsung pecah begitu saja. "Sumpah Far, gue sama Derry langsung ngakak abis pas denger."

Sedangkan Salma dan Shinta hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan suami mereka. Namun berbeda dengan Lovember yang hanya bisa nyengir mendengarnya.

"Hehehe, tadi agak sedikit lost control saking sakitnya kontraksi." Ujar Lovember.

Farhan menatap malas kedua temannya. "Berisik lo pada! Nggak penting banget ya, ngetawain gue." Dumel Farhan.

"Tertawa diatas penderitaan orang emang seru banget, Far." Ucap Erga setelah meredakan tawanya.

"Makan ta—"

"Tahuuuuuuu bulat!" Potong Derry cepat menirukan lagu tahu bulat yang sempat booming beberapa waktu lalu agar Farhan tidak keceplosan.

"Udah lah, lo berdua mening ikut gue kebawah aja. Biar cewek-cewek aja yang ada disini." Putus Farhan akhirnya.

Ketiga cowok itu akhirnya pamit keluar pada istri mereka yang sedang asik mengobrol.

"HEI PARA SUAMI!" Teriak ketiga perempuan yang ada di ruangan sebelum pintu tertutup.

Mereka bertiga menoleh dan menatap istri masing-masing dengan senyuman manis.

"Iya, para istri?" Sahut ketiga cowok itu.

"INGET, JANGAN GANJEN TEBAR PESONA ATAU HUKUMANNYA TIDUR DILUAR!" Pesan para istri.

Lantas dengan bersamaan, para kaum suami langsung mengangguk patuh.

"SIAP LAKSANAKAN!"

Ex-Lovember Where stories live. Discover now