three : nice to meet u

1.2K 191 76
                                    

"Seriuskah Zach melakukan itu terhadapmu?"

Elise mengangguk menjawab pertanyaan Julia kemudian memijat pelipisnya. Kejadian setengah jam lalu benar-benar membuat gadis itu syok. Dengan perlakuan yang Zach lakukan terhadap Elise maupun kejadian beradu fisik di depan mata masih memenuhi otaknya hingga sekarang. Bahkan pria bermata hijau itu tak sedikitpun hilang dalam ingatannya. Mengingat diberi perlakuan seperti tadi membuat Elise ingin menangis.

"Lebih baik kau minum terlebih dahulu. Aku tahu kau begitu syok dengan kejadian tadi."

Niall yang baru saja datang--sehabis membeli minuman botol langsung menyodorkannya pada Elise. Dengan senang hati Elise menerima dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Niall yang sekarang duduk di antaranya.

"Aku bahkan tak habis pikir jika keparat itu berani-beraninya menyentuhmu!"

Elise sudah menceritakan semua kejadian yang terjadi kepada Niall dan Julia hingga tidak terlewat sedikitpun. Mulai dari Zach berbuat kasar terhadap Elise, lalu memberikan perlakuan tak wajar yang dilakukan Zach terhadap Elise, hingga beradu fisik yang dilakukan Zach dengan pria yang tidak Elise ketahui. Tak henti-hentinya ketika Elise menceritakan semuanya membuat emosi Julia memuncak. Ingin sekali Julia menendang selangkangan Zach sekarang juga, tetapi Elise menahannya dan ingin melupakan kejadian tersebut. Jika Elise bertemu dengan Zach, sebisa mungkin Elise harus menghindarinya, dari pada Zach memberikan perlakuan yang lebih dari ini.

"Sudahlah Julia jangan membahas terus-menerus. Itu semakin membuat Elise takut."

Dan hari ini mereka(Elise dan Niall) membatalkan acara untuk mengunjungi klub tersebut.

-AFRAID-


Alunan musik mengalun didalam toko CD dengan begitu teduhnya. Membuat para pengunjung dibuat nyaman dengan musik yang sedang diputar. Begitupun dengan Elise, ia memejamkan kedua matanya merasakan sensasi lagu Fix you yang dibawakan oleh Coldplay. Salah satu band favoritnya.

Lonceng bel yang berada dipintu berbunyi, pertanda seseorang baru memasuki toko. Elise membuka matanya kemudian menemukan seorang pria di ikuti beberapa pengunjung wanita dibelakang, bola mata Elise mengikuti kemana pria tampan itu pergi hingga figurnya menghilang terhalang oleh rak yang cukup tinggi.

"Selamat sore Ms. Johnson." Sapaan ramah tersebut membuat Elise menoleh lalu tersenyum hangat. Elise menemukan wanita paruh baya berdiri di depannya dan menaruh beberapa CD yang akan ia bayar.

Katherine Clayton, atau Elise sering memanggilnya dengan sebutan Ms. Clayton. Wanita paruh baya yang sering membeli beberapa kaset CD di toko milik James. Ms. Clayton sangat mengidolakan Michael Jackson dan beberapa penyanyi terkenal, tidak diragukan lagi jika ia mempunyai banyak album dan beberapa baju yang sering ia pakai jika pergi ke toko ini.

"Kemana si pirang?" Ms. Clayton mengendarkan pandangan mencari si pirang yang tak lain adalah Niall.

Ms. Clayton sangat menyukai Niall, ia berkata Niall begitu mirip dengan anak laki-lakinya yang sekarang tinggal bersama Robert(suaminya) di Perancis. Memang sudah lama Ms. Clayton menjadi seorang janda, namun ia tidak mempersalahkannya. Wanita paruh baya sepertinya lebih suka hidup sendiri dibanding dengan Robert yang suka mempermainkan dirinya dibelakang.

"Niall mempunyai jam malam hari ini Ms. Clayton." Elise menjawab sambil menghitung total CD yang dibeli Ms. Clayton kemudian mamasukannya kedalam paper bag. "Totalnya dua puluh dollar."

Ms. Clayton segera mengeluarkan beberapa lembar uang pas ketika Elise menyebutkan jumlah, lalu mengambil paper bag miliknya. "Terima kasih banyak Elise. Katakan pada si pirang bahwa aku merindukannya."

"Tidak masalah Miss. Oke, aku akan sampaikan nanti."

Dengan segera Ms.Clayton pergi dari hadapan Elise menuju pintu keluar. Ms. Clayton sempat berpapasan dengan pria yang sempat Elise lihat tadi, mengedipkan sebelah matanya sebelum akhirnya Ms. Clayton benar-benar hilang dari pandangan. Pria yang mendapat godaan nampak kebingungan kemudian menggaruk tengkuknya. Orang aneh.

"Permisi nona, bisakah kau memberi tahu dimana letak CD yang seperti ini?" Pria itu bertanya sembari memperlihatkan ponselnya. Disana terdapat cover CD band rock tahun 90-an.

"Mungkin yang seperti itu tidak ada. Tetapi ada beberapa yang mungkin sama. Hanya berbeda dari covernya saja, kurasa."

Ia seperti berpikir sejenak. "Baiklah, bisa kau tunjukan kepadaku?"

"Ikuti aku."

Dengan senang hati Elise keluar dari tempatnya menuju jajaran CD yang berada dipojok sana. Pria bermata hazel itu mengekori Elise dibelakang, kedua matanya memperhatikan bokong Elise yang dapat dikatakan cukup besar. Bibirnya tersenyum miring, seperti membayangkan sesuatu.

"Here we go."

Elise berhenti ketika mereka sudah sampai didepan jajaran rak CD yang pria itu inginkan.

"Oh terima kasih nona. Omong-omong boleh aku mengetahui namamu?"

Bibir tipis itu masih tersenyum miring, matanya menjelajahi tubuh Elise dari atas hingga bawah. Dan ia cukup senang mengetahui bahwa Elise mempunyai payudara yang besar.

"Aku Elise, bagaimana dengan mu?" Elise menjulurkan tangannya kemudian tersenyum manis.

Dengan senang hati pria bermata indah itu menjabat tangan Elise. Matanya tidak pernah terlepas dari kedua payudara gadis beriris biru terang itu. Bodohnya Elise tidak menyadari, gadis itu terlalu terbuai dengan wajah tampan milik pria yang berada di hadapannya ini.

"Aku Zayn, omong-omong.... aku suka dengan bajumu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFRAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang