Sunggyu mengalihkan perhatiannya ke luar jendela. Dari lantai 2 dia bisa melihat teman-temannya sedang bermain sepakbola. Ia cekikikan saat melihat Woohyun bermain curang dengan memasukkan bola ke dalam bajunya dan membawanya hingga ke gawang. Membuat teman-temannya kesal dan menimpuknya dengan tubuh mereka semua, bagai kue lapis.

"Kyuhyun songsaenim, anda datang", sebuah suara hangat dan bersahabat terdengar oleh pemilik perpustakaan yang terkenal galak itu, Sunggyu mendengus sebal. Ini Sungguh tidak adil, melihat bagaimana jahat dan kejam petugas perpustakaan terhadap Sunggyu. Tetapi ia bisa sangat ramah pada Kyuhyun songsaenim.

"Pak Kyuhyun!", Sunggyu memanggil guru pelajaran yang sedang ditekuninya sekarang. Ia membungkuk hormat.

"Ada apa Sunggyu-ssi?"

"Bisakah kau membantuku, ada beberapa soal yang tidak aku mengerti disini", jelas Sunggyu dan membuka kasar buku yang dipegangnya.

"EHEM!!!", Sebuah interupsi mengganggu kegiatan mencari soal Sunggyu. Sunggyu menolah ke wanita berbadan besar yang suka mengomel itu.

"Mian... aku akan pelan-pelan", ujar Sunggyu tersenyum. Meski di dalam hati ia terus mengumpat wanita besar ini.

"Untuk materi tentang integral tak tentu, bisakah bapak mengulangnya kembali? Saat aku mencoba mengerjakan soalnya, selalu tidak menemukan jawabannya", jelas Sunggyu.

Guru tampan itu tersenyum, "Maaf Sunggyu-ssi, tapi sekarang aku ada urusan. Bagaimana jika kau ke rumahku nanti sore?". Ajaknya.

"Baik pak, dengan senang hati saya akan ke rumah bapak nanti sore.", jelas Sunggyu senang.

Sreeet~

Sunggyu langsung melepas genggaman tangan guru matematika saat beliau tiba-tiba berlaku aneh. Entah kenapa Sunggyu merasa gurunya melakukan hal yang tidak wajar. Namun disisi lain ia juga merasa bersalah telah berlaku kasar kepada gurunya tersebut.

"Maafkan saya pak, saya tidak bermaksud...", ucapan Sunggyu terhenti saat melihat guru matematikanya tersenyum nakal ke arahnya, apa hanya perasaannya saja.

"Tak apa, kutunggu nanti sore Sunggyu-ssi", ujarnya ramah dan segera pergi.

'Mungkin hanya perasaanku saja'

.

.

.

Sunggyu mengirim pesan ke orang tuanya bahwa ia akan pulang saat petang, karena sehabis dari perpustakaan ia menuju rumah guru matematikanya tersebut. Ia malas untuk pulang ke rumah, lebih baik ia menunggu di perpustakaan hingga sore dan ke rumah beliau.

Saat Sunggyu keluar, ia melihat teman-temannya duduk di pinggir lapangan. Mereka sibuk mengelap keringat, mendinginkan badan dan juga rebutan minuman.

"Hai Gyu, sudah selesai belajarnya?", sapa Hoya. Dan Sunggyu hanya mengangguk.

"Kau akan pulang? Mau pulang bareng denganku?", ajak Woohyun. Sunggyu mendesis.

"Ck! Sejak kapan kau mau mengantarku? Katakan, apakah kau punya motor baru dan hendak pamer kepadaku?"

"Eeeeeeyyy~", semua orang disana menggoda mereka berdua. Woohyun menggaruk tengkuknya.

"Baiklah, aku berubah pikiran! Aku malas mengantarmu!", ujar Woohyun kesal.

"Meskipun kau memaksaku, aku akan menolak. Aku akan mengunjungi Kyuhyun Songsaenim sore ini", jelas Sunggyu.

"Ada perlu apa?", Nada Woohyun tiba-tiba berubah, ia menatap Sunggyu dengan wajah yang tampak serius. Entah kenapa, Sunggyu merasa takut terhadap Woohyun.

IntimidationWhere stories live. Discover now