09.Makan malam (Aeris,Author)

Mulai dari awal
                                    

Aku mengacak rambutku kesal. Resah,bimbang dengan perasaanku yang sekarang ini.

"Ayo makan. Makanannya sudah siap"

Elios menyuruhku duduk di sebuah tikar yang sudah dipenuhi makanan. Ada sandwich,salad,jus dan buah.

Aku duduk disebelah Elios dan mulai mengambil sandwich kemudian memakannya.

"Emm..ini enak sekali" ucapku membuat Elios tersenyum senang mendengarnya.

"Elios"panggilku pelan.

"Hm?"

"Kau lapar yah?"

"Hm"

"Huft..baiklah kau boleh meminum darahku sekarang" aku menyingkirkan rambutku ke samping kiri supaya Elios mudah menghisap darahku. Tanpa basa basi bibir Elios sudah dileherku tapi sebelum dia menancapkan taringnya ia berbisik ditelingaku.

"Love you mine"

"Engh.." erangku saat Elios mulai menancapkan taringnya dileherku.

Perlahan aku memakan sandwichnya hingga habis lalu meminum segelas jus yang berada tepat didepanku.

"Elios sudah cukup"kataku pelan.

"Hmm..terimakasih atas makanannya honey" ucap Elios sambil membersihkan bekas darahku dibibirnya.

Aku membereskan peralatan makanan,setelah itu Elios mengajakku duduk dibawah pohon memandangi bintang. Elios memintaku duduk dipangkuannya seolah terhipnotis aku menurutinya dan bersandar di dadanya. Jaket Elios menutupi tubuhku dengan pelukannya yang membuat tubuhku menjadi hangat.

"Elios"panggilku.

"Hm?"

"Apa kau sering kesini?"

"Tidak juga,aku kesini jika merasa bahagia saja"

"Bahagia?"

"Ya,aku bahagia karena akhirnya aku bisa menemukan belahan jiwaku dan akan mengubah apa yang terjadi sekarang"

"Belahan jiwa? Maksudmu aku"

"Tentu saja sayang" ucapnya terkekeh.

"Dan maksudmu mengubah yang terjadi sekarang?"

"Dengan adanya kau,aku akan mudah menghancurkan Vlad Dracul"

Aku mengerutkan dahiku bingung.

"Tap-"

"Sstt...kau jangan bertanya lagi"
Ucap Elios memotong perkataanku.

"Huh baiklah"ucapku kesal.

Aku menatap indahnya bintang dilangit begitu pula Elios.

Tiba aku teringat perkataan Jesi dan Elisa.

"Dulu aku menertawakan Jesi dan Elisa saat mereka bilang memandangi bintang itu sangatlah romantis,ternyata mereka benar"

"Apalagi memandangi bintangnya bersamaku,kuyakin pasti tambah romantis" ucap Elios membuatku tertawa.

"Haha terserahlah"

Elios mempereratkan pelukannya terhadapku.

"Kau tau,aku akan berusaha semampuku untuk membuatmu jatuh cinta padaku"

"Aku juga bersedia akan menjadi apapun untukmu"lanjutnya.

Aku menoleh ke belakang menatap mata Elios yang melihat keseriusan disana membuatku menelan ludah.

Aku masih memandangi Elios sampai seolah mengerti Elios mulai mendekatkan bibirnya ke bibirku begitu juga denganku. Sampai kurasakan bibir kami bertemu.

"Mmphh"aku mengerang dibibirnya,Elios memlumat pelan bibirku. Lidahnya menjilati bibirku aku segera membuka mulutku mengijinkan lidahnya untuk masuk.

Author pov

Aeris sama sekali tak mau kalah,ia membalas ciuman Elios hingga lidah mereka mulai bergulat didalam mulutnya.
Tapi ia tak sanggup karena ciuman Elios memberikan respon yang tak biasa pada tubuhnya.

Tubuh Aeris mulai bergetar dipelukan Elios. Akhirnya menyerah untuk saling melawan lidah,saat Elios menyadari Aeris menyerah ia senang hati mulai menelusuri mulut Aeris mengabsen setiap deret giginya. Kemudian dengan sengaja menyentuh bagian sensitif dimulutnya agar bisa mendengar Aeris merintih.

Lalu Elios melepaskan ciumannya membiarkan Aeris mengambil nafas karena perempuan itu nyaris saja pingsan.

Elios menatap Aeris yang kini wajahnya sedang memerah,mulutnya yang bengkak dan basah,rambutnya yang sedikit berantakan sementara dadanya naik turun.

Menyadari Elios memperhartikannya,ia segera mengalihkan pandangannya.

"Aku tidak menyangka kau membalas ciumanku"goda Elios yang detik kemudian mendapat pukulan dari Aeris.

"Aw"

"Berhentilah menggodaku"kesalnya.

"Kau mau lagi hm?"

"Elios! Berhen-"

Chu~

Elios memotong perkataannya dengan mengecup pipi Aeris yang membuat wajahnya semakin merah.

"Baiklah ayo kita pulang"

TBC.

AERIS YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang