Chapter 2

7.6K 698 56
                                    

Krist semakin horor dengan orang yang mengiriminya chat LINE itu. Krist menggelengkan kepalanya sendiri dan lebih memilih tidak membalas chat itu lagi dan mematikan handphonenya, lalu mengambil handuk untuk mandi.

Dan tanpa Krist sadari, pengirim chat itu terus mengiriminya chat hingga keesokannya dan takdir membawanya dekat dengan sosok misterius pengirim chat tak dikenal itu...
.

.

.

Keesokan harinya ketika Krist membuka handphonenya, is semakin risih melihat notifikasi yang muncul di layarnya adalah chat dari orang asing itu lagi.

Sesungguhnya Krist begitu risih dan tidak mau membalas chat-chat yang menurut Krist itu tidak penting dan hanya kurang kerjaan saja. Lebih baik bermain game di handphonenya dibanding membalas chat tidak penting itu. Namun, lama kelamaan Krist semakin sebal.

Suara notifikasi dari handphonenya tidak mau berhenti... Dan Krist tidak bisa bersabar lagi.

Dengan suasana rumah yang sepi---karena ayah dan ibunya pun belum pulang. Adiknya memberi tahunya melalui chat bahwa dia tidak bisa pulang karena semalam hujan deras dan akhirnya menginap di rumah temannya sedangkan kakaknya memiliki pekerjaan keluar kota sampai minggu depan dan baru memberitahunya di chat juga semalam jadilah Krist berada di rumah sendirian--- Krist membuka chat itu dan membacanya satu-persatu.

SingTuan

Hei, sudah tidur?

Kau tidak berniat membalas chatnya?

Apa ada orang disana?

Hei

Hei

Hei

Tidak bisakah kau membalasnya? Aku kebosanan sekarang... :(

...

Serius tidak mau balas ya?

Krist menaikkan alisnya. Dengan salah satu tangan yang membawa handphone dan tangan yang lainnya mencoba membuat sebuah sarapan yang bisa dia nikmati, Krist membatin bahwa chat dari orang asing itu sangat tidak penting...

Krist mengetikkan sebuah balasan.

Kriesttps

Chatmu sungguh tidak penting.

Setelah Krist mengetikkan balasannya, Krist segera meletakan handphonenya do meja makan yang tidak jauh dari dapur lantas ia berjalan kearah kulkas dan membuka pintunya. Kedua maniknya mencari sebungkus roti tawar dan setoples selai strawberry favorit-nya. Setelah mendapatkannya Krist mengambil keduanya.

Ting!

Krist sempat menengok melihat handphone-nya yang bergetar.

"Sudah di jawab? Serius? Cepat sekali... Pasti orang itu tidak punya kerjaan..." Krist bergumam ketika mendengar suara notifikasi lagi dari handphone-nya.

Namun, ketika mendengar suara notifikasi yang terdengar terus tidak membuatnya segera mengambil handphonenya itu. Tetapi, Krist lebih memilih memasak roti tawarnya itu menjadi sarapannya terlebih dahulu. Selesai mengolesi beberapa roti tawarnya dengan selei strawberry dan menyusunnya di atas piring, Krist membawanya ke meja makan.

Tangan kanannya Krist gunakan untuk memakan rotinya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengambil handphonenya.

SingTuan

Chatting with CEO!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang