Prolog

2.3K 300 30
                                    

Pada malam hari jangan keluar
Tetaplah di sisi ibumu
Paling tidak sampai bulan menunjukkan dirinya
Bertengger manis di atas langit

Jangan,
Jangan menyentuh tanah yang basah
Jangan,
Jangan biarkan matamu menatap kegelapan
Jangan, jangan...

Dia sedang mengawasi
Dari kejauhan
Dari kegelapan
Dari kesunyian

Dia akan menangkapmu
Lalu mengirim jiwamu ke neraka!
Lembah dosa bagi orang yang tak taat aturan Tuhan.

Membosankan adalah kata yang tepat untuk keadaan Irene saat ini. Dia berdecak, berdiri sambil membersihkan piring bekas makan keluarga tirinya yang tak tahu malu tersebut. Di saat dirinya sibuk bekerja mereka malah asyik menonton televisi sambil mengacaukan kondisi ruang tamu yang tadinya rapi.

Irene menghela napas, dia mengecilkan volume ponsel yang mendendangkan sebuah lagu lawas. Dulu mendiang ibunya sering mendengarkan ini, kata beliau lagu tersebut mengandung banyak arti yang tidak kita sadari walau sebetulnya menurut Irene liriknya sangat menakutkan.

Namun semenjak ibunya meninggal lagu inilah satu-satunya yang dapat menemani kesehariannya dalam berberes-beres. Dia tidak punya kawan mengobrol di rumah, jangankan untuk bersikap akrab dan ramah pada dua kakak tirinya. Saat waktu makan tiba atau tidur menjelang, Irene tidak diperbolehkan masuk. Dia terpaksa harus menggunakan gudang sebagai rumah yang sebenarnya.

Ya, itu tidak masalah sih. Lagipula Irene hanya butuh istirahat. Dia bisa melakukannya di manapun asalkan kenangannya bersama Ibu tidak terbuang oleh nenek sihir tersebut.

"Hei, Irene! Apa kau berniat membuat kami bangkrut?"

Gerutuan Ibu tiri Irene menyadarkannya dari ketermenungan, dia segera mematikan keran air lalu merunduk sopan. "Maaf, Bu."

Tidak ingin berlarut-larut dalam kebisingan Ibu tirinya yang mengomentari sikap Irene barusan, dia memilih menaikkan kembali volume lagunya dan menata ulang piring-piring yang sudah kering ke rak-rak pinggir pencucian.

Pulang, dan jangan pernah melihat ke belakang
Sebab dia mengincarmu
Dia mengikuti hingga kau tak bisa lepas

Jerat setan yang mengunci manusia suci
Membuat mereka yang beradab
Berubah jadi biadab

Hei, iblis,
Hentikan sebut namanya
Hentikan menuruti perintahnya
Atau kau dan keluargamu tidak akan selamat dari kutukan sengsara sang Maha Kuasa

"Ya, kurasa tidak buruk," ucapnya pelan memandangi jendela kaca yang langsung tertuju pada langit malam. "Kalau memang ada iblis yang datang untuk mengacaukan keluargaku... Aku akan senang bahkan berterima kasih padanya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DaredevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang