Bagian 7 - He will back

Start from the beginning
                                    

Mark mengelus punggung telanjang omeganya yang sedang menangis terisak dipangkuannya. Mark hanya sanggup menenangkan dalam diam. Ia bersalah. Ia tau dengan benar kalau ia yang membuat belahan jiwanya menjadi seperti ini.

"Aku tau kau masih belum rela aku pergi. Tapi ini hanya sementara, sayang. Berhenti menangis, ini juga menyakitiku." Bujuknya pada Haechan yang meringkuk dilehernya dengan tautan bawah mereka yang tidak lepas.

Haechan menggeleng dalam tangisnya. Membuat Mark dengan paksa mendongakkan kepala anak itu supaya menatapnya. Dengan terpaksa Haechan juga mendongakkan kepalanya dan menatap wajah rupawan alphanya yang sedang menatapnya intens.

"Aku—aku takut kau tidak hikss... kembali—aku takut.. hikss..." ujarnya disertai dengan isakan yang memilukan.

Rahang Mark mengeras, amarahnya tiba-tiba berkobar mendengar ucapan omeganya. Apa penyatuan mereka tidak membuat Haechan percaya padanya?

"Tatap aku dan berhenti menangis!" ujarnya tegas sembari menahan wajah Haechan agar terus menatapnya. Haechan juga menahan isakan yang keluar dengan menggigit bibirnya. Membuat Mark  yang ada di depannya mencium bibirnya brutal agar bibir manis kesukaannya tidak lagi digigit olehnya.

"Kita sudah terikat. Jika aku memang berniat meninggalkanmu, pasti aku akan mati terbunuh. Begitu pula denganmu, kita akan baik-baik saja. Kumohon, percayalah padaku. Kita akan kembali bersama, sayang." Ujar Mark seolah merasa frustasi dengan ketidakpercayaan Haechan padanya. Kening mereka bertubrukan membuat Haechan kembali merasakan nafas alphanya menyapu wajahnya.

"Terus tanam knotmu dalam tubuhku. Aku ingin ia menjadi alasanmu cepat kembali padaku!" ujarnya dengan mantap.

Mark tersenyum mendengar permintaan omeganya. Ini mudah untuknya. Menanam knot yang nantinya akan menjadi junior Mark Lee yang akan menjadi alasannya cepat kembali. Mark mengusak hidung omeganya dengan hidungnya manja. Ini akan menjadi siksaan untuknya nanti jika pergi dalam waktu cukup lama.

"Pintarnya dirimu, eoh? Dengan senang hati aku akan menurutimu, Nyonya Lee."

Haechan tersenyum, kembali mengalungkan tangannya pada leher Mark untuk melanjutkan aktivitas mereka kembali. Haechan merasakan tubuhnya terangkat dengan tautan bawah mereka yang masih bersatu. Haechan ditidurkan dibadan sofa dengan posisi Mark berada di atasnya. Alphanya sudah kembali mengambil alih permainan panas mereka.

"Anghh.. ahh.. Minhyu—ngiee—ahh.." desahan terus keluar dari bibir berbentuk hati yang beberapa waktu lalu mengeluarkan tangisnya. Desahan keluar ketika Mark tepat menghujam prostat milik omeganya dengan tepat dan akurat membuat titik kenikmatan Haechan tertumbuk dengan keras. 

Malam sepi sunyi menjadi latar permainan mereka. Cahaya remang-remang tidak menyulitkan mereka dalam saling memberi kenikmatan satu sama lain. Suara kecipak ketika kulit bertemu dengan kulit menjadi tambahan suara. Selain desahan Haechan yang terus mengalun merdu dari pendengaran Mark yang terus menerus ingin mendengarnya. Membuatnya terus menghujam lubang hangat yang seakan tak ada habisnya memberinya kenikmatan.
.

.

.

.

Ketika ranting yang menjadi sandaranmu rebah jatuh ke tanah, tengoklah ke belakang.
Aku akan menjadi penggantinya. Sekalipun itu seribu tahun lagi.

You're My Alpha!Where stories live. Discover now