37. Dewi dalam pasungan

1.8K 15 0
                                    

Dewi dalam pasungan

SATU 

MATAHARI baru saja tenggelam. Dalam 

udara yang beranjak gelap itu keadaan dipekuburan 

Jati anom nampak diselimuti kesunyian padahal 

belum lama berselang rombongan pengantar jenazah 

yang berjumlah hampir seratus orang meninggalkan 

tempat itu. Di u jung kanan tanah pekuburan, 

dibawah sepokok batang Kemboja kecil tampak 

seungguk tanah makam yang masih merah ditaburi 

oieh bunga-bunga aneka warna. Dikejauhan 

terdengar suara kicau burung yang kembali ke 

sarangnya. Lalu sunyi lagi dan udara semakin geiap. 

Pada saat itulah tiga sosok berpakaian serba hitam 

muncul dari arah timur tanah pekuburan.Ketiganya 

sesaat tegak berhenti meneliti keadaan. Ketika tidak 

seorangpun kelihatan di tempat itu, ketiganya 

melangkah bergegas menuju kuburan baru. Dua dari 

tiga orang ini memanggul pacul. Satunya membawa 

linggis. 

"Ini kuburannya! Kita harus bekerja cepat!" 

terdengar orang yang membawa linggis berucap. 

"Tak usah kawatir. Kuburan baru tanahnya 

masih lembek. Sebentar saja kita pasti menemukan 

peti itu!" menjawab pemanggul pacul di sebelah 

kanan. Lalu bersama temannya dia mulai memacul 

dan menggali tanah kuburan. Keduanya bekerja 

keras dan cepat, tidak berhenti-henti menggali 

sampai akhirnya salah satu mata pacul terasa dari 

terdengar menghantam benda keras. 

"Peti jenazah!" seru orang yang memacul di 

sebelah kanan. Dengan tangannya dia menggeser 

tumpukan tanah, kawannya ikut membantu. 

Dalam gelapnya malam kemudian terlihat kayu 

tutup peti jenazah. 

"Berikan linggis!" orang di dalam lobang berteriak. 

Lelaki yang memegang linggis menyahuti : 

"Biar aku yang membuka tutup peti!" Lalu dia 

melompat turun ke dalam liatv» kubur yang barusan 

dibongkar itu. Dengan uji ng linggis dia mulai 

mengungkit tepi penutup peti. Terdengar suara 

berkereketan ketika kayu penutup peti jenazah 

mulai terkuak. 

"Ganjal dengan paculmu! Aku akan mengungkit 

ujung sebelah sana!" si tukang linggis berkata. 

Kawannya lalu mengganjalkan paculnya dibawah 

penutup peti yang terkuak. Ketika ujung yang lain 

WIRO SABLENGWhere stories live. Discover now