kekuatan yang tingal, yang memiliki hak sebagai pewaris Kerajaan lama yang
dimusnahkan oleh penguasa yang sekarang, maka kau harus mempunyai keyakinan,
keberanian serta tekad bulat. Bahwa apapun yang terjadi kau harus mendapatkan
kembali hakmu yakni tahta Kerajaan yang hilang. Kau harus dan memang hakmu
kelak untuk menjadi Ratu penguasa di delapan penjuru angin tanah kelahiranmu ini.
siapa yang telah memusnahkan orang tua dan saudara-saudaramu harus ganti
dimusnahkan. Tahta yang hilang harus kembali ke tanganmu. Kau satu-satunya yang
berhak muridku. Seperti kukatakan tadi, jalan untuk mencapai itu tidak mudah.
Musuh begitu kuat dan besar. Namun dengan bekal kepandaian yang kau miliki aku
3
yakin kau akan berhasil mendapatkan tahta yang hilang itu. Aku berdoa pada Dewa
semoga pada saat kau dinobatkan menjadi Ratu, aku yang tua ini masih diberikan
umur panjang untuk menyaksikannya. Hanya satu hal yang harus kau ingat Nawang.
Ilmu kepandaian yang betapapun tingginya tidak ada manfaatnya bilamana tidak
disertai akal pikiran dan kecerdikan. Lakukan rencana yang telah kita susun dengan
sebaik-baiknya. Jika kau nanti meninggalkan teluk ini bersikaplah selalu hati-hati.
Aku tahu pasti mata-mata penguasa berkeliaran di mana-mana. Sebelum kita berdua
mereka temukan dan tumpas, mereka tidak merasa aman. Hindari jalan-jalan umum.
Jangan pernah bicara dengan siapapun. Masuklah ke Kuto Gede pada malam hari.
Ingat, satu-satunya yang harus kau cari dan temui adalah Gama Manyar seorang ahli
ukir-ukiran perak. Sepertiku dia sebenarnya juga seorang empu. Nama sebenarnya
Empu Soka Panaran...."
Lama Nawang Suri terdiam sebelum akhirnya berkata "Semua pesan dan
petunjuk empu akan aku ikuti. Kalau murid boleh bertanya kapan aku harus berangkat
ke Kuto Gede?"
"Malam ini!" jawab Empu Andiko Pamesworo.
"Malam ini? Begitu cepat?" tanya Nawang Suri hampir tak percaya.
"Pekerjaan yang harus kita lakukan memang jenis pekerjaan gerak cepat.
Berlama-lama berarti hanya memberi kesempatan pada penguasa untuk lebih leluasa
menyusun kekuatan!"
"Jika begitu kata empu, aku akan melakukannya." Jawab Nawang Suri dengan
hati bulat. "Kalau bertemu dengan Empu Soka Panaran, apa yang murid harus
katakan padanya?"
"Kau tak perlu bicara atau mengatakan apa-apa. Dia sudah maklum arti
kedatanganmu. Ingat baik-baik Nawang. Selalu bersikap hati-hati. Jangan bicara
dengan sipapun. Usahakan untuk tidak bertemu dengan siapapun sebelum mencapai
Kuto Gede. Juga jangan percaya pada siapapun!"
29. Petaka Gundik Jelita
Mulai dari awal