akupun masuk kedalam kamar, dan berbaring... semua posisi membuatku gak nyaman. kenapa dengan kandunganku ya, gak pernah seperti ini dan sesakit ini. akupun kembali memejamkan mata dan berharap bisa tidur.

davin pov

siallll....

cowok yang bernama tian itu merusak suasana hatiku seharian ini, kenapa mesti ketemu dia sih tadi.

mood aku rusak semenjak mengetahui dia itu pernah nembak renata pas kuliah, tapi walau ditolak aku gak suka aja dia berusaha menggoda renata, padahal dia tau renata sedang hamil.

aku mendiamkannya selama perjalanan. apalagi setelah mendengar dia berkata "kalo suatu saat aku bertemu dengan dia, aku akan bilang supaya bersikap biasa saja dengan aku dav" aku makin emosi, aku kebut laju mobilku, aku lupa kalo dia sedang hamil.

apa maksudnya bilang seperti itu, apa dia berniat ketemu lagi dengan pria itu.

gak bisa, seandainya pria itu tau kami belum menikah, pasti dia mencoba untuk menggodanya lagi. kami harus menikah besok.

setiba dirumah, aku melihat wajahnya pucat, apa dia sakit ya.

"renata wajah kamu pucat, kamu kenapa?"  tanyaku

"gpp kok dav, hanya sedikit kram perut aku, dibawa istirahat juga akan sembuh sendiri"

"ya sudah" jawabku singkat dan dingin.

sifatku ini yang paling ku benci, kalo sudah gak mood dan bete, kata2 yang keluar selalu dingin dan dingin.

aku melihatnya menghela nafas. mungkin dia ingin aku perhatikan.... tapi  aku sedang marah. jadi aku gak bisa menunjukkannya.

hari semakin malam, aku gelisah karena besok hari pernikahan kami. entah kenapa malam ini aku pengen banget ya ke kamar renata.

aku bangkit dari tidurku dan berjalan dengan pelan menuju kamar renata.

"ya ampun davin lo kayak penjahat saja menyelinap ke kamar cewek" kataku dalam hati.

aku buka pintu itu, kemudian aku tutup pelan2 agar tidak membangunkannya.

aku melihat renata dikasur sedang bolak balik mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

"apa perutnya masih kram yah, makanya dia gak bisa tidur." tanyaku.

aku kasihan melihatnya tidur tidak nyenyak, dengan sigap aku duduk disebelahnya dan memeluknya. mudah2an ini bisa membuatnya tidur dengan nyaman.

aku melihat matanya terbuka "kamu datang di mimpi aku ya dav, senang banget di peluk kamu walau hanya di mimpi" katanya dan dia kembali memejamkan matanya.

hanya sebentar dia kembali tidur dengan nyenyak dan tidak bolak balik lagi mencari posisi yang nyaman.

setelah memastikan dia tidur, akupun kembali ke kamar. besok kehidupan baruku akan dimulai.

pagi harinya.... aku bertemu dengan renata yang ingin pergi ke salon, aku lihat dia ceria sekali.

"wah nak, wajah kamu ceria sekali hari ini" tanya mommy

"iya nih mom, bawaan bayi kali" jawabnya dengan nada ceria.

"karena mw jadi istri sebentar lagi mungkin" tebak mommy

"iya juga mom, tapi yang paling membuat aku senang, tadi malam aku mimpi indahhhhhhh banget, seakan itu nyata mom" jawabnya lagi dan tanpa sadar aku terbatuk karena tersedak.

"dav hati2 kalo minum" katana pelan

"ya sudah dav, mom renata izin pamit dulu ke salon yah, acara jam berapa mom" tanyanya

"jam 1 siang, jam 12 kamu sudah harus di rumah ya" kata mommy mengingatkan.

"hati2 dan bilang pak karyo bawa mobilnya pelan2 saja" pesanku kepadanya

"iya dav, aku pamit dulu ya" dia pun mendekatiku dan mencium punggung tanganku.

Semakin hari renata semakin dewasa, renata menjadi wanita keibuan dan lembut sangat berbeda dengan dirinya dulu.

setelah menunggu akhirnya kami melaksanakan akad nikah sederhana yang hanya dihadiri mommy dan devon sedangkan papi dan devan hanya menyaksikan melalui skype karena mereka tidak bisa pulang karena pekerjaannya belum selesai.

renata sangat cantik walau hanya memakai kebaya pink dan rambut hanya disanggul sederhana.

ternyata dulu benci dan dendam telah membutakan mataku.... wanita sebaik dia aku sia2kan.

tbc

bagaimana kehidupan pernikahan mereka ya.... apa akan bahagia atau akan terjadi bencana?

terus saksikan di episode berikutnya.

maaf typo dan kependekan lagi.

3. Davin Story'sWhere stories live. Discover now