Part 10 - Bahagiamu Bahagiaku juga

Mulai dari awal
                                    

"wahhh calon ayah sudah dewasa ternyata, mommy harap kalian bahagia terus ya"

jawab mommyku.

"ya sudah davin ke atas dulu mi, mau bawa renata ke mall"

tok tok tok

"renata kamu siap2 ya, sebentar lagi kita pergi"

"mau kemana dav?"

"sudah siap2 aja, aku tunggu dibawah ya, pake baju yang nyaman dan jangan pake heel" kataku mengingatkannya

dia tersenyum dan kembali masuk ke kamar.

setelah menunggu dia mengganti baju, kami pun pergi.

"kita kemana dav" tanyaku

"kita ke mall, aku ingin membeli peralatan bayi kita, tadi aku lihat belum ada perlengkapan bayi di kamar kamu..., aku sudah menyuruh asisten aku mencari tukang untuk merombak kamar kita, aku pengen kamar kita lebih besar agar bayi kita bisa tidur dengan ayah bundanya"

"terima kasih ya dav, kamu menyayangi anak kita"

aku kembali tersenyum... wah renata kembali bisa membuatku tersenyum setelah senyum itu hilang.

kami memasuki mall... dan mulai berkeliling

"kalo capek kamu bilang yah, kita istirahat dulu" kataku bawel.

"iya ayah, kalo bunda capek akan bilang ke ayah" katanya membalas kebawelanku.

kami kembali berjalan dan tiba2 aku melihatnya berhenti melihat sebuah foto keluarga yang terpampang di sebuah studio foto.

"kamu mau foto renata?" tanyaku.

"ah gak kok dav, aku bahagia melihat foto keluarga itu..karena.... karena... aku hanya sendiri jadi aku senang aja melihat orang yang keluarganya rame"

aku melihat setitik air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

"ayuk kita foto... foto kenang2an ketika kamu masih mengandung" lalu aku menarik tangannya masuk ke studio foto

kamipun melakukan foto keluarga... "ah semoga keluarga kami sehat dan bahagia selalu" doaku dalam hati

aku membeli semua perlengkapan bayi yang lucu2, aku beli semua yang dibutuhkan anakku. aku ingin ketika dia lahir, semua kebutuhannya terpenuhi.

"dav, ini banyak banget... jenis kelaminnya aja kita belum tau, tapi kamu milih warna2 untuk anak cewek... misalnya lahir cowok gimana... kebuang kan.."

"ya kalo cowok yang lahir... ntar kita simpan aja untuk adiknya" jawabku asal

aku melihatnya merona karena malu.

"aku pengen anak yang banyak loh ren, kamu bisa kan?" tanyaku masih menggodanya

"dav apaan sih, 1 aja belum lahir" katanya malu.

aku tertawa, semoga semua lancar hingga hari kelahirannya.

ketika kami masuk ke sebuah toko untuk membeli baju, aku melihat seorang pria mendekati renata.

"renata apa kabar" kata pria itu.

"hai tian, kabar aku baik2... apa kabar sudah lama ya kita gak ketemu" jawabnya riang.

"siapa pria itu kok renata bisa mengenalnya ya.... ah mungkin teman kuliahnya" batinku.

"wahhh makin cantik saja sih, kamu udah nikah dan sedang hamil ya" tanyanya lagi.

aku melihat renata hanya tersenyum bahagia di bilang cantik... apa2an ini kenapa dia bisa malu2 kucinh gitu... pria ini juga siapa kenapa bisa muji2 renata.

"itu suami kamu ya renata, kok dia natap aku panjang banget... takut aku ngegoda kamu ya" katanya lagi.

wah cari lawan ni cowok.. qw hajar baru tau

"kenalin dav, ini tian teman aku waktu kuliah dulu" kata renata mengenalkan kami.

aku menghela nafas dan menyalaminya

"eits salah ren, aku bukan teman sembarang teman, aku dulu pernah nembak kamu, ya walau kamu tolak" jawab pria kurang ajar itu

"tian apaan sih, kok ungkit2 yang lama"

"hahahhaha, sayang aja kamu udah nikah, kalo belum pasti sudah aku lamar hari ini juga" jawabnya lagi.

"renata ayo pulang!!! aku capek" kataku marah...

wahhhh pria yang bernama tian ini membuat emosiku naik lagi... gak bisa aku harus bawa pulang renata.

tbc

hihihi davin cembokur ni yeee...

bagaimana ya kisah selanjutnya

3. Davin Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang