~ TWO ~

591 62 19
                                    

Sungjong datang ke apartemen Sunggyu dengan sedikit panik karena Sunggyu menghubunginya dengan nada yang tidak biasa.

"Eonnie!" pekik Sungjong begitu mendapati Sunggyu menegak beberapa obat penenang seperti orang kesetanan.

"kau gila? apa yang terjadi?"

"aku harus tenang atau Donghyun akan mengetahui siapa ibunya yang sebenarnya jong-ah" kata Sunggyu dengan tangan gemetar.

Sejujurnya Sunggyu bukan orang yang kuat seperti yang orang-orang tahu. Sunggyu benar-benar rapuh dan hampir memiliki ketergantungan akan obat penenang setiap dia merasa ketakutan.

"ada apa? katakan padaku"

"dia... dia menghubungiku"

Sungjong hanya bingung dengan maksud Sunggyu. "dia? Dia siapa?"

"Boohyun"

Sungjong benar-benar terkejut sekarang. Bagaimana mungkin Boohyun kembali kedalam kehidupan Sunggyu lagi?

"bagaimana bisa?"

"aku tidak tahu. Tiba-tiba dia menghubungiku dan menawarkan memberikan investasi untuk perusahaanku. Kenapa dia? Kenapa harus dia Jong?"

Sungjong benar-benar kaget. Ternyata investor yang menghubunginya beberapa waktu lalu adalah Nam Boohyun. Mantan suami Sunggyu.

"maafkan aku eonnie. Aku tidak tahu kalau laki-laki yang menawarkan investasi padamu itu adalah laki-laki itu. Aku terlalu senang jadi memberikan nomor ponselmu padanya"

Sunggyu gemetar ketakutan. Mengingat memori masa lalu yang hampir membuatnya nekat bunuh diri. Tapi untung saat itu dia sedang mengandung Donghyun sehingga Sunggyu mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.

Tapi setiap teringat masa itu Sunggyu akan merasa ketakutan dan trauma hebat. Sehingga dia kadang sampai dilarikan ke rumahsakit akibat mengkonsumsi obat penenang terlalu banyak.

"eonnie, tolong berhenti minum obat ini. Apakah tidak sebaiknya eonnie terapi saja?"

"aku akan minum satu butir saja, aku janji tidak akan minum lagi setelah ini"

Sungjong lalu membiarkannya. Sunggyu tampak tersiksa lalu seperti terduduk lemas di lantai.

"Donghyun kemana?"

"aku titipkan ke Sungyeol di restorannya. Aku tidak mungkin membiarkannya melihat keadaanku seperti ini"

"eonnie tadi dengan sopir?"

Sunggyu mengangguk mengingat dia memang masih memiliki sopir dari Woohyun. Setidaknya saat ini Sunggyu tertolong. Dadanya yang terasa sesak sedikit menormal secara perlahan.

Bayangan suaminya dulu menjambaknya dan menendangnya keluar rumah mulai pudar. Sampai akhirnya Sunggyu berbicara normal kembali.

"blokir nomornya. Sampai mati pun aku tidak akan mau menerima tawarannya"

Sungjong memeluk Sunggyu sangat erat. "aku tidak akan membiarkan dia menyentuh kita sedikitpun eonnie. Jangan khawatir, jangan takut. Kau harus kuat demi Donghyun"

***

"Sunggyu terlihat ketakutan? Tapi kenapa?"

Woohyun tampak menatap serius kearah sopir pribadi Sunggyu. "saya juga tidak tahu Daepyonim. Awalnya saya hanya merasa kalau Kim Sunggyu-ssi aneh. Lalu beliau menyuruh saya untuk berhenti di restoran untuk menitipkan tuan muda Donghyun disana bersama temannya. Setelah itu beliau terlihat ketakutan dan saya yakin beliau juga menangis. Saya tidak berani bertanya apapun selalin memastikan kalau beliau selamat sampai di apartemennya"

Before Another Dream (done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang