Satu

5.1K 602 72
                                    

Tiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam Jaejoong harus berkutat didepan komputer, mengimput data dan juga sambil melakukan pekerjaan pelayanannya kepada para pasien yang sebelumnya sudah datang dan mengantri ataupun memiliki jadwal konsultasi dengan sang dokter ditempatnya bekerja.

Jaejoong yang bekerja sebagai staff disebuah rumah sakit kanker terbesar di Seoul tepatnya dibagian radiotheraphy, membuatnya harus bekerja ekstra karna semakin banyaknya pasien baru yang berdatangan setiap harinya.

Jaejoong tak sendirian, bersama rekannya Junsu dan Changmin yang juga sudah bekerja bersama dengannya selama 2 tahun ini. Bersama dua temannya itu juga mereka secara bergantian berbagi tugas pekerjaan untuk mengatur jadwal sang dokter setiap harinya.

Bekerja dibagian paling depan rumah sakit yang merupakan bagian dari wajah rumah sakit bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan kesabaran setiap harinya menghadapi berbagai macam karakter pasien beserta keluarganya yang berbeda-beda.

Pujian dan terkadang caci makian bagaikan hal lumrah yang sering ia dapatkan setiap harinya, sehingga Jaejoong sudah bisa menerima hal seperti itu, apalagi bila ada pasien dan keluarganya yang tidak terima dengan apa yang ia katakan mengenai prosedur dirumah sakit ini, Jaejoong pasti akan mendapatkan makian. Namun ia tak membalasnya dan hanya mencoba bersabar mengingat ia bekerja dibidang jasa, sehingga semaksimal mungkin ia akan memberikan service terbaik darinya pada pasien dan keluarganya.

Bekerja dibagian pelayanan rumah sakit memanglah passionnya dari awal. Sejak kecil Jaejoong selalu memimpikan bisa bekerja dibagian pelayanan rumah sakit apapun itu. Ia ingat motivasi awalnya karna ia pernah menjadi petugas kesehatan sewaktu ia masih sekolah dulu. Dan karena hal itulah saat dibukanya lowongan besar-besaran di rumah sakit ini, dengan cepat ia mengirimkan lamarannya.

Menginjak usianya yang kini sudah matang, Jaejoong seakan lupa akan satu hal.

Yap, calon pendamping hidupnya.

Bayangkan saja dengan paras cantiknya bak seorang wanita yang menjadi andalan serta idaman para lelaki diluar sana, tak menjadikan patokan bahwa Jaejoong dengan mudahnya mendapatkan kekasih apalagi calon suaminya. Buktinya hingga detik ini, dirinya masih betah menyandang gelar sebagai jomblowan dibandingkan Junsu yang sudah menikah dengan Yoochun dan Changmin yang akan segera melepas masa lajangnya dengan Kyuhyun.

Jaejoong sudah berusaha semaksimal mungkin untuk segera mendapatkan dan menemukan tambatan hatinya dengan berbagai cara, tapi hasilnya nihil. Bahkan Junsu pernah mengenalkannya pada teman sekolahnya dulu yang bernama Seunghyun, hanya saja hatinya menolak untuk menjalin hubungan lebih jauh dengan Seunghyun. Dari berbagai macam tipe pria yang selama ini ia temui, ternyata tak ada satu pun yang bisa menggetarkan dan meluluhkan hatinya. Kecuali yang satu ini.

Yap, Yunho namanya. Seorang teknisi rumah sakit yang tidak lama baru dipindah tugaskan ke tempatnya bekerja. Seorang yang tak hanya tampan namu sosoknya terkesan misterius dimata Jaejoong lah yang membuatnya penasaran dan menyukainya.

Sebenarnya sudah 5 bulan terakhir ini, diam-diam Jaejoong seringkali tertangkap mata oleh Junsu selalu memperhatikan Yunho dari kejahuan, Junsu pun menyadari bahwa sahabatnya ini sedang merasakan namanya jatuh cinta.

Penasaran, Junsu pun memberanikan diri bertanya pada Jaejoong setelah sebelumnya berhasil mengangetkan Jaejoong dengan sempurna. "Hyung, apa yang kau suka dari dia sih?"

Tersipu malu, Jaejoong menautkan jari telunjuk kiri ke jari telunjuk kanannya sambil mengulum senyum.

"Dia tampan dan kehidupan pribadinya sangat tertutup. Dari yang ku lihat selama ini, dia tidak seperti pria pada umumnya yang jika melihat wanita cantik akan langsung menunjukkan ketertarikannya. Mungkin saja dia seseorang yang sama seperti diriku (Gay). Aku sangat menyukai kesannya."

Unsensitive Person (Completed)Where stories live. Discover now