Hari ini ia ingin merenggangkan kaki.

"Good morning daddy~" Suara kaki terdengar semangat melangkah, Taehyung hanya diam menunggu hingga debuman tak beralas itu mendekat dan menumpahkan seluruh berat badan diatas pahanya. Yoongi pada jam sebelas siang, dengan ucapan selamat pagi. Dan pelukan erat. "Ini sudah siang, dimana kamu taruh matamu."

"Aish," Yoongi mengangkat wajahnya dari bahu Taehyung, dengan lengan masih menggelayut pada pundaknya. Mengerucutkan bibir tepat dihadapan Taehyung, masih setia bersama kedataran. "Bisa tidak sih manis sedikit,"

"Sayang ini sudah siang--"

"Ekspresimu tidak ikhlas!"

"Kalau begitu menyingkir dari pangkuanku, dasar beruang kutub." Tepukan koran yang dilipat menghantam main-main surai berantakan Yoongi, pemuda itu masih berpenampilan seadanya, benar-benar definisi bangun tidur. Dan berantakan, lihat kancing-kancing terpasang dilubang yang salah dan yeah... Taehyung melihat mahakarya nya. Semakin lama kau semakin hebat saja Kim Taehyung--innernya berbangga diri.

"Mandi sana," Decak Taehyung mengkoresksi istrinya.

"Tidak mau!" Yoongi makin memeluk Taehyung, menabahkan sepasang kakinya untuk melingkari pinggang Taehyung. Sang korban hanya mengendus pelan. Sudah biasa, sudah biasa.

"Apa memang yang pernah kamu turuti dari kata-kataku, hm?"

Mendengar itu Yoongi terkikik geli, dan semakin menenggelamkan diri pada perpotongan leher suaminya, terkuar wangi eternity, calvin klein. Kenyamanan dari tepukan refleks Taehyung dipunggung menebarkan serbuk mimpi, "Yoon?"

Pernikahan sudah berjalan enam bulan, Taehyung rasanya lebih dekat mengenal Yoongi dari pada dua puluh satu tahun yang lalu. Dimana segala sifat lebih terbuka lagi saat ini, karna Yoongi merasa Taehyung memilikinya, dan Taehyung merasa Yoongi memilikinya. Sehingga enigma-enigma yang menghantui selama ini satu-persatu mulai melugas. Taehyung bahagia dan dia bisa bahagia diantara kekurangan masing-masing, Yoongi adalah apapun yang Taehyung butuhkan begitupun sebaliknya sehingga tak ada rasa parasitisme dalam kepribadian satu sama lain. Selanjutnya yang ia lakukan adalah menggendong sang kekasih tercinta, bukan untuk memasangkannya lagi dengan kasur, bantal dan boneka kumamon.

Byurrr.

"TAEHYUNG SIALAN!"

Taehyung tertawa kencang dengan laknat, Yoongi dan bathtub berisi air dingin bukan pasangan serasi dihari libur.

.

"Kamu jelek kalau manyun." Perdebatan dengan Yoongi memang tak punya ujung untuk Taehyung, jika istrinya sudah mempermasalahkan sesuatu, semua ucapan Taehyung tak lebih dari sekedar hipotesa semata. Berubah-ubah mengikuti alur. Sampai Yoongi sendiri yang merasa puas. "Yoongi."

"Taetae lebih jelek."

Tuhkan.

Perawakan mungil itu menyisiri surai malamnya yang basah, menatap garang Taehyung dari kaca rias kamar mereka. "Aku lagi libur loh, jangan ngambek dong."

"Ya Terus?"

Taehyung memutus tatapan mereka, mengetukkan jemarinya yang menempel pada pintu kamar. Rencananya semalam ia akan membicarakan ini, tapi malah berakhir dengan kencan ditempat tidur.

Ice Cream➖TaeGi [Discontinued]Onde histórias criam vida. Descubra agora