28 - LDR

6K 501 13
                                    

Sabtu, 27 September.

Hari ini, Iqbaal dengan (Namakamu) resmi menggelar akad nikah sekaligus pesta pernikahan, mereka mengadakan nya di gedung Sasana Kriya, Taman Mini.

Jika ditanya, bagaimana perasaan mereka berdua, maka dengan lantang, mereka akan menjawab ' deg-degan banget lah'.

(Namakamu) memakai kebaya yang sangat simpel, riasan diwajah nya juga terlihat natural, namun aura kecantikan nya tetap terjaga. Begitu pula Iqbaal, ia menggunakan tuxedo berwarna biru.

" Saya terima nikah nya (Namakamu) Syaqiyah bin Rafi Afwa dengan mas kawin yang tersebut, dibayar tunai. ", ucap Iqbaal dengan lantang dan satu kali nafas.

Semua orang di gedung ini, berteriak " Sah! ".

Seketika itu pula, air mata (Namakamu) meluncur, karena ketika mulut tidak bisa berkata lagi, air mata akan mewakilkan nya. Ia sangat bahagia hari ini.

Semua memori bersama Iqbaal terputar kembali, lelaki disamping nya ini resmi menjadi suami (Namakamu), teman hidup nya.

(Namakamu) menatap Iqbaal dengan senyuman nya, lalu menyalimi Iqbaal, " tolong izinkan aku, untuk menjadi imam kamu, ya sayang. ", ucap Iqbaal lalu mengecup kening (Namakamu).

****

Pesta pernikahan sudah berlangsung, semua kerabat datang untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai ini.

" kamu laper gak? ", tanya Iqbaal lalu menoleh kearah (Namakamu).

Perempuan itu menjawab nya dengan anggukan, " yaudah kamu tunggu sini, aku ambilin makan dulu yaa ", ucap Iqbaal lalu mengusap telapak tangan (Namakamu).

Dengan sigap, (Namakamu) menahan pergelangan tangan Iqbaal yang hendak pergi, " aku aja, aku kan istri kamu, harus nya aku yang ambilin kamu ", ucap (Namakamu).

Iqbaal menggeleng lalu tertawa, " udah gak usah, kamu hari ini lagi jadi ratu, biar aku yang ambil, sayang ", ucap Iqbaal lalu bergegas turun dari singgasana mereka.

(Namakamu) hanya tersenyum menatap suami nya, betapa bahagia hati (Namakamu) hari ini, semua penantian nya terbayar hari ini.

(Namakamu)'s Pov.

Aku mengedarkan pandangan ku, melihat semua kerabat yang lagi bencengkrama, kalian tahu, kini Iqbaal sedang menyuapiku makan.

Aku malu sendiri dibuat nya, hari ini, Iqbaal memperlakukan ku layak nya seorang ratu, aku senang dengan hal itu, dan aku semakin mencintai dirinya.

" Baal, aku malu ah. Diliatin orang-orang tauu ", ucap ku lalu mempoutkan bibir ku.

Iqbaal hanya tertawa kecil, lalu meletakkan piring nya dikursi sebelahnya, " lah? Emang aku ngapain kamu? Sampe kamu harus malu? ", ucap iqbaal.

Aku hanya bisa menampol pipi nya pelan, nyatanya, walau sudah menjadi suami ku, tingkah nya masih saja menyebalkan.

" hai baal, (nam) ", ucap seseorang, ralat, ini suara dua orang perempuan.

Aku dan Iqbaal menoleh, lalu, aku melihat ada Sarah dengan satu perempuan, yang tidak aku kenali, aku tidak ingin berburuk sangka dengan Sarah, aku yakin, niat nya datang kesini itu baik.

" Hai Sar, Sha ", ucap Iqbaal menyapa dua orang dihadapan kami, " oh iya, (Namakamu) sayang, kenalin ini namanya Vanesha, ya panggil aja Sasha. Dia teman ku dikampus dulu. Sha, kenalin ini (Namakamu), istriku ", ucap Iqbaal lagi.

LDR [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang