BUTTERFLY.

92 5 1
                                    

                             
                               - 0 1 -

   Genap sebelas tahun kenangan itu menyiksaku, tidak hentinya menguras  air mata penyesalan dan mengoyak ngoyak isi hatiku seolah akulah mahluk terkejam di dunia ini.. Seorang wanita yg tidak mempunyai hati nurani bahkan kelembutan yg seharusnya di miliki umat yg di sebut hawa.. Seandainya bisa pertemuan itu kembali..sungguh tidak akan aku abaikan tangan mungil dan hangat itu,  tidak akan aku berlari lagi dan tetap ku rengkuh tubuh mahluk mungil itu..membawanya dalam deritaku, tawa dan tangisanku..
-
-
-

Gemuruh petir lagi lagi menggema bersautan tapi butir butiran hujan masih belum lagi berjatuhan hanya awan pekat sedari tadi setia menutup matahari yg mulai berjalan ke ufuk barat.
Lalu lalang kendaraan mulai meramai sudah banyak manusia kembali mengisi sudut sudut jalan.
Lampu lampu mulai sumringah menghiasi pertokoan yg tak kalah kokoh menantang bangunan tinggi, sesekali terdengar sirine patroli melintas kalem membelah jalanan seolah aspal itu milik mereka.

"cihhh... "
Decisan Soyou keluar begitu saja saat bahunya kembali menyentuh seorang pria parubaya bersetelan jas rapih.

Ini bukan kali pertama ia bertemu pria aneh macam itu di saat dan waktu yg sama seperti ini, seolah ini bukan kesengajaan yg di rencanakan.  Ingin sekali Soyou teriak bahkan memukul wajah pria itu yg kembali menyentuh tubuhnya tapi begitu ingat kejadian 3bulan lalu sekuat tenaga yeogja itu menahannya.

"sudah puas? .. Hentikan sekarang.. "
Entah dengan kekuatan apa akhirnya Soyou berhasil membuka mulutnya dan bahkan memegang erat tangan pria tadi yg berhasil kembali meremas bokongnya..

"apa maksudmu?... Dasar gadis bodoh.. Jangan sembarang menuduh,  kau mau menghuni penjara hah?!!! "
Pria paruhbaya itu tidak terima dan berusaha melepaskan tangannya.

Kali ini kepalang tanggung pikir Soyou, dia sudah terlampau jauh tidak ada kata kembali karna dia membenci kata itu.

"plak!!! Plakk!! "
Tepat 2kali tangan kecil Soyou menampar wajah pria yg berdiri di hadapannya itu.

Sebagian penumpang bus mulai ramai menghujat perbuatan pria itu dan membela Soyou bahkan ada beberapa orang mengabadikan kejadian itu dengan ponsel mereka.

Merasa tidak terima pria itu balas memukul kepala Soyou sayangnya seseorang yg entah datang dari mana menarik tubuh yoeja itu memeluknya.

"kau bosan hidup..?"
Ucap pria itu tidak melepas pelukkannya saat Soyou meronta.

Tanpa aba aba dan menunggu lama pria itu membopong Soyou turun dari bus.

"kau lagi??.. Apa kau tidak bosan mengikutiku hah!!?.. "
Dengus Soyou kesal saat kakinya baru saja kembali menapak tanah.

"harusnya aku yg bertanya.. Apa kau tidak bosan mencari masalah.. Sudah bosan hidup?? .. "
Sahut pria yg baru Soyou sadari sudah beberapa kali ini di temuinya.

"ini bukan salahku.. "

"dasar bodoh!!  Kau pikir ini bukan salahmu.. Lihat penampilanmu, apakah pakaianmu itu sudah cukup di sebut sopan hingga membuat para pria itu salah memperlakukanmu.. Apa kau suka di panggil jalang..??"

Soyou menyadari wajahnya memerah karena marah bahkan nafasnya mulai tak beraturan mendengar ucapan pria  itu yg sama sekali tidak dia kenal.

"apa kau pernah tidur denganku? Apa kau pernah memberiku uang? Sial.. Bahkan bocah seperti mu berani memanggilku jalang.. Siapa kau!! "
Soyou nyaris teriak kalau saja dia tidak ingat kalau mereka berada di tempat umum.

"bocah?? "
Pria itu membelalakan mata

"kita tidak saling kenal.. Teruslah seperti itu.. Aku memang jalang.. Tapi aku tidak tertarik dengan bocah ingusan..mengerti.. Pergilah.. Pergi!! "
Soyou menepuk bahu pria yg di panggilnya bocah itu sebelum menghentikan taxi dan pergi.

     - - - -

Bocah?  Apakah aku masih seperti itu di matamu?  Bahkan setelah belasan tahun..?

Taehyung kembali menatap langit, hujan.. kali ini benar benar hujan yg membasahi wajahnya bukan air dari kedua matanya tapi tetap saja matanya terasa perih.
Tidak terkendali dia tertawa sendiri merasa geli mengingat kejadian tadi, Taehyung merasa sangat bahagia hari ini seperti memenangkan lotre ratusan juta..bahkan tubuhnya menari nari tanpa irama..

"terima kasih Tuhan.. Aku akan kembali padanya.. Aku akan bersamanya kembali.. Seperti dulu.. Seperti janjiku.."
Gunggam Taehyung dengan wajah ceria khasnya.

-
-
-

Apakah seperti itu penampilanku?  Bahkan seorang bocah saja berani memanggilku jalang.. Apa yg salah dengan pakaianku?  Apa mereka tahu karena pakaian ini aku dapat hidup dapat bernafas bahkan dapat tertawa..
Aku masih berdiri di depan cermin yg pinggirannya mulai retak itu meneliti dari atas hingga bawah.
Mencari kata sopan yg menggusik kepalaku.
Kemeja ukuran press body warna putih lengkap dengan kancing yg hanya berjumlah 4 butir itu menunjukkan belahan dadaku dan rok mini di atas lutut itu yg lebih pantas di sebut minim itu kembali menunjukkan warna kulitku yg tidak bisa di sebut putih seperti wanita kebanyakan karena aku terlahir bukan sebagai wanita rumahan yg dapat merawat tubuhnya dengan berbagai ramuan kecantikan.. Untukku itu semua adalah kemewahan.. Jauh dari kehidupanku dulu dan sekarang.

Aku memang bekerja di pub, tempat orang orang melampiaskan segalanya, tempat yg tidak memahami kata sopan karna bukan hanya hidangan tapi segalanya yg berada di sana memabukkan.. Hanya orang waras saja yg memikirkan kesopanan di tempat itu.. Tapi jujur aku tidak pernah bahkan tidak sedetikpun berfikir menyatu di dalamnya.. Aku hanya bekerja _ mencari uang berusaha hidup baik bahkan sangking baiknya tidak satupun pria ku  persilahkan mampir di hidupku.. Karena kata baik yg aku maksud tidak pernah benar benar aku rasakan begitu dalamnya rasa bersalah mendiami hatiku hingga kata "pacaran" saja hilang dari otakku padahal ribuan bujuk rayu selalu menghantuiku memaksaku sekali kali menyelami dunia gelap itu.
Aku Soyou.. Walaupun wajahku terkesan lemah tapi tidak dengan pendirianku.. Kesucian dan harga diri prioritas buatku.. Meski cinta mustahil dalam hidupku.

"shiff mu sudah selesai?? "
Suara manja itu mengganggu lamunanku
Tanpa semangat ku anggukan kepala sambil berlalu

"pria itu kembali lagi.. Aku lelah menolaknya.. Bisakah kau hadapi saja.. Setidaknya terima saja.. Aku pikir dia benar benar jatuh cinta padamu.. "

Aku tertawa keras kata kata itu lucu buatku.. Cinta??

"tempat ini bukan tempat untuk orang jatuh cinta.. Dia sudah gila..memang apa yg di lihatnya? Bukankah banyak wanita itu yg cantik bahkan dapat memuaskan.."
Celotehku kesal

"apa kau masih normal? Kau masih menyukai pria kan? "
Nami teman satu shiff yg keturunan jepang itu menarik lenganku

"kau gila?? Bukan kah kau bisa membedakannya? "

"jadi..? "
Pertanyaannya menggantung

"ada sesuatu yg.. Yg kau tidak perlu tahu.. Lagi pula pria itu dulu teman sekolahku.. Aku tahu tabiatnya.. "
Ku usap pucuk kepala Nami dengan lirikan genit

"mantan..? "
Aku sengaja berlalu tanpa menjawab pertanyaan itu, tidak penting.

Langkahku terhenti seketika kakiku merasa kaku padahal belum lagi aku berhasil keluar dari tempat itu dan merasakan udara dingin.

"kau masih mengingatku? "
Pria yg tadi aku bahas dengan Nami sudah muncul di depanku lengkap dengan wajah dan tatapan dinginnya yg tidak berubah sedikitpun.

"ne.. Min Yoongi.. "
Jawabanku terkesan kikuk karna dia tersenyum mendengar jawabanku seakan apa yg di dengarnya adalah kabar gembira.
Tapi tidak untuk ku.. Seolah ini pertanda entah baik atau buruk hanya saja......

****

See me again..??
-
-
-

Biasanya q pake Akun Sri bhumi ariefin yuni Gegara tab yg biasa q pake hang.. Jadilah pake hp..  😥😥
Happy reading.. 💖💖💖








butterflyWhere stories live. Discover now