Haruskah?📞

1.4K 164 2
                                    

-Walaupun hanya bisa
Melihat bayangmu saja
Itu sudah cukup bagiku
Untuk melepaskan rinduku padamu-



________


Author POV-


Ditengah keramaian jalan di dekat perkotaan terlihat dua orang sejoli,hmm tidak,bukan sejoli.mereka hanyalah dua orang yang dipertemukan oleh waktu dan takdir.

Mereka berdua berjalan berdampingan.namun,raut wajah kecanggungan sangatlah terlihat di wajah mereka.

"Irene?apakah aku boleh bertanya?"Suho memulai pembicaraan.

"Hmm ya?kau ingin bertanya apa?"tanya Irene yang langsung menyahut.

"Kehidupan di masa depan bagaimana,aku sangat penasaran.bolehkah kau beritahu aku?"tanya Suho dengan tersenyum manis.

"Haha kau ini tentu saja boleh!kukira kau akan menanyakan apa aku sedang bercanda kalau aku berasal dari tahun yang berbeda denganmu!"tawa Irene.ia menutup tawanya dengan tangannya
yang memakai sebuah gelang berwarna ungu.

"Aku tidak akan bertanya hal itu lagi.ayolah cepat ceritakan!"pinta Suho sambil memasang wajah memelasnya.

Wajar saja Suho bersikap seperti ini.pasti juga orang yang mengalami kejadian seperti ini akan melakukan sesuatu yang Suho lakukan ini.Bagaimana tidak,jika ada orang yang datang dari tahun yang jauh di depan kita apakah kita tidak bertanya-tanya apa yang
terjadi di tahun itu,dan segala macamnya.

"Boleh aku liat ponselmu Suho?"tanya Irene sambil menadahkan tangannya.

"Boleh,ini" Suho mengeluarkan ponsel berwarna silver dari kantong celananya.

"Haha,Suho ponsel ini tidak akan ada lagi di tahunku!" ucap Irene sedikit meledek.

"Bagaimana bisa tidak ada?ini ponsel terbaru tau!" bela Suho,ia tidak terima.

"Aku benar Suho,ponselku ada di kamarmu.kau bisa lihat bentuknya nanti" ucap Irene.

"Baiklah-eh Irene itu toko bajunya!ayo kita masuk" ucapan Suho sempat terhenti ketika ia sudah melihat toko yang didominasi oleh warna coklat itu.

"Oh ini tokonya?baiklah mari kita masuk"

Mereka berdua berjalan beriringan,lalu suho membukakan pintu kaca toko itu.

"Ini adalah toko terbesar di kota ini irene"seringai suho kepada irene.
Toko itu memanglah toko yang paling besar yang ada di kota tempat mereka berada.namun,bagi irene ini hanyalah seperti toko kecil yang hanya ada di kota kecil.

Irene membalas senyum suho yang manis itu."Ah,begitu ya!baiklah ayo kita berbelanja"

Suho berjalan menuju tempat pakaian wanita.ia melihat-lihat dengan jeli pakaian yang ada disana.dari yang berada di patung,hingga yang berada di etalase,ia lihat.Irene hanya berjalan mengikuti suho.
Sebenarnya ia tidak enak hati karena suho-lah yang membelanjakan dirinya.
Irene mana tau ia akan terjebak di dunia yang berbeda tahun ini.Ia bahkan tidak sempat menyiapkan diri dan mental.

"Kau suka baju ini Irene?"tanya suho.irene yang sedari tadi melamun kini tersadar.

"Aku hanya mengikutimu,jika kau ingin belikan aku itu,maka akan kupakai.terimakasih",jawab irene dengan tersenyum.

Senyuman itu sebenarnya mampu membuat ruang di hati suho agak bergetar.getaran yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.getaran itu juga mungkin membekas dihatinya.

"Aku akan marah padamu!aku kan bertanya kau suka atau tidak!huuhh!"
Suho memasang ekspresi marah tapi dengan wajah yang lucu.pertanda bahwa ia sedang bercanda.Irene yang melihat kelakuan suho itu tertawa lepas.

"Baiklah,baiklah aku suka baju ini!"Irene mengambil baju berwarna merah muda itu dari tangan suho.

"Baguslah kalau begitu,mari kita cari lagi yang lainnya"

Setelah lama berkelibat dengan urusan pakaian,mereka lalu berpindah ke urusan makanan.Yap,bahan makanan!
Irene dan suho pasti perlu makan.

"Ren,kau suka sayur?apa kau bisa memasak?"tanya suho sambil membawa troli kecil.

"Ya,aku suka.kalau soal memasak entahlah aku sudah lama tidak memasak semenjak debutku"irene terlihat sedikit berfikir.

Ia memang sangat pandai memasak sebelum debutnya.wajar saja,ia pernah bekerja sambilan dengan menjadi asisten chef di kafe.ia juga terbiasa memasak di desanya,karena ia jarang sekali keluar rumah dan bergaul.
Tapi kemampuan memasaknya mungkin saja hilang.ia sangat sibuk dengan kamera ataupun panggung.mana sempat ia memikirkan soal memasak?

"Baiklah kali ini urusan memasak akan kuserahkan padamu irene!"ucap suho dengan bersemangat.ucapan suho tersebut disambut dengan senyum sumringah oleh irene.


__________________

Irene pov


00.12


Tidak ada suara berisik sama sekali didaerah ini.kadang hanya terdengar suara orang yang sedang berjalan diluar.
Tapi aku sendiri bingung,bagaimana cara aku terbangun padahal tidak ada kebisingan sama sekali.

Aku berjalan keluar dari kamar itu.hari ini lumayan melelahkan,aku dan suho berbelanja sepanjang hari.
Ah,rasanya sudah seperti sepasang suami istri saja!

"Rene?kenapa?kau terbangun?"tanya suho yang tentu saja mengangetkanku.aku mengira ia telah tertidur.

"Hehe iya aku baru saja terbangun dan ingin mengambil minum,aku haus ho"

"Oh boleh aku mengajakmu bicara setelah kau selesai minum?"tanya suho dengan memasang ekspresi yang bercampur-aduk.

Kenapa dia ingin mengajakku bicara?

"Sekarang saja,aku tidak jadi minum.tiba² saja aku merasa tidak haus"

"Aku ingin bertanya sesuatu tentangmu"

__________________________

Bersambung☎


Makasih untuk kalian yang udah baca.ikutin terus kelanjutannya ya chingu !😆jangan lupa vommentnya ♥

CALLED☎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang