11

99 17 4
                                    

PART 11

Sambil menikmati hari minggu, gue pergi ke rumah bibi (tante) gue yang berada di sedikit pinggir kota. Aku pergi ke sana memakai taksi. Kira kira berangkat jam 8 pagi. Perjalanan nya lumayan jauh, sekitar 2 jam. Dan jam 10 gue sampe di rumah bibi gue.

Selalu ada hal seru yang gue suka di sana. Seperti pergi ke ladang, ngasih makan sapi, pokok nya hal hal yang berhubungan dengan alam. Sekitar pukul 3 sore, gue pamit mau  pulang ke rumah.

Dalam perjalanan pulang, gue minta mampir bentar ke supermarket yang ada di deket sana. Gue haus makanya mau beli minum. Pas gue mau bayar, ada hal yang membuat gue sangat terkejut.

Ya, ada tante Susi. Tante Susi adalah ibunya yovita. Aku terkejut dan langsung menyapa tante Susi.

"Tante Susi?" sapa gue

"Eh eh pita" balas tante Susi sambil terbata-bata

"Maaf saya duluan" tiba tiba tante Susi langsung mau pergi dari hadapan ku

Gue berhasil meraih tangan tante Susi untuk menghentikan langkah nya ketika tante Susi akan pergi.

"Bentar tante. Tolong jelaskan apa yang terjadi. Di mana yovita?" tanya ku sambil penuh penasaran

"Maaf saya gak bisa jelasin" jawab tante Susi. Tapi gue tak melepaskan genggaman ku, gue tetap menahan tangan tante Susi

"Tante tolong. Tante tau apa yang terjadi. Yoandri kehilangan yovita banget tante. Saya dan teman teman saya juga merasa kehilangan. Jadi tolong jelaskan pada saya, di mana yovita pindah. Dan kenapa tante masih ada di negara ini?" ucap gue ke tante Susi

"Maaf" tante Susi berhasil melepaskan genggaman tangannya. Dia segera berlari menuju mobilnya. Gue pun langsung mengikuti tante Susi ke mana dia akan pergi.

Tante Susi berhenti di sebuah rumah sakit. Rumah sakit yang berada di pinggir kota. Rumah sakit ini memang tidak begitu terkenal. Dan setelah tante Susi memarkir mobilnya, dia masuk ke rumah sakit itu.

Gue langsung mengikuti langkah tante Susi secara diam diam. Tante Susi juga tidak tahu bahwa gue sedang mengikuti langkah nya. Tiba tiba tante Susi masuk ke sebuah kamar.

"Hai sayang, apa kabar?" sapa tante Susi kepada orang yang terbaring di tempat tidur

"Baik ma. Mama dari mana?" balas orang itu.

Gue langsung tak bisa berkata apa apa. Ya, itu adalah suaranya yovita. Gue sangat mengenalinya. Di mana yovita merupakan anak tunggal. Jadi gue sangat mengenalinya.

Tiba tiba tante Susi bergegas akan keluar kamar. Gue langsung sedikit menyingkir dari pintu. Dan setelah tante Susi keluar dari kamar, gue tetep ngikutin langkah tante Susi. Setelah itu, tante Susi masuk ke ruang kerja dokter. Sepertinya itu adalah dokter yang merawat yovita. Pintunya tidak tertutup rapat, jadi gue bisa denger pembicaraan mereka.

"Dok, mengapa anak saya semakin tidak sehat mukanya?" tanya tante Susi

"Maaf ibu, setelah kami analisis. Pagi ini, yovita penyakitnya semakin parah. Dia terkena kanker stadium 4" jawab dokter itu

Tangis tante Susi langsung pecah. Gue terkejut banget atas apa yang gue denger, gue gak ngerti mau ngapain lagi. Tangis gue ikut pecah juga. Gue bingung harus gimana.

Gue segera meninggalkan rumah sakit, dan gue langsung telpon yoandri.

"Halo yo?"

"Ya kenapa pit?"

"2 jam lagi temuin gue di cafe biasa"

"HAH? Kenapa pit? Ada hal penting?"

"Iya, dan gue rasa emang lo berhak tau hal ini"

"Oh OK pit, sampe nanti"

*2 jam kemudian

"Hai pit" sapa yoandri ke gue

"Loh? Lo kenapa? Kok pucet? Lo habis nangis?" tanya yoandri ke gue

"Ada hal yang harus lo tau, gue bingung" jawab gue

"Kenapa pit? Soal siapa sih?" tanya yoandri penasaran

"Yovita" jawab gue

"Kenapa dia? Tolong jelasin ke aku pit" ujar yoandri

"Gue tadi ketemu tante Susi. Awalnya tante Susi gak mau ketemu gue, terus gue ngikutin mobil tante Susi. Sampe akhirnya tante Susi berhenti di sebuah rumah sakit di pinggir kota. Gue terus ngikutin langkah tante Susi. Dan tante Susi masuk di sebuah kamar. Dan ternyata yang di rawat ruangan itu adalah yovita" jelas gue

"Yovita? Dia sakit apa pit?" tanya yoandri

"Setelah tante Susi nengok yovita bentar, tante Susi pergi ke ruangan dokter. Dan di situ gue denger, kalo yovita kena kanker stadium 4" sambung gue

"Apa? Lo gak bohong pit?" tanya yoandri

Gue cuma geleng kepala sambil terus ngeluarin tetes air mata. Tapi gue tiba tiba kaget sama respons yoandri.

"Tapi gue gak peduli sama dia pit" ujar yoandri

"Maksud lo?" tanya gue sambil terkejut mendengar kalimat itu

"Karena gue dah sayang sama orang lain" jawab yoandri

"Siapa?" tanya gue

"Lo. Lo pit, gue suka sama lo" jawab yoandri

Gue langsung terkejut. Gue bener bener merasa kacau hari itu. Gue gak tau harus apa. Gue bingung dan rasanya gue pingin banget marah sama semua keadaan ini. Gue pun langsung berlari keluar dari cafe. Saat di depan pintu, gue tabrakan sama Shinta.

"Loh pit? Lo kenapa?" tanya Shinta

"Shin ...." ucapan gue terpotong, gue gak bisa nahan nangis gue lagi

Gue langsung berlari ke taman, gue nangis di situ. Gue bingung harus ngapain lagi di situ. Gue gak nyangka, kenapa yoandri bisa suka sama gue. Tiba tiba Shinta datang dan langsung meluk gue

"Gue kangen Erick shin" ucap gue

"Udah pit, gue tau semua nya" ujar Shinta

"Gue kangen Erick shin, kenapa gue harus hadepin ini sendiri? Gue kangen dia shin" ujar gue lagi

"Udah pit. Udah. Gue tau apa yang lo rasakan sekarang. Ada gue di sini pit" sambung Shinta sambil meluk gue makin kenceng.

Gue beneran gak bisa mgadepin ini sendirian. Gue beneran butuh Erick saat ini. Iya, saat ini.

*Jadi, bagaimana selanjutnya?*

Jangan lupa vote and comment 😂😂😂
Saran dan kritik silahkan 🤣🤣🤣

Maaf jarang update wkwkwk

You Will Be My Sun-2 [COMPLETED]Where stories live. Discover now