5. The Ugly Duck

1.6K 434 161
                                    

❝ Mau dengar dongeng sebelum tidur, tidak? ❞


❝ Apa keistimewaan ceritamu? ❞


❝ Tidak ada yang istimewa, semua murni cerminan sifat bodoh manusia. Yaitu rasa iri dengki dan tidak mau mengalah. ❞






。☆✼★━━━━★✼☆。

2ᴘᴀʀᴋ
ᴛʜᴇ ᴜɢʟʏ ᴅᴜᴄᴋ

ㅡ • ◇ • ㅡ

ʟᴇᴛ ᴛʜᴇ sᴛᴏʀʏ ʙᴇɢɪɴ

。☆✼★━━━━★✼☆。


                    ┊┊┊┊┊┊┊┊┊
                    ❀┊┊┊┊┊┊┊❀
                       🌙┊┊┊┊┊🌙
                            ☆┊┊┊☆            
                                ❁┊❁ 
                                   🌙
  




15 YEARS AGO



"Mama, lihat! Jihoonie menggambar kak Woojin!" Seorang bocah berumur 5 tahun tampak dengan bangga berlari kearah ibundanya sambil menunjukkan hasil coretan abstraknya.


Sang ibu yang sedang sibuk memasak terpaksa sedikit menunduk untuk melihat hasil karya anak bungsunya. "Hm, bagus sayang." Jawabnya acuh sambil kembali memasak.


"Mama."


Suara pelan seorang bocah lelaki satu lagi mengejutkan pendengaran wanita yang sedang memasak itu, ia lagi-lagi menunduk untuk melihat apa yang ingin anak kembar sulungnya itu tunjukkan.



Kembar? Ya. Park Jihoon dan Park Woojin adalah anak dari Park Jihyo, seorang wanita karir beranak kembar. Suaminya sudah lama meninggalkannya karena menikah dengan wanita lain. Sebagai wanita karir yang mandiri, tentu itu tidak menjadi hambatan Jihyo sebagai seorang ibu.


Ia tetap sabar menjaga kedua anaknya.


Jihyo mematikan kompornya lalu berjongkok untuk melihat apa yang dilakukan Woojin, anak sulungnya.


"Ada apa sayang?"


"Apakah ini bacanya 'Bebek Yang Buruk Rupa'?" Tanya Woojin polos sambil menunjuk sampul buku dongengnya.


Jihyo membulatkan matanya senang ketika Woojin dapat membacanya dengan benar. "Benar! Kau bisa membaca akhirnya!"



Setelahnya Jihyo memeluk Woojin gemasㅡ

ㅡdihadapan Jihoon.


Sebenarnya tidak menjadi masalah, namun mereka ini kembar. Tentu iri dengki mereka terhadap satu sama lain sangatlah tinggi.


Jihyo mengelus rambut Woojin gemas lalu menatap Jihoon, "Contohlah kembaranmu, ia sudah bisa membaca walau tidak bersekolah."

"Tapi Jihoon bisa mengㅡ"

"Membaca itu lebih penting sayang."

Mendengarnya, Jihoon mengerucutkan bibirnya lalu mengangguk lemas.





───⠀ ʚ ♡ ɞ ⠀───




5 YEARS AGO



Bed Time StoriesWhere stories live. Discover now