2. STEP STEP

40 9 12
                                    

Look in my eyes
Kamu dapat melihat detak jantungku? Berputar-putar mengikuti kemana-kemana aku pergi.
Look in my eyes
Aku berada disampingmu, kau membiarkanku berada dibarisanmu.
Langkah demi langkah
Kemanakah kita pergi sekarang?
Rasanya seperti dalam Labirin yang salah
Look in my eyes
Aku akan disini sisimu janganlah engkau pernah membiarkanku
Pergi
Berharap, aku hanya bisa menunjukkan padamu tapi itu tidak begitu mudah.
**__________**


Flashback

Disebuah Kelas.

Terdengar hiruk pikuk siswa siswi Sekolah Menengah Pertama.
"Wahh Lira banyak sekali kado dan bunga hari ini. Kau sungguh beruntung" Mia mengambil semua kado dan bunga itu seperti biasa semua barang akan langsung berpindah tangan ke dia, karna aku tak berniat memilikinya.

"Sudah selesai? Maka aku akan duduk." Jawabku datar.
Mia mendengus, selalu seperti ini tak berubah. "Lira tidak kah kau penasaran dengan semua isi kado ini?" tanya Mia

"Tidak"
"Sedikitpun?"
"En"
"Oh God kenapa ada mahluk sedingin ini?" protes Mia namun tak direspon oleh Si empunya.

"Sudahlah Mia jika kau mau ambil, jika tidak buang saja" Aku mulai membaca buku tanpa peduli dengan ocehan Mia yang sangat-sangat berlebihan.
"Aku ambil" Dengan cepat dia menjawab. Aku hanya terkekeh

"Mia aku ketoilet sebentar sebelum jam dimulai"
"Oh Oke" Aku meninggalkan Mia dan membawa bukuku. Hey aku bukan kutu buku hanya saja aku memang menyukai bila tangganku terisi sesuatu barang entah itu buku atau pena.

Tiba-tiba

Brruukk
Seseorang menabrakku sangat keras sehingga aku terjatuh dengan posisi duduk, sungguh pendaratan yang tidak baik. Pantatku Sakit.

"Oh maafkan aku" seseorang anak laki-laki menyalurkan tangannya. Aku hanya diam sambil mendongak keatas, sungguh tidak sopan seharusnya dia duduk dan menolongku bukan seperti ini. Pertolongan macam apa itu.

"Emm tak apa" Jawabku sambil menyambut tangannya.
"Gabriel Fernandos" Apakah ada yang mengajaknya berkenalan? Kurasa dia mulai gila.
Dengan sangat berat hati "Lira Samantha" kulepaskan tanganku namun dia menarik lagi.

"Kau cantik dan menarik serta Dingin aku suka itu" aku memutar mataku jengah. Gabriel tersenyum "Terimakasih" seperti biasa aku tetap dingin. "Lira mau ikut denganku?" tanpa menunggu jawabanku dia langsung menarik tanganku membawa pergi entah kemana.

"Heyy kau hentikan. Diman sopan santunmu" tanyaku sambil menyamakan langkah kakinya, lumayan merepotkan untukku.

Dia tersenyum "Aku membuangnya"
"Hey kenapa keluar Sekolah? Jam pertama akan dimulai" Sungguh aku terkejut sekali dia membawaku keluar. Aku Boloss? Aku tak pernah bolos sebelumnya apalagi dengan laki-laki yang baru kenal! Mati saja kau Lira. Umpatku

"Memang" Dengan mudahnya dia menjawab "Ehh kau gila?" Tolong dunia dikondisikan.
"Aku sedang gila Lira. Terlalu lama disekolah itu membuatku semakin gila" Jawabnya.

"Kau ini aneh"
"Temani aku hari ini"
"Kau gila? Kita baru kenal, aku tak pernah bolos sebelumnya. Aku tak mau cari orang lain saja" Aku berusaha melapaskan dari tarikannya.

Alone AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang