Xi Xi hanya tersenyum samar, dia tahu kalau Wu Xian Li yang notabennya kakak tiri Xi Xi hanya berpura-pura senang mengunjunginya. Kalaupun dia (Xian Li) tulus senang, mungkin dia akan menyombongkan diri dan merendahkannya (Xi Xi).
Setelah Xian Li masuk, seorang pemuda mengikuti dari belakang Xian Li. Tinggi dan gagah, tubuh tegap kokoh yang tak akan tumbang jika terhempas badai, itu adalah Putra Mahkota Dinasti Lan, Wei Yun Ruan.
(Wei Yun Ruan = Yun Wang).
Xi Xi melihat dari fitur wajahnya, Yun Wang ini memang tampan, tapi masih tampan JingHuan, jika dibandingkan itu akan menjadi berbandingan yang sangat jauh.
Tanpa sadar Xi Xi menoleh kearah JingHuan. JingHuan hanya membalas menatap tanpa bicara. Xian Li menghampiri Xi Xi yang duduk dikursi. Dia berjalan dengan mengangkat kepalanya bangga. (Dapat diartikan sombong)
Xi Xi hanya menatap datar Xian Li. Xian Li adalah wanita cantik dan berbudi luhur bahkan kultivasi juga bisa dikatakan bagus tahap Raja Beladiri Rendah. Diusianya 16 tahun ini, dia sudah berada ditahap Raja Beladiri. Dia berada ditingkat tinggi diantara para Xiaojie lain.
'Hehh.. Raja Beladiri. Bahkan dia begitu sombong, jika aku mengeluarkan sedikit kekuatanku. Apa dia masih bisa sombong?' batin Xi Xi.
"Mei-mei aku datang berkunjung, apa Mei-mei hidup dengan baik? Sebenarnya aku khawatir denganmu setelah Mei-mei pergi dari fu saat itu." ucap Xian Li dengan rasa bersalah dan seperti telah mengalami ketidak adilan.
Wajah Xian Li memerah karena sedih, mata hitamnya berkaca-kaca. Siapapun yang melihat itu hatinya akan luluh dan tak tega untuk membiarkan air matanya jatuh. Yun Wang yang melihat itu segera maju dan memeluk Xian Li.
Xian Li terisak dipelukan Yun Wang, Yun Wang menatap tajam Xi Xi. Xi Xi tertawa didalam hati.
'Astaga, apa dia buta? Pasti dia sudah buta, dibutakan cinta. Hahaha..' Xi Xi merasa dia akan menonton drama
JingHuan yang berada dibawah Xi Xi hanya menatap jijik ke Xian Li. 'Wanita menjijikkan.' hanya kata itu yang pantas untuk Xian Li.
"Apa Jie-jie sangat sedih karena saat itu adik ini pergi? Tapi kenapa baru sekarang jie-jie datang sekarang? Tapi itu tak apa-apa, pasti jie-jie sedang sibuk mempersiapkan diri untuk pernikahan." ucap Xi Xi polos tapi mengandung makna tertentu.
Dalam hati Xian Li sangat marah, sangat ingin menghancurkan sampah kecil ini. Yun Wang yang mendengar ucapan Xi Xi sangat marah dan melemparkan energinya menuju Xi Xi.
'Kaisar Beladiri Menengah. Cihh, buruk sekali.' Xi Xi sangat tenang dan memandang rendah pasangan dihadapannya.
Yun Wang sedikit terkejut melihat Xi Xi yang tak terpengaruh sama sekali dengan tekanannya, Yun Wang sempat berfikir jika Xi Xi sudah dapat berkultivasi. Tapi itu tak mungkin, mengingat Xi Xi hanyalah seorang sampah.
Xian Li melepaskan diri dari pelukan Yun Wang dan menatap sayang kearah Xi Xi.
"Mei-mei, aku tahu kau pasti sangat marah kepadaku, mungkin kau benci kepadaku. Aku tahu adik menyukai wangye, Tapi aku juga tak bisa berbuat apa-apa, ini adalah perintah kaisar dan itu mutlak." ucap Xian Li berpura-pura sedih, Seolah-olah dia telah disalahkan.
Xi Xi sangat kagum dengan akting Xian Li. Jika dia berada didunia modern, pasti dia akan sangat terkenal dengan bakat akting yang luar biasa ini. Tapi itu bukan apa-apa untuknya, bahkan dia (Xi Xi) bisa berakting lebih baik darinya (Xian Li).
Dengan wajah polos dia berkata dengan suara sedikit bergetar.
"Jie-jie, jadi jika itu bukan perintah kaisar, Jie-jie tak akan menikahi Yun Wang?" pertanyaan Xi Xi membuat Xian Li gelagapan dan tak bisa menjawab.
Saat terdesak seperti ini, Xian Li akan menggunakan jurus andalannya. Menunduk dan sedikit terisak seperti orang yang terintimidasi. Melihat itu amarah Yun Wang meledak.
"Apa yang kau lakukan?" suara Yun Wang tercekat karena menahan amarahnya.
Xi Xi menundukkan kepalanya untuk menahan tawanya, tapi itu terlihat dia sedang ketakutan.
"Maaf Wangye, tapi apakah wangye melihat Chennu melakukan sesuatu?" tanya Xi Xi yang membuat Yun Wang terdiam.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mei-mei : adik perempuan.
Wang : gelar/sebutan seorang pangeran.
Xiaojie : nona muda keluarga bangsawan/keluarga yang kaya.
Jie-jie : kakak perempuan.
Wangye : panggilan seorang wang/pangeran.
Chennu : sebutan anak perempuan penjabat merendahkan diri.
YOU ARE READING
Wu Xi Xi
Historical FictionXi Xi, gadis cantik dan cerdas. Dalam sekali gerakan, dia dapat menghancurkan seluruh kota. Tapi, karena pengkhianatan dari anak buah yang dipercayainya, dia meninggal ditangan anak buahnya sendiri. Tapi Dewa memberinya kesempatan untuk hidup kembal...
