Prolog

145 14 2
                                    

merantaulah... Agar kamu tau bagaimana rasanya rindu dan kemana kau harus pulang.

merantaulah... engkau akan tahu betapa berharganya waktu bersama keluarga.

merantaulah... engkau kan mengerti alasan kenapa kau harus kembali.

merantaulah... akan tumbuh cinta yang tak pernah hadir sebelumnya. pada kampung halamanmu. pada mereka yg kau tinggalkan.

merantaulah... engkau akan menghargai tiap detik waktu yg kamu lalui bersama ibu, bapak, adik, kakak, ketika kamu pulang ke rumah.

merantaulah... engkau kan lebih paham kenapa orang tuamu berat melepasmu pergi jauh.

merantaulah... engkau kan lebih mengerti arti sebuah perpisahan.

merantaulah... semakin jauh tanah rantauan, semakin jarang pulang, semakin terasa betapa berharganya pulang

Sekali lagi.. Merantaulah... engkau kan tahu kenapa kau harus pulang dan engkaupun kan tahu siapa yang akan kau rindu...

Lelaki itu masih memandangi anak terusan Sungai Ciliwung yang kini sudah terlihat lebih bersih daripada saat pertama dia menginjakkan kaki di kota ini.

Sesekali dia menghela napas dan memejamkan matanya. Memikirkan tentang keluarganya yang ada di kampung halaman.

Sudah dua tahun ini dia tidak pulang, itu artinya dia melewatkan dua lebaran bersama keluarganya. Ada rasa rindu yang menggebu dalam hatinya, tapi dia menahannya. Karena bukan sekarang waktunya untuk pulang.

Laki-laki itu kembali melangkahkan kakinya menuju tempat kerja. Sesekali dia menyapa pengguna jalan yang lewat, tapi tidak semuanya dia sapa. Hanya beberapa saja yang dia kenal, tak seperti saat di desa yang bebas menyapa siapa saja.

Pikirannya melayang pada pesan adiknya tempo hari. Ya adik perempuan satu-satunya akan bertandang ke Jakarta untuk mengurus pekerjaan dan itu artinya adiknya akan datang ke kosnya.

Adiknya memang jauh lebih beruntung darinya, mungkin karena dia pintar sehingga bisa masuk perguruan tinggi kedinasan yang kerjanya terjamin. Tak seperti dirinya yang hanya lulusan SMA dan sampai sekarang hanya menjadi pelayan toko biasa.

Besok adiknya akan datang ke sini. Setidaknya itu bisa sedikit melepas rindunya pada rumah. Dia tak sabar untuk menantikan datangnya hari itu.
****
Kalau kamu sedang di tanah perantauan, wajib baca ini,😉

Kalau masih bisa pulang maka pulanglah,
Selagi orang tua kita masih ada
Selagi kita punya waktu luang
Selagi mampu dan sehat

Karena waktu kebersamaan dengan keluarga tak akan bisa tergantikan dengan apapun

Selamat membaca
Dan Terima Kasih atas vommentnya, 😊

See you

****

20 Januari 2018

Let Me Go HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang