Wonwoo Imagine

4K 245 2
                                    

Detik jam telah berlalu.

Namun pelajaran yang membosankan ini entah kapan akan berlalu.

Ku ketukan bolpoin yang sedari dari tergenggam di tangan ku ke atas meja mengikuti alur jarum jam berbunyi.

Kantuk kian menyerang mataku. Hingga tak sadar aku tertidur di jam pelajaran yang membosankan itu.

"Han *Yn*!"

Teriak seseorang yang sontak membuat ku terbangun dari tidur nyenyak ku.

Niat ku untuk mencaci maki orang tersebut luntur seketika saat ternyata Pak Wonwoo lah orang tadi.

Aku hanya bisa menampakkan sederet gigi ku dan menggaruk kepalaku yang tak gatal itu.

"Sudah berapa kali saya bilang, jangan pernah tertidur di kelas saya! Gak kapok kapok ya. Pulang sekolah temui saya di ruang guru mengerti?"

Aku hanya bisa mengerucutkan bibirku kesal. Ah kenapa setiap jam pelajaran dia selalu saja mengantuk.

"Baiklah anak anak cukup sekian pelajaran hari ini dari saya. Sampai jumpa Minggu depan"

Pak Wonwoo tersenyum manis kepada anak anak lain namun saat ia melihat ku ia hanya menatap ku tajam dan berjalan meninggalkan kelas ku.

'Dasar guru menyebalkan' cibirku dalam hati.

Bel pulang sekolah berbunyi.

Itu tanda nya seluruh siswa telah diperkenankan untuk pulang ke rumah masing masing.

Namun untuk kesekian kalinya hal itu tak pernah berlaku untuk ku.

Karena setiap jam pulang sekolah aku harus berdiam diri di sekolah untuk menerima hukuman yang akan pak Wonwoo berikan pada ku.

"Permisi Bu Sohyun. Apakah Pak Wonwoo berada di dalam ruang guru?"

Tanya ku pada guru yang baru saja keluar dari ruang guru.

"Tentu saja ada. Pasti kau kena hukuman lagi ya? Ya ampun *Yn* kamu ini kenapa setiap pelajaran dia selalu saja menimbulkan masalah"
ucap Bu Sohyun padaku.

"Entahlah Bu, saya juga tidak mengerti"

Aku hanya bisa tertawa kecil setelah itu.

"Baiklah masuklah,ibu pergi dulu ya"

Bu Sohyun pun berjalan meninggalkan ku di depan ruang guru.

Ku tarik nafas panjang lalu ku hembuskan secara perlahan.

Ku pegang ganggang pintu ruangan itu dan ku dorong setelah nya.

Aku dapat melihat pak Wonwoo yang tengah terduduk manis di kursi nya sembari mengerjakan sesuatu.

Entah kenapa aku baru berpikir bahwa dia sangat tampan jika tenang seperti itu.

Hampir saja aku terbuai dengan pesonanya tiba tiba ia melihat ku yang masih berada di depan pintu ruang guru dan berjalan mendekati ku.

"Ikut saya" Pak Wonwoo menarik tangan ku keluar dari ruang guru.

"Kita mau kemana pak? Kamar mandi kan sebelah sana" ucapku sembari menunjuk kamar mandi yang telah jauh kami lewatkan.

"Siapa juga yang menyuruh mu membersihkan kamar mandi. Itu sudah biasa bagimu bukan? Sekarang ada sesuatu yang akan membuat kamu terkejut saat melihat nya"

Pak Wonwoo sempat berhenti sejenak saat menjawab pertanyaan ku.

"Jangan bilang bapak menyuruh saya membersihkan aula sekolah?"

Ku hentikan langkah ku sejenak namun tarikan tangan pak Wonwoo sangat kuat sehingga aku masih bisa terseret seret.

"Saya tidak bilang, tapi kamu yang sudah bisa menebak nya. Anak pintar"

Pak Wonwoo mengacak acak rambut ku. Sontak aku mengerjapkan mataku berkali kali.

Entah kenapa hari ini detak jantung ku sangat tidak karuan saat di dekat pak Wonwoo.

Sesampainya di aula, pak Wonwoo mengambil kan kain pel yang berada di samping ruangan dan memberikan nya padaku.

"Bersihkan hingga tak ada satu debu pun yang tersisa. Baru kau boleh pulang"

Pak Wonwoo berjalan menuju sebuah panggung mini yang berada di aula dan duduk di sana.

"Bapak tidak pulang?" Tanyaku padanya.

"Jika saya pulang, kamu akan lepas dari tanggung jawab"
Pak Wonwoo melipat kedua tangan nya di depan dada.

Aku hanya bisa membuang nafas kasar. Ku mulai kegiatan ku ini. Mengepel dari ujung ke ujung. Aula itu sangat luas bagaimana bisa aku mendapat hukuman kejam seperti ini. Memang tidak tahu diri.

"Saya ingin bertanya padamu" Pak Wonwoo bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekat ke arah ku yang tengah mengepel di bagian atas panggung mini itu.

"Tanya saja pak" jawabku tanpa menolehkan pandanganku padanya.

"Apa kau selalu seperti ini di jam pelajaran guru lain nya?" Tanya pak Wonwoo yang semakin dekat padaku. Sontak aku berjalan mundur ke belakang.

"Eh? Ti--Tidak" ucap ku dengan gugup.

"Jadi hanya di jam pelajaran saya saja? Kenapa?" Pak Wonwoo semakin mendekatkan tubuh nya ke arah ku. Lagi lagi aku berjalan mundur menjauh dari nya.

"Y--ya kurang lebih nya seperti itu. Ya karena mungkin saya terlalu bosan?" jawabku.

Pak Wonwoo kembali  berjalan mendekat ke arah ku dan aku pun mundur. Tanpa sadar aku telah tersudut di pinggir panggung tersebut. Saat aku memundurkan kaki ku lagi seketika tubuh ku oleng dan hendak terjatuh dari panggung tersebut namun sebuah tangan telah melingkar kuat di pinggang ku.  Kami saling menatap satu sama lain dalam waktu yang lama.

'Ada apa ini? Tidak mungkin kan aku menyukai guru ku sendiri?' gumamku sembari berusaha menetralkan detak jantung ku.

"Jadi...." ucap pak Wonwoo sembari menampakkan senyum manis nya.










Jadi...?

















Jadi apa?













Yang hendak ia katakan?




















Aku melihat pak Wonwoo mendekatkan wajah nya ke wajah ku. Aku kini bisa merasakan hembusan nafas nya dari jarak dekat. Mataku seketika terpejam dengan sendiri nya. Hingga aku mendengar sebuah bisikan ditelinga ku.

"Bolehkah saya membuat mu menjadi tidak bosan dengan saya?"

Fin~

-Maaf kalau gak ngefeel samsek.
Voment nya jan lupa :*-

Imagine With SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang