Jiwa Yang Hilang

30 0 0
                                    

Ada jiwa yang hilang,

hilang entah kemana.

Dibawa pergi, dibawa lari..

habis dan mati, hingga tidak ada artinya lagi.

Adakah yang lebih kejam dari cinta?

datangnya begitu saja, lalu pergi begitu saja.

Sungguh aku termasuk kedalam orang yang merugi karena tidak menghargai masa yang telah di anugerahkanNya.

Masa yang disia-siakannya hanya untuk memperjuangkan sesuatu yang sudah diguratkan oleh sang Maha Kuasa bahkan sebelum tubuh ini dilahirkan ke dunia.

Yang aku sesali adalah pertemuan ini,

pertemuan yang membuatku menjadi orang bodoh yang tak tahu diri dan tak mampu menilai diri.

Aku tidak peduli soal harga diri.

Yang aku pedulikan hanyalah engkau agar berada disini.

Disini, sebagai peraduanku.

Memangnya siapa aku ini?

hanyalah seorang laki-laki yang cintanya penuh basa-basi dan sedikit aksi.

Laki-laki yang hanya bisa tertunduk ketika dihadapkan kepada salah satu dari semua karya terbaikNya.

Bukannya aku tak sesayang itu padamu wahai kasihku.

Namun engkau tau, aku hanyalah seorang pengecut muda yang tak sampai hati untuk menyatakan cintanya.

Memang benar adanya bahwa aku tidak sejantan dia,

tapi aku sadar betul bahwa cinta saja, tidak akan bisa menjadi alasan agar kamu dapat mencintaiku juga.

Sebenarnya aku sudah tahu sejak dulu bahwa kamu memang tidak mencintaiku.

Tapi aku tidak peduli,

Aku cinta padamu,

AKU CINTA PADAMU.

Sampailah pada titik dimana aku tak sanggup lagi menelan rasa pahit.

Titik dimana kopi-kopi ini sudah tidak nikmat lagi.

Titik dimana kumpulan-kumpulan fotomu ini tidak elok lagi dilihat sebab terkontaminasi oleh orang asing yang menurutku itu bakteri.

Ya, kekasihmu.

Lantas apa kuasaku?

Waktu itu akhirnya datang,

Tidak ada lagi kata bimbang.

Waktu itu seolah menghantarkanku untuk pulang,

dan akhirnya, mengingatkanku untuk mengikhlaskan sebagian jiwa yang hilang.

-indra (berharap pada harapan)

P A S R A HWhere stories live. Discover now