[1.3] Married Lesson - how to make her jealous

Start from the beginning
                                    

"tidak apa... itu wajar jika seorang istri cemburu. bukannya begitu?"

Aku mendengus kesal namun masih tetap tidak berniat meninggalkan pria yang mulai lupa diri ini. Dia begitu percaya diri, dan itu salah satu modal yang berhasil membuat pipi ku bersemu begitu saja.

"apa namjoon-ssi berkata seperti itu?", aku bertanya dengan cepat. Memikirkan pertemuan antara jungkook dan namjoon kemarin malam.

Pasti pria ber- dimple itu meracuni otak jeon jungkook.

"kenapa kau menatap ku seperti itu?", aku sedikit ketakutan dengan sikap jungkook yang seperti ini, dia benar-benar tidak bisa di tebak dan aku harus memulai untuk belajar sedikit mengenai kehidupan pria kelewat tampan di depanku.

Jungkook tertawa. Dia menatapku lalu menyampirkan helaian rambutnya yang terjatuh di depan dahinya.

"bisakah kau mengatur ulang jadwal pertemuan kali ini? biar perlu batalkan semua"

Aku tersentak, "kenapa? mereka kan-"

"aku ada kencan dengan istri ku nanti sore sekretaris shin..."

Ia tersenyum lebar, sumpah ini agak berlebihan tapi semua yang ada pada dirinya selalu membuat perut ku geli.

Aku berusaha meredakan detak jantungku, mengelap keringat dingin yang mulai keluar dari kedua telapak tanganku diam-diam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku berusaha meredakan detak jantungku, mengelap keringat dingin yang mulai keluar dari kedua telapak tanganku diam-diam. Dia hanya menggoda.

"apa... sepertinya istri anda tidak akan setuju tuan jeon, nyonya jeon sangat sibuk...", apa yang aku katakan.

Jungkook mengerutkan dahinya, "benarkah?", senyumnya semakin melebar.

Aku melebarkan kedua mataku dan mengangguk, "nde, tentu saja. Dia sangat sibuk... "

"kalau begitu, apa kau mau menggantikan istriku,

"ya. anggap saja ini sogokan, jangan sampai istri ku tau kalau aku bertemu wanita lain dia nanti akan cem-"

Baiklah aku tau kemana arah kata-katanya.
"AKU TIDAK CEMBURU JEON JUNGKOOK!!!"

.
.
.
.
.
.
.


Sebenarnya aku masih tidak terlalu mengerti dengan situasi yang aku alami saat ini. Pria bermarga jeon itu beberapa jam lalu mengajak 'istrinya'- ya itu aku, berkencan. Tapi yang terlihat tidak seperti yang aku pikirkan.

Jungkook tidak benar-benar mengajak ku berkencan. Dia justru menarik ku masuk kedalam mobil dan mengemudi hingga sampai di rumah. Rumah yang memang di sediakan orang tua jungkook sebelum kami menikah.

Kami terdiam cukup lama di mobil. Jungkook hanya menatap ku dengan senyuman aneh yang sama sekali tidak berubah sejak di kantor.

"ayo, turun", jungkook memberi isyarat dengan dagunya.

Menurut saja shin taeri. Entah apa yang di rencanakan pria itu tapi aku yakin pasti semua yang dia rencanakan mempunyai maksud tersendiri.

Aku berjalan menekan beberapa password pintu dan membukanya di ikuti jungkook di belakang. Sementara ingatan ku kembali pada beberapa klien wanita yang baru saja menemui jungkook.

Aku duduk bersandar di sofa ruang tengah, "sepertinya proyek kali ini besar sekali ya?", ingin ku potong lidah ku sendiri. -,-

Dengan sinis aku melirik jungkook yang sedang melepas jas kerjanya.

Jungkook tampak mengerutkan kedua alisnya, "hah~ mereka hanya bicara omong kosong. aku senang kau datang tadi sayang, harusnya kau melakukannya sejak awal mereka datang"

Hah?, memangnya harus menunggu ku untuk menghentikan pembicaraan wanita tadi? pria itu bisa saja mengusir wanita berambut merah itu sendirian, kenapa harus aku?. Ok, rasa cemburu sebagai seorang istri ku sungguh terlalu kuat.

Aku sedikit kesal, padahal dia selalu melarang ku berbicara terlalu dekat dengan lelaki lain walaupun itu teman kantor tapi kenapa dia bisa berbicara dalam satu ruangan sepi dengan wanita lain?

Yang lebih cantik dari ku lagi.

"ah~ aku senang sekali hari ini"

Senang? karena wanita-wanita tadi?. Cih-

Dengan kesal aku berdiri, namun sebelum itu jungkook sudah lebih dulu merebahkan tubuh tinggi nya di sofa dan menjadikan paha ku sebagai bantal.

Dia terlihat begitu senang, dari senyumnya yang semakin melebar dan pipinya memerah, "aku senang sekali bisa membuat mu cemburu. melihat wajah mu menahan untuk menarik rambut mereka membuat ku sangat senang"

"kau puas sekarang?", aku menyentuh dahinya. Mengusapnya pelan.

Kami memang sudah terbiasa dengan skinship sederhana seperti ini, jungkook meminta ku untuk terbiasa melakukannya.

Jungkook memeluk perutku, sedikit geli karena dia terus menggesek kepalanya disana, "cemburu saja, aku suka membuat mu cemburu kalau itu bisa membuat ku tau kau juga mencintai ku. aku rela bertemu wanita aneh itu setiap hari"

Aku tertawa pelan, ya mungkin lambat laun aku bisa terjatuh dalam pesonanya, "jangan lakukan lagi", gumam ku.

Dia menaikan pandangannya padaku, menatap ku seolah bertanya kenapa.

"karena aku yakin kau tidak mau mendengar berita istri pemimpin perusahaan besar membunuh wanita tak berdosa di ruangan suami nya"

to be continued

/gaje banget ya.

/vote sama comment ea.

One Nightstand - Jeon Jungkook [M] ✔Where stories live. Discover now