Mars

1.6K 188 34
                                    

"Kapan?"

"Tahun depan."

"....."

Kelegaan saat yakin ku padamu, berganti dengan amarah yang menggebu.

Aku, yang tak pernah mau kehadiranmu dalam hidupku.

Kamu, dengan segala keras kepalamu untuk meluluhkanku.

"No one's going to annoys you anymore, right? I'm done, chasing you. I'm moving miles away from you."

"Why?"

Seketika, runtuh egoku.

"I can't do this anymore, i can't pretend like i didn't love you, and being okay seeing you with anyone else."

"I do love you too."

"You're just afraid of losing me, trust me this is how i help you."

"What if i actually do?"

Tangisku pun tak terbendung lagi.

Ku harus menahanmu pergi.

"....."

"Answer me."

"You're not."

Aku sadar, lisan tak bisa mengelabui rasa.

"Percayalah, di setiap do'aku, aku berharap Tuhan menyatukan inginku akan kamu, dan menjatuhkan hatiku kepadamu."

"Tak ada keraguanku untuk percaya kamu."

Tangisku semakin deras, saat kamu mendekatiku.

"Kenapa, tidak bisa kamu? Kenapa bukan kamu? Apa yang salah dengan perasaanku?"

"Perasaan tak pernah salah, i'm not that person."

"But i want you to."

Segala daya usaha kukerahkan untuk meraih relung hatiku untukmu.

Tetap saja aku.. Tidak bisa.

"Jangan dipaksakan."

Sedikit lagi.. Aku yakin. Tinggallah sebentar lagi.

"Maafkan aku."

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Temukan Bumimu, rumah bagi separuh keluh kesahmu."

"Bagaimana dengan kamu?"

"Kamu tahu, aku akan selalu jadi Mars untukmu. Tepat di sebelah Bumi. Walau jauh, hadirku bisa engkau rengkuh. Singgahlah dikala lelah."

Aku pun menyerah, egois rasanya tak membiarkanmu menemukan bahagia di luar aku.

"Aku tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan bagi kamu dan aku."

"Sebelum kamu dan aku berganti kita, kubiarkan semesta bicara."

---

Author's Note: Halo semua. (Lalu disambit batu), mudah-mudahan ada yang nungguin selama akun Cosmological ini vakum. (Pede amat bang) Sesungguhnya, aku berusaha sekuat tenaga untuk menghadirkan kekuatanku untuk menulis lagi disini karena satu dan banyak hal. Well, yang paling susah sih karena pekerjaan baruku. Right now, i'm a managing editor of one of the leading Indonesian news magazine and it's so hard to find a free time. Sabtu-Minggu aja masuk cuy. Dan ketika tak sibuk pun, lelah otak ini rasanya harus berhubungan lagi dengan aksara. Jadi dengan sisa tenaga yang ku punya hari ini, ku tulis cerita pendek ini sebagai latihan untukku sendiri juga sih, dan untuk kalian (ya kalau ada) yang menunggu tulisanku dirampungkan.

I have nothing but many thanks for all of you, happy new year tho.

Regards,

Cosmological








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CharonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang