🍃 DOSA DIANGGAP ENTENG,Tanya Kenapa?🍃

1K 24 0
                                    


Pada saat ini begitu banyak penyimpangan terjadi, dari maraknya LGBT, penistaan terhadap agama dan lainnya. Kali ini kami mencoba menyoroti kenapa banyak anak Adam gemar berbuat dosa. Selamat menyimak.
🌾 1. Ibtilaa’ (ujian)
Hidup ini memang ujian. Tujuannya agar Allah mengetahui siapa diantara hamba-hambaNya yang bersungguh-sunguh dan siapa yang main-main.

Allah berfirman: “Apakah manusia menyangka bahwa kami biarkan mereka berkata, kami  beriman, padahal mereka belum diuji. Sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah mengetahui siapa di antara mereka yang benar dan dusta keimanannya”.

Ibtilaa’ adalah sesuatu yang mesti ada dalam hidup ini. Sebab ujian inilah yang akan menjadikan kita dewasa bahkan kemenangan berupa pertolongan Allah I. Imam As-Syaafi’iy pernah ditanya oleh seseorang: “Wahai Abu ‘Abdillah! manakah yang lebih utama bagi seseorang, ia mendapat kemenangan atau ia diuji?”. As-Syaafi’iy menjawab:”bahkan ia tidak akan mendapatkan kemenangan sebelum ia diuji, karena Allah telah menguji Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad e ketika mereka bersabar Allahpun memberi kemenangan kepada mereka. Karena itu, jangan ada yang menyangka bahwa ada orang yang tidak diuji dengan sesuatupun.

🌾 2. Lemah Iman dan Keyakinan
Kelemahan iman adalah perkara yang sangat berbahaya. Betapa tidak, kelemahan iman adalah minimnya pengenalan kepada Allah, Dzat yang memberi rezeki, yang mengawasi seluru tindak-tanduk hamba. Inilah yang menyebabkan seseorang menganggap enteng janji dan ancamanNya. Adapun janjiNya adalah kebahagaian hidup di dunia dan surga yang luasnya seperti langit dan bumi di akhirat, ancamanNya kegalauan dan kehinaan didunia. Adapun di akhirat nanti berupa kesengsaraan dan siksa yang tiada akhir. Karena itu sering kita lihat banyak orang yang enjoy berbuat maksiat. Bahkan kalau ditegur ia justru mengajak kita ikut nimbrung. Alasannya, toh semua orang berbuat seperti itu.

Sebab itu,  selayaknya setiap orang hendaknya senantiasa bertaqwa kepada Allah I. Taqwa inilah yang mendorong setiap hamba untuk selalu beramal dalam hidupnya. Adalah Rasulullah pernah bersabda:”“ .... Andai kalian tahu seperti apa yang aku ketahui maka pasti kalian tertawa lebih sedikit, dan menangis lebih banyak”.Ia (Anas) berkata: “Tiada hari yang paling menyedihkan bagi shahabat Rasulullah selain hari itu”. Anas berkata:”mereka menutup kepala-kepala mereka dan menangis tersedu-sedu”.(HR.Bukhari Muslim)

🌾 3. Jahil terhadap Allah.
Allah ta’ala mencela kejahilan dan para pelakunya, karena saking buruknya akibatnya. Allah Iberfirman:”Apakah mereka mencari hukum jahiliyah?. Dan siapakah yang lebih baik hukumnya bagi orang-orang yang yakin. (Qs.al-Maaidah:50).

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan mengambilnya dari hamba-hambaNya, tetapi  dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia mengangkat pemimpin dari orang-orang jahil. Jika mereka ditanya, orang jahil itupun berfatwa. Akibatnya mereka sesat dan menyesatka”.(HR.Bukhari)

Demikianlah adanya, Jika kejahilan merapuhkan sendi-sendi bangunan ummat, maka ilmu adalah pondasi beton yang menguatkan dan menjaganya dari keruntuhan. Karena itu, setiap muslim hendaknya senantiasa menceburkan diri dalam halaqah ilmu agar ia tahu rambu-rambu Rabbnya dan tidak melanggarnya. Agar ia tidak meremehkan hukum-hukumNya dan menginjak-injaknya. Agar hatinya hidup dan takut pada RabbNya. Dan perhatikanlah hampir semua dosa yang dikerjakan kaum muslimin adalah karena mereka jahil akan Allah I dan hukum-hukumNya.

🌾 4.Cinta Dunia dan Tenggelam dalam Syahwat.
Dunia memang indah. Sebab ia dihiasi dengan berbagai perhiasan yang menarik. Tetapi, semua asesoris itu kebanyakannya menipu, ini terjadi kalau seorang muslim mengalami kelemahan iman dan tidak memiliki wawasan yang membuatnya melihat dan berpikir jauh. Allah I berfirman:”Dijadikan indah pada pandangan manusia pada syahwat berupa wanita, anak-anak, perhiasan berupa emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternak dan kebun. Itulah kenikmatan dunia. Dan di sisi Allah tempat kembali yang baik.(Qs.Ali Imran:14).

Ketika Allah Imenyebutkan semua perhisan dunia yang diminati oleh kebanyakan manusia maka Dia memberi iming-iming dengan apa yang ada di sisiNya yang jauh lebih baik, yaitu surga dengan segala kenikmatannya. Kenikmatan  yang tidak tertandingi oleh apapun. Karena itu wajib bagi setiap hamba untuk berhati-hati menghadapi dunia dengan seluruh pembujuk-pembujuknya, dan senantiasa mengingat janji dan ganjaran bagi orang yang menahan syahwatnya. Kalau kita mencoba merenung sejenak saja tentang banyaknya kaum muslimin yang tenggelam dalam maksiat, maka tahulah kita  “cinta dunia” adalah pangkalnya. Demi mengenggam  dunia seseorang tidak lagi memperhatikan sumber hartanya dan dari mana ia memperolehnya.

🌾 5. Lalai dan Tidak Merenung
Dalam waktu yang berentetan musibah datang mengguyur bangsa muslim ini. Mulai dari tsunami Aceh, gempa Yogja, banjir di daerah lainnya hendaknya menjadi bahan perenungan. Bukankah musibah serupa telah membinasakan ummat-ummat terdahulu. Negeri mereka luluh lantak ketika mereka asyik tenggelam dalam dosa. Allah I berfirman: “Dan berapa banyaknya ummat-ummat yang telah kami binasakan, dan mereka lebih kuat fisiknya  dari mereka...”.(Qs.50:36). Perenungan yang melahirkan kesadaran untuk beranjak dari kubangan dosa dan segera bertaubat. Perenungan yang membuat kita segera  bergegas melakukan amal shalih. Jika kita melihat realita kaum muslimin hari ini, nyatalah bahwa mereka kebanyakan lalai dari peristiwa-peristiwa yang seharusnya mereka tergugah. Entahlah, mungkin kebanyakan manusia hari ini lebih terdidik sehingga lebih memperhatikan faktor-faktor rasional dan lalai merenungkan apa yang ada di balik semua itu. Wallahu A’lam Bisshawab.

Lautan Ilmu♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang