Mate part 34 ; perbedaan

Start from the beginning
                                    

Semalaman Luke harus menahan rasa nyeri di kepalanya karena ia sudah menarik semua rasa sakit di tubuh Elena ke dalam dirinya, Luke melakukan itu karena Luke tak kuasa melihat Elena selalu meringis akibat pusing yang menderanya. Dan ia melakukan itu tanpa pengetahuan Elena.

Luke berjalan memasuki dapur dan duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan meja panjang yang berada di tengah-tengah dapur yang sangat luas ini, Luke memerintahkan pelayan untuk menyiapkan makanan yang bervitamin dan meminta makanan yang berkhasiat untuk menambah darah.

Pelayan yang di perintahkan oleh Luke meletakan dua buah nampan berisi makanan untuk nampan pertama dan ada obat alamo penambah darah di nampan kedua.
Setelah mereka menyelesaikan perintah dari Luke, para pelayan itu langsung membungkukan badan nya dan berbaris sejajar di depan Luke dengan kepala yang menunduk.

Secara tidak sengaja Exel melewati dapur, Exel spontan berhenti di depan pintu masuk dapur saat melihat pangeran nya berada di dapur, Exel mengerutkan kening nya bingung saat melihat beberapa makanan serta obat-obatan yang salah satu nya adalah obat alami penambah darah.

Siapa yang kekurangan darah?

Apakah Luke kekurangan darah karena pria itu tak meminum darah matenya? fikir Exel seraya terkekeh pelan, Exel tak bisa membayangkan bahwa Luke kekurangan darah.

Luke adalah seorang peminum darah bukan berarti ia kekurangan darah.

Luke menoleh dan menatap Exel yang tengah senyum sendiri di depan pintu masuk ke dapur, Luke sempat berfikir sesaat bahwa bawahan nya itu sudah gila karena frustasi tak kunjung menemukan matenya.

Luke menatap Exel tajam saat mengetahui semua isi fikiran Exel yang sedang menertawakan dirinya.

"Berhentilah mengataiku! pelayan."
Ujat Luke tajam, Exel menarik nafasnya berusaha sabar menghadapi junjungan nya.

Luke hanya menilai dirinya pelayan, miris sekali!

"Aku ini pengawal pribadi mu pangeran, bukan pelayan mu."
Ralat Exel, jabatan nya lebih tinggi di bandingkan pelayan lain.

Luke menghela nafas, Lule mengubah duduk menjadi tegak dan menatap Exel dengan tatapan angkuh
"Terserah, sejak kapan kau melawan ku Exel?! Tidak usah mengkritik ucapanku!"

Exel mengangguk, percuma saja berurusan dengan pangeran datar dan bermulut tajam. "Tidak punya hati, saat bersama matenya selalu tersenyum, tertawa. Dan ketika bersama ku ucapan nya selalu tajam."
Gumam Exel.

Luke melirik Exel sekilas
"Aku mendengarmu Exel, sebaiknya bantu aku." perintah Luke seraya mengambil nampan yang sudah penuh berisi makanan sehat bervitamin seperti sayuran dan lain-lain.

Exel mengambil nampan kedua yang terletak di meja depan Luke,sebelumnya. Luke sudah mengambil nampan pertama yang akan ia bawa ke kamar Elena.

Luke berjalan keluar dari dapur dengan kedua tangan yang memegang nampan dengan erat, takut makanan yang terletak di atas nampan jatuh ke lantai karena Luke kurang hati-hati membawa nampan itu.

Di belakang Luke ada Exel yang berjalan mengikuti kemana Luke berjalan, sepanjang perjalanan mengikuti akan kemana Luke membawa nampan ini. Exel terus menatap banyak makanan yang Exel tahu berguna sebagai penambah darah, tidak mungkin Luke kekurangan darah.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now