"Satu gelas besar beer dan satu alasan untuk hidup!" jawab Singto seraya duduk di bangku tinggi yang ada di depan meja bartender.

"Ini 2 gelas besar beer yang mengandung berjuta alasan untuk hidup," seorang bartender menyuguhkan dua gelas beer kepada Singto tak lupa menghadiahi mereka dengan senyumannya yang mempesona

Mereka tertawa menanggapi ucapan bartender yang menjawab pesanan ngaco ala Singto.

"Ai Sing, gadis itu lucu," Krist menyenggol bahu Singto seraya mengarahkan pandangannya ke arah seorang gadis yang berpakaian sedikit terbuka. "Dadanya aduhai." Tepukan Singto mendarat tepat di belakang kepalanya sesaat setelah dia menyelesaikan ucapannya.

"Otakmu Kit, cuci sana."

"Aku hanya menikmati apa yang tersaji Sing, mubajir kalau disia-siakan." Dia tertawa dan matanya tak lepas mengamati siapapun yang menarik di matanya dan tanpa dia sadari banyak mata yang tertuju padanya membuat Singto meningkatkan kewaspadaannya.

Singto memyesap minumannya dalam diam dan tiba-tiba matanya menangkap sosok Chimon yang berjalan terburu-buru, tanpa pamit pada Krist yang sedang asik mengobrol dia bangkit berdiri dan mengejar Chimon ke pintu keluar.

"Ada apa?" Singto bertanya saat dia berhasil mensejajarkan langkahnya di sebelah Chimon, membuat pemuda itu terkejut.

"Kau mengaketkanku Sing!" Buru-buru dia menghapus air matanya tapi terlambat Singto sudah lebih dulu melihatnya sebelum memutuskan untuk bertanya.

"Kau dicampakkan lagi?" Sebut saja dia tak berperasaan karena seluruh perasaannya telah dia berikan pada Krist. *abaikan ini* wkwkwk.

"Dia akan menikah."

Singto menatap prihatin.

"Dan calon istrinya tengah mengandung, itu artinya dia berselingkuh di belakangku."

Singto masih prihatin

"Aku merasa jadi orang paling bodoh, menangisi orang seperti dia Sing."

"Setidaknya sekarang kau sudah lebih pintar."

Chimon menatap sengit "kau mengataiku selama ini bodoh?"

"Bukannya kau baru saja mengatakannya."

Chimon menarik napas kesal, "Setidaknya kau menghiburku bukan mengataiku."

"Padahal aku memujimu tadi. "

Chimon melangkah maju, mengabaikan Singto yang mulai menyebalkan.

"Kau mau kemana?"

"Pulang."

"Ayo aku antar." Chimon menoleh menatap Singto sesaat kemudian mengangguk.

Pada kenyataannya mereka tidak langsung pulang, mereka larut menikmati angin Bangkok diatas motor yang melaju santai bersama obrolan yang tak ada habisnya. Hingga malam semakin larut dan mereka memutuskan untuk pulang.

"Ayo masuk Sing, menginap saja di sini. " ajak Chimon saat mereka tiba di rumah Chimon yang besar hampir serupa dengan rumah Krist yangjuga sangat besar membuat Singto tiba-tiba mengingat sesuatu.

"Astaga!"jeritnya seketika, dia melirik jam tangannya sudah lewat tengah malam.

"Kenapa?"

"Aku harus buru-buru, sampai jumpa." Dengan tergesa-gesa Singto melajukan motornya menyisakan Chimon yang menatap bingung.

Krist pasti akan mengomelinya sepanjang malam nanti, apalagi jarak rumah Chimon dengan bar  itu cukup jauh dan pastinya akan membuat omelan Krist semakin panjang.

Singto menghentikan motornya tepat di hadapan Krist yang berwajah masam.

"Kau dari mana Sing? Kenapa meninggalkanku?"

"Maaf Kit... aku lupa  tadi aku bertemu dengan dia dan mengantarnya pulang."

Krist bungkam dia mengerti 'dia' yang dimaksud Singto adalah gadis yang sekarang sedang dikejarnya. Dia tak mungkin salah. Dalam diam dia naik keboncengan motor Singto. "Antarkan aku kerumahku, aku tak jadi menginap." Titahnya dengan suara dingin. Singto tak membantah. Jika dia boleh memilih dia lebih rela membiarkan telinganya berdenging karena rentetan omelan Krist dari pada menemukan pria ceria itu diam padanya.

"Kiit maaf."

Hening tak ada suara hanya angin yang menyapa.

Krist diam, pikirannya sedikit kalut. pada akhirnya sahabat hanya akan jadi sahabat dan jika sahabat menemukan cintanya maka kau harus rela terabaikan.

***BERSAMBUNG***

Mau cuti update sampai tahun depaaan.... *kayak tahun depan lama lagi aja* 🤣🤣🤣 adakah yang baca ff abal saya ini.... thank you sudah mau mampir dan kalau mampir jangan lupa sentuh tanda bintang yaa, gak bayar kok😅😅😅😅

Finding YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang