Perempuan itu terbangun dari tidurnya, ia berlari menuju kamar kecil yang ada di ruangan tersebut. Menundukkan wajahnya ke wastafel tempat pencuci tangan, kemudian memuntahkan isi perutnya.
Sementara itu kedua sahabatnya ikut terbangun dan tersentak kaget.
[Bali, 22 Juni 2024]
"Raaa, lo kenapa?" Tanya Tania
"Astaga lo sakit??" Lanjut Dewi
Perempuan itu bernama Rara, ia mengajukan tangan kirinya kearah kedua sahabatnya supaya tidak mendekat terlebih dahulu.
Sementara tangan kanannya menekan perut dan ia terus memuntahkan isi perut yang tidak ada apa-apanya itu.
"Tan mending lo call ambulans deh"
"Kita bisa ke RS pake mobil sendiri Dewi!"
"Ra, gue bantu pijitin leher belakang lo ya?" tawar Dewi.
Rara menggelengkan kepalanya. "Gak— usah *huweekk*"
"emmmm... kasian banget Rara masuk angin deh kayanya" cemas Dewi
"Gara-gara eloooo!" tindas Tania
"Loh kok gue?"
"Iya, kemarin kita di pantai terlalu larut malem, sampe Rara masuk angin gini, huh."
"Yeee lagian lo pada juga menikmati kok semalem gimana." timpal Dewi
"Udah— udah, gue udah agak mendingan. Habis ini gue minta tolong kerokin aja ya geng gausah ke rumah sakit segala... lebay tau"
"Ra, hari ini jadwal kita pulang ke Jakarta. Kondisi lo harus fit, kita ke dokter aja ya."
"Engga— engga! udah enakan sumpah."
"Beneran?" tanya kedua sahabatnya
"Suer deh, yuk balik ke kamar." ajak Rara
"Ya udah, gue ambilin air anget dulu" ujar Tania.
—————
[Jakarta, 23 Juni 2024]
"Hah? Hamil?" Sentak Rara
"Iya, sebentar lagi dek Rara jadi ibu" ucap ibu Dokter.
"Hamil dok? beneran hamil yang punya anak itu?" lanjut Rara.
"Loh emang ada hamil palsu? ya ini beneran, ada janinnya di dalem situ" Ibu dokter menunjuk perut Rara.
...
YOU ARE READING
My Path, My Way
FanfictionAS SOON AS POSSIBLE Jangan Lupa untuk Vote dan Comment ya;)
