Mate part 31 ; Kembali

Start from the beginning
                                    

Exel menatap Elena. "Itu semua ia lakukan karena satu hal, Luke mencintaimu, Luke menyayangimu, ia tidak ingin kau terluka."

Elena menoleh menatap Exel dengan wajah kesal. "Lalu, jika dia menyayangiku mengapa ia membohongiku! Apakah itu adalah cinta Exel?!"

"Luke membohongimu karena satu hal Elena, Luke tidak ingin kehilanganmu." Jawab Exe tenang, ia tidak akan semakin menyulut emosi Elena saat ini.

"Apakah itu adalah hal penting untuk membohongiku, jika tidak ada Putri Felicia yang membuka rahasia itu. Maka hingga sekarang aku tidak akan mengetahui semua kebohongan itu." Tegas Elena.

Exel menyentuh kedua bahu Elena, ia memutar tubuhnya hingga berhadap dengan Elena. "Kau tau Luke mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan mu dari Putri Felicia, aku melihat sendiri wajah frustasi Luke saat tidak kunjung menemukanmu, aku bahkan melihat Luke menangis saat kau tidak bernafas. Apakah kau bisa membalas semua pengorbanan Luke? Bisa saja jika ia tidak peduli, Luke membiarkanmu tenggelam di dasar laut. Tetapi, Luke tetap ingin menyelamatkanmu Elena."

Elena mengalihkan pandangan, ucapan Exel membuat hatinya tersentuh. Ada rada nyeri disana.

"Luke terluka ketika menolongmu, dengan segenap kekuatan yang masih tersisa Luke bangkit berdiri dan langsung mencarimu, Luke tidak akan tumbang apapaun yang terjadi untuk menyelamatkanmu. Ia rela nyawa nya hilang asalkan kau masih hidup, Luke terluka parah. Tetapi ia lebih mementingkan lukamu jika di bandingkan luka di tubuhnya sendiri, Luke membalas setiap perlakukan Putri Felicia dan ibunya untuk dirimu, Elena." Jelas Exel.

Elena terdiam membisu, Elena tidak mengetahui apa yang terjadi pada Luke, Elena bodoh karena tidak terlalu mempedulikan akan hal itu. Secara tidak sadar satu tetes air mata terjatuh dan meluruh begitu saja di pipinya, Elena segera menghapus air mata nyq menggunakan punggung tangan nya. Ia takut Exel menyadarinya sedang menangis.

"Sekarang aku ingin bertanya, seberapa besar cintamu pada Luke?" Tanya Exel skartik.

Elena mengangguk samar, pandangan nya kosong. Elena tidak memiliki perasaan lebih pada Luke. Tetapi, mengapa setiap kali Elena berada di dekat Luke atau setiap kali Luke memeluknya Elena merasa nyaman, jantung nya ikut berdetak secara tidak normal. Apakah mungkin itu sebuah perasaan lebih pada Luke? Elena menggeleng, tidak mungkin. Elena tidak memiliki cinta pada pria yang baru di kenalnya.

Exel tersenyum sinis. "Kau tidak bisa menjawab pertanyaanku."

Exel memandang ke arah luar jendela kereta kuda di bagian sisi samping nya. "Kau tidak akan bisa membalas cinta tulus dari Luke ketika kau masih menutup hatimu, kau tidak membiarkan pintu hatimu terbuka untuk Luke. Aku berharap Luke bisa menemukan wanita yang lebih baik darimu." Exel berbicara tajam, jauh dari Exel yang di kenal Elena.

Hati Elena mendadak merasakan sebuah perasaan aneh, sakit. Kata itulah yang tepat saat Exel mengatakan ucapan sarkasnya.

"Apa yang harus aku mengerti tentang Luke Exel, apa yang tidak aku mengerti. Aku ingin kehidupan normal, bukan kehidupan dimana seorang manusia berada di kumpulan makhluk penghisap darah."Entah mengapa kata itu terlintas begitu saja di fikiran Elena.

Exel mengepalkan tangan nya, "Kau tidak memahami Luke, Elena."

Elena membalas. "Luke yang tidak pernah memahamiku."

"LUKE SELALU MEMAHAMI MU! Luke bodoh karena harus memehami wanita tidak tau diri sepertimu." Bentak Exel murka, sudah cukup Elena bertambah salah menilai Luke
Elena mengepalkan tangan nya.

"Bagaimanapun aku tidak akan mengubah keputusanmu, keputusan ku sudah bulat." Exel menganggukan kepalanya, saat ini Exel tengah memerankan peran yang seharusnya.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now