{ langit dan bintang }

50 1 0
                                    

Kanaya berjalan ke arah lift namun seseorang manggil namanya. "Kanaya!!!"

Kanaya menghentikan langkahnya dan berbalik. "Langit?".

Langit tersenyum "lo mau pulang? Mau bareng gak?". Kanaya menggeleng "gak bisa bareng,gue bawa mobilnya nata"

Langit menunduk lesu "yah,yaudah deh kalo gak bisa". Kanaya merasa bersalah setelah melihat tampang sedih langit. "Gimana kalo temenin gue ke mall sebentar mau gak?"

Wajah lesu langit berubah cerah. "Serius nih? Oke". Kanaya tersenyum "iya,lo jalan duluan aja,gue bawa mobil,kita ketemuan di mall nya,ke gi aja ya lang?" tanya kanaya.

Langit mengangguk "oke" lalu berjalan meninggalkan kanaya.







Kanaya dan langit kini berjalan berdampingan. Sesekali mereka tertawa karna lawakan langit. Langkah mereka terhenti ketika kanaya melihat sosok bintang yang berjalan tak jauh dari mereka. "Lang,tunggu deh,gue liat sepupu gue,samperin yuk"

Langit mengangguk.

Namun saat mendekat dan wajah sepupu kanaya terlihat jelas. Langit membeku. Melihat perempuan itu kembali.

Kanaya memeluk perempuan itu. "Bi,ya ampun,lo kemana aja?" tanya kanaya semangat.

Perempuan itu tersenyum tapi belom menyadari keberadaan langit. "Gue gak kemana mana ko re".

Namun perempuan itu terkejut melihat langit berada dibelakang kanaya. Tubuh perempuan itu membeku seperti langit. "Langit?".

Kanaya menatap heran "kalian saling kenal?" tanya kanaya.

Langit mengangguk "bintang kan?"

Bintang menunduk malu.

"Kalian kenal dimana?" tanya kanaya penasaran.

Langit masih menatap bintang yang ada dihadapannya. "Dia mantan gue"

Kanaya memegang mulut dengan kedua tangannya karna kaget dengan ucapan langit. Dunia emang sempit!!!!.

"Bener bi?" tanya kanaya. Bintang yang masih menunduk mengangguk. "Iya,re"

Bintang menegakkan kepalanya. "Re,gue balik dulu ya,mas rafi sama keira nunggu gue dirumah" lalu memeluk kanaya lembut.

"Langit,gue pamit ya" lalu pergi meninggalkan kanaya serta langit.

Kanaya menatap langit setelah bintang hilang dari pandangannya itu. "Kanapa lo bisa putus sama bintang?".

Langit membalas tatapan kanaya. "Sambil makan yuk ngobrolnya gue laper". Ajak langit sembari menarik tangan kanaya lembut.

Kanaya agak kaget karna tangan langit kini memegannya. Jantungnya pun ikut jumpalitan karna perbuatan langit satu ini.

Langit mengajak kanaya makan di sebuah restauran. Kanaya dan langit kini duduk berhadapan dengan buku menu masing masing. Setelah memesan makanan,kanaya melipat kedua tangannya serta matanya menatap langit.

"Lo tau kalo...." belum selesai melanjutkan ucapannya. Langit sudah tau arah pembicaraan ini "kalo bintang hamil diluar nikah?".

Kanaya terkisap dengan ucapan langit yang tau tentang masa lalu bintang.

"Gue tau,itu alasan gue waktu itu putus sama dia" lanjut langit

"Bisa cerita awal pertemuan lo sama bintang?" tanya kanaya. Langit mengangguk "gue sama dia awalnya dijodohin,gue seneng dijodohin sama bintang,karna bintang itu manis dan dia juga smart,yaudah akhirnya kita pacaran sekitar satu tahunan,dan mungkin bintang gak cinta sama gue,dia gak bahagia sama perjodohan ini,sampe sampe dia melakukan hal itu sama cowok yang dia cintai,rafi namanya,dan bintang hamil,setelah gue tau alasan dibalik bintang ngelakuin hal itu,gue jadi ngerasa bersalah sama bintang,gue udah maksa dia buat ngejalanin hubungan sampe dia frustasi dan ngelakuin hal kotor kaya gitu"

Kanaya masih diam menunggu lanjutannya.

"Gue ngerasa bersalah sampe sekarang,karna keegoisan gue dulu,yang cuman mikirin perasaan gue tanpa mikirin gimana perasaan bintang" lanjut langit dengan nada penuh penyesalan.





Kanaya menggenggam tangan langit. "Lo pasti ngerasa bersalah banget ya? Bintang juga ko,gue waktu itu inget banget bintang nangis nangis kerumah gue,dia ngerasa bersalah banget sama orang yang dijodohin ke dia,karna bintang udah nyakitin orang yang tulus sama dia dengan cara hal kotor kaya gitu,kalian sama sama ngerasa bersalah,disini gak ada yang salah dan gak ada yang bener,kalian cuman gak tau sama perasaan masing masing,bintang salah sampe ngelakuin hal itu sebelum nikah sama mas rafi supaya bisa lepas dari perjodohan itu,kalian gak salah cuman jalan yang kalian ambil lah yang salah".

Langit diam menatap kanaya. "Kalian cuman harus saling memaafkan atas kesalahan masing masing,supaya kalian gak ngerasa beban,lo sama bintang tuh sama sama masih terbebani rasa bersalah,so kalian harus face to face,buat perbaiki kesalahan masing masing di masa lalu,dan kalian gak kepikiran lagi,biar ngerasa lega" lanjut kanaya lembut.



Langit membalas genggaman kanaya. Genggaman kanaya membuatnya merasa kuat. "Lang,coba buat berdamai sama masa lalu lo,biar lo gak terbebani dan lo bisa enteng ngejalanin masa depan" ucap kanaya.

Langit tersenyum "makasih ya nay"

Kanaya tersenyum "ngapain makasih? Gue kasian sama lo,lo ngerasa frustasi banget sama masa lalu,sama kaya bintang,dia juga sama kaya lo,hidupnya jadi beban".

Langit menghela nafasnya,yang dikatakan kanaya benar. "Gue bakal ketemu sama bintang dan saling maafin satu sama lain,supaya gak ngerasa beban".

Kanaya mengangguk "nah,yang kalian perluin tuh cuman ngomong dan saling maafin atas kesalahan masing masing".

Lalu pesenan mereka datang. Kanaya dan langit melepas genggaman mereka. Dan menikmati makanan yang dihadapan mereka.


It Ain't MeWhere stories live. Discover now