My Little Family Series (1)

831 63 66
                                    

"Timi, kamu dapat permen itu dari mana?" tegur kakaknya, Joni, yang melihat adiknya datang ke arahnya sambil sibuk mengemut permen lolipop.

Timi melepas emutannya sebelum menjawab.

"Timi dikasih sama jiejie baik yang ada di sana." Timi menunjuk ke sudut ruangan tempat jiejie yang dia maksud berada. Mereka sedang berada di studio musik tempat Daddy mereka latihan untuk konser yang akan berlangsung 2 hari lagi. Ketika Daddy mereka latihan, para staff secara bergantian mengawasi putra dari pasangan Huang Jingyu dan Xu Weizhou, Joni dan Timi.

"Timi, nanti kalau Daddy marah gimana? Kan ga boleh makan permen malam hari," ujar Joni mengingatkan, walau dia sendiri sebenarnya ngiler melihat lolipop rasa strawberry yang digenggam erat di tangan kanan Timi. Tapi dia lebih teguh dengan godaan kudapan malam dibanding adiknya.

Timi memberengut. "Tapi Timi ingin permen, ge. Nunggu Daddy latihannya lama. Timi kan bosan. Timi janji nanti Timi sikat gigi kok."

Joni hanya bisa menghela napas mendengar jawaban adiknya. Joni percaya Timi akan sikat gigi, buktinya gigi adiknya masih rintik-rintik dan putih. Tetapi seperti kata Daddy, kalau makan permen di malam hari Timi akan tidur terlalu larut malam dan biasanya Timi akan sangat rewel.

"Timi!!! Joni!!!"

Mereka terkesiap mendengar suara yang sangat familiar memanggil mereka. Suara yang selama ini hanya bisa mereka dengar dari telepon maupun video call akhirnya terdengar secara langsung.

"Papaaaaaaaaaaa!!!!"

Seperti telah dicharger, kedua anak yang sudah mulai suntuk itu tiba-tiba sangat bersemangat berlari menuju papa mereka yang baru saja masuk ke ruang lounge studio musik itu. Begitu mendarat di Beijing, Jingyu langsung menuju ke tempat keluarganya berada, menyerahkan tugas ke asistennya untuk membawa barang-barangnya ke rumah mereka yang berada di Beijing. Ia sudah terlalu rindu dengan keluarga kecilnya untuk menyempatkan diri pulang terlebih dahulu.

Para staff terkejut dengan kedatangan Jingyu. Mereka pun bangkit dari tempat mereka sibuk bekerja untuk menyapanya, walau mereka tetap menjaga jarak agar tidak mengganggu reuni keluarga kecil pria itu.

"Aiyoo, jagoan papa makin berat saja!" ujar Jingyu sambil membopong kedua anaknya di kedua lengannya yang kekar. Timi dan Joni hanya mengikik mendengar papanya mengeluh. Saking kangennya dengan sang papa, mereka memeluk dan membenamkan wajah mereka di kedua sisi ceruk leher Jingyu. Sudah satu bulan lebih mereka tidak bertemu langsung dengan papanya.

Jingyu hanya bisa tersenyum dan mencium kening anaknya satu per satu.

"Papa perginya lama sekali. Timi kangen."

"Joni juga. Papa jangan pergi lama-lama lagi."

Jingyu merasa sangat bersalah setiap kali anak-anaknya merajuk padanya karena ia pergi terlalu lama. Tuntutan pekerjaan membuatnya harus bolak balik luar dalam negeri dan ia tidak bisa membawa serta Timi dan Joni dengan jadwal seperti itu. Oleh karena itu, Timi dan Joni lebih sering bersama Weizhou yang memiliki jadwal relatif stabil dan masih terkadang dijenguk oleh mamanya.

"Papa juga kangen sekali sama Timi dan Joni. Sekarang papa nggak pergi-pergi lagi kok." Walau itu terdengar seperti janji palsu, tetapi Jingyu sudah berjanji pada diri sendiri untuk banyak melewatkan waktu bersama keluarganya setelah menyelesaikan dua proyek besarnya.

"Hei, Jingyu. Apa kabar? Selamat sudah selesai syuting dramanya," Lihao menyapa Jingyu yang sedang reuni dengan anak-anaknya itu.

Yuzhou MultiuniverseWhere stories live. Discover now