Chapter-21

4.4K 369 5
                                    

Author POV

Terdengar suara gelak tawa seorang wanita di ruang TV sebuah apartment. Wanita itu tertawa karena menatap lelaki dihadapannya tengah mengerucutkan bibir dan menyimpan kedua tangannya di depan dada. Lucu, sangat lucu sekali.

Sedangkan lelaki itu hanya menatap kesal wanita tercintanya yang sedang menertawakannya.

"Kau- AHAHAHA kau.. marah padaku hanya karena membaca chat ku dengan Han? HAHAHAHA" wanita itu, Lisa, kembali tertawa.

Lelaki itu, Sehun, hanya mendelik kekasihnya kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar tidur Lisa. Wanita dengan nama lengkap Lalisa Manoban itu berhenti tertawa perlahan, digantikan dengan senyum menahan tawa.

Kemudian ia ikut berdiri menyusul Sehun yang sudah duduk di kasurnya sambil memainkan game di ponsel. Sehun masih memasang muka kesal seperti bayi. Lisa tersenyum jahil. Ide-ide jahil bermunculan di otaknya.

Lisa berjalan naik ke atas kasurnya kemudian duduk bersebelahan dengan Sehun. Kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Sehun dan menatapnya. Lelaki itu melirik ke arah Lisa kemudian sedikit menggeser duduknya menjauh dari Lisa.

Baiklah, kali ini Lisa menyerah, lagian kasihan juga Sehun. Wanita itu mulai mengambil ponsel Sehun, dan lelaki itu tidak menolak. Ia membiarkan Lisa mengambil ponselnya, dan sekarang lelaki itu kembali menyilangkan lengan di dadanya. Lisa tersenyum. Sudah besar tapi bertingkah seperti bayi, dasar Sehun bayi besar. Lisa membatin, tetapi senyum tak hilang dari wajahnya.

Hingga Sehun melirik Lisa yang sedang tersenyum dan langsung memalingkan wajahnya. Sepertinya Sehun si bayi besar benar-benar kesal. Lantas apa yang harus Lisa lakukan?

Wanita itu dengan entengnya langsung duduk di paha Sehun dengan posisi ke arah lelaki manis yang menekuk wajahnya itu. Sehingga sekarang keduanya benarbenar saling berhadapan dengan jarak yang begitu dekat.

Sehun menatap Lisa kaget. Tidak menyangka wanita kesayangannya itu akan berbuat seperti ini demi agar dirinya tidak marah lagi. Tetapi sejujurnya Sehun tidak marah, ia hanya kesal bercampur malu. Awalnya ia tidak tahu bahwa Lisa sedang chat dengan sepupu koreanya, pertama karena Sehun tidak tahu Lisa yang berasal dari Thailand itu mempunyai sepupu Korea. Kedua, pantas saja ia tidak menyadari itu sepupunya, keduanya chat menggunakan kata-kata manis yang memabukkan. Tentu saja ia cemburu.

Sehun merasakan jemari hangat menyentuh wajahnya lembut, membuatnya kembali memalingkan wajah ke arah sang kekasih. Ia melihatnya tersenyum, senyum khas yang menghangatkan.

Pertahanan Sehun runtuh ketika Lisa mencium pipinya dan membuatnya menimbulkan rona merah. Lisa yang melihatnya, tertawa kecil. Kemudian kembali menatap Sehun.

"Sehun," ucap Lisa sambil menatap Sehun yang sekarang juga menatapnya.

"Hmm," Sehun menjawab. Masih dengan bibir mengerucut lucu. Lisa lagi-lagi tersenyum karena tingkah lucu kekasihnya ini.

"Kau marah padaku? Hm?" Tanya Lisa sambil mengusap pelan pipi Sehun yang menggembung.

Yang ditanya tidak menjawab. Hanya menundukkan wajahnya masih dengan ekspresi kesal yang lucu. Wanita itu langsung mengangkat wajah Sehun dengan tangannya. Ia langsung menatap Sehun dengan tatapan tegas. Tetapi langsung kembali tersenyum.

"Kau cemburu ya?" Lisa menopang wajahnya dengan kedua tangan yang sudah disimpan di atas lutut. Sehun menatap wanita dengan mata bulat itu. Kemudian menghela nafas sambil mengangguk.

"Memangnya tidak boleh?" Sehun menatap kekasihnya lamat-lamat. Lisa tersenyum.

"Boleh,kau cemburu karena kau menyayangiku, kan?" Lisa menggoda. Kali ini Sehun mencibir.

"Tidak, aku--"

"Oh, baiklah kau tidak menyayangiku, kalau begitu--"

"Ok! Baiklah! Aku menyayangimu! Sangat menyayangimu!"

Lisa tersenyum mendengar pengakuan dari Sehun.

"Aku juga menyayangimu bayi besar-ku.."

"Ya! Sa-- ya! Sakit!"

Sehun meringis karena mendapat cubitan di pipinya dari sang kekasih yang tidak mau berhenti. Hingga saat Sehun menarik tangan Lisa dan mendorong punggungnya sehingga keduanya tak berjarak. Lisa berhenti tertawa. Tangannya yang mencubit Sehun lepas. Lelaki itu kini menatapnya lekat. Hingga beberapa menit ke depan keduanya masih di posisi yang sama. Jantung Lisa berdegup lebih kencang dari sebelumnya, mengkhianati ritme sesungguhnya. Pipinya memanas. Sehun, lelaki itu masih menatapnya lekat.

"Sakit," ucap Sehun pelan.

Lisa tak bergeming. Tubuhnya dikunci oleh sebelah tangan Sehun yang melingkar di pinggangnya dan sebelahnya lagi berada di pergelangan tangannya.

"M-maaf, k-kau sihh..--"

"Aku kenapa? Lucu?" Sehun berucap sambil memasang wajah seperti anak kecil. Lisa tertawa. Kemudian melingkarkan tangannya di leher Sehun dan mengusap lembut surai dibagian belakangnya.

"Kau lucu, seperti Bayi, padahal kau lebih tua daripada aku," Lisa berucap. Kemudian tersenyum.

Sehun ikut mengulum senyum. Matanya terus melekat pada mahluk tuhan berwajah cantik di hadapannya yang masih duduk di atas pahanya yang diselonjorkan.

Sehun menarik Lisa kedalam pelukannya. Wanita itu hangat, dengan segala sikapnya yang menyenangkan. Sehun tak bisa memikirkan bagaimana caranya Tuhan menciptakan bidadari yang berada di dekapannya ini dengan sempurna.

Wanita ini tak bisa membuatnya berhenti jatuh dalam setiap Pesonanya yang bermunculan secara tak terduga. Tangannya mengusap lembut surai panjang berwarna coklat wangi milik Lisa yang baru diwarnai.

"Lisa,"

"Hm?"

"Aku menyayangimu,"

~~~~~

Guys aku tidak teguh pendirian. Gatel pengen update padahal awalnya mau nunggu fanfic yg baru bnyk yg baca. Tapi karena pada gamau baca jadi delete.

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Annyeong~

Love me right (sehun x Lisa)[COMPLETE]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant