D.R 08 - I don't Need Just Talk. I Need Proof

15.9K 639 19
                                        


"Bukankah lebih tidak baik menegur minuman seseorang yang tidak dikenal?" Balas Tres tanpa melihat kepria itu dan hanya melihat ke keramaian pesta juga.

Pria itu hanya tertawa kecil lalu membalik badanya kearah Tres dan menaruh minumannya dimeja bar.

"I'm........."

"Jangan mengganggunya Damian" Tegur seseorang yang sudah berada di belakang Tres.

Orang yang dipanggil Damian itu memiringkan kepalanya ke kiri melihat orang yang menegurnya. Begitupun Tres yang langsung berbalik.

"Ohh... Hai Javi" Sapa pria itu.

Javier hanya mengangguk sekali tanda balasan. Ia mendekat ke arah mereka berdua dan berdiri disamping Tres.

"Do you know her? I saw her coming with Gale, and talking to you at the door" Tanya Damian.

"Ya"

"Tidak"

Ucap mereka bersamaan. Anehnya Treslah yang mengatakan tidak. Javier menatap Tres heran.

"Ohhooo.... Ada apa ini? Apa kalian berdua sedang dalam perselisihan?" Tanya Damian.

"From what i see, it seems you know their forbidden relationship" Kata Damian yang ditujukan oleh Tres.

Tres hanya menganggukan kepalanya tanpa niat mengeluarkan suaranya.

Damian hanya tertawa kecil, lalu mengambil kembali gelasnya yang ia simpan dimeja bar.

"Sudah kuduga. Ada apa? Apa mereka juga berciuman didepanmu? Ckckck... Mereka memang sangat kurang ajar" Ujar Damian menunjuk Javier dengan gelasnya.

"I think i want to hit them" Tambah Damian lagi.

Tres tertawa lirih mendengar perkataan Damian.

"Orang yang kau katakan itu ada disini, kenapa kau tidak mengatakannya pada orangnya langsung saja?" Tanya Javier mengeluarkan suara karna geram.

"Karna jika aku mengatakannya didepanmu, akulah yang kalian habisi" Jawab Damian enteng.

"Baiklah, kurasa sudah cukup ramah tamahnya. Jika mereka melakukan hal yang tidak senonoh di depanmu, katakan saja padaku" Ujar Damian lalu pergi menyapa para tamu lain.

Javier menggantikan posisi Damian berdiri. Ia memesan wine lalu bersandar membelakangi meja bar, seperti yang dilakukan Tres.

"Is he your friend?" Tanya Tres melihat Javier.

"Bisa dibilang teman, bisa dibilang musuh. Teman mana yang menjelek jelekkan temannya dan ingin memukulnya?" Jawab Javier sambil menyesap winenya yang sudah diberikan.

"That's true" Jawab Tres meminum beernya juga.

"Namanya Damian Varguen, dia termasuk pengusaha sukses juga. Sangat sukses malah. Dia teman kuliah Gale dan salah satu partner kerjaku. Dia orang pertama yang tahu hubungan kami, bahkan tanpa kami beritahu. Dia pintar membaca pikiran dan hati orang" Jelas Javier.

"Haruskah aku berterimakasih padanya?" Tanya Tres menatap Javier.

Javier yang melihat kedepan, berbalik ke arah Tres yang ternyata sedang melihatnya. Mata mereka bertemu, yang membuat jantung Javier kembali tak karuan.

"Thanking for what?" Tanya Javier lalu mengalihkan pendangannya lagi.

"Karna dia. Ini pertama kalinya kau mengeluarkan kalimat terpanjang saat berbicara padaku" Jawab Tres.

Destructive RelationshipWhere stories live. Discover now