(22)

600 25 0
                                    

Rendi: Melati lu kenapa?

Melati hanya diam dan bangkit dari duduk nya dan berjalan secara perlahan seperti orang yang sedang lesurupan yang menuju dapur nya.

——————————————————

Saat di dapaur Melati membuka pintu yang agak jauh dari kamar mandi itu dan membuka pintu tersebut ,memang pintu kalau di buka langsung menembus samping rumah karena dulu sajak Smp Melati selalu pulang sekolah dan masuk lewat pintu dapur itu.

Melati pun kelaur rumah dan berjalan dengan pelan dan seperti tidak ada tujuan menuju jalan raya yang sepih dan gelap itu.

Melati hanya jalan terus dan terus sepanjang jalan dan berhenti pas di tengah jalan tersebut dan dengan tiba" saja.

BRUKK!!!

Rendi: Melati mana si? Perasaan tadi di dapur kenapa dah kok enggak balik" si?

Rendi pun mengecek dapur dan ternyata pintu dapur yang menuju luar rumah itu pun terbuka.

Rendi: kok perasaan gw enggak enak ya?

Dengan cepat Rendi keluar rumah dan berlarian untuk mencari Melati yang tiada di dapur.

Rendi pun memberhentikan langkah nya saat melihat, Seorang gadis yang
Di sayangin nya tergeletak di aspal dangan berlumuran darah.

Rendi langsung berlari menuju Melati yang telah terkapar di aspal tesebut.

Rendi: Melati?! Bangun Melati!! Bangunn!!

Dengan sigap Rendi mengambil ponsel di kantung celana nya dan langsung menelpon Ambulanc.

Melati: di mana gw? Kok Rendi nangis gitu si (ucap Melati dan orang tua Melati pun datang).

Kok pada nangis gitu si? Terus kenapa
gw di rumah sakit dan terus yang sedang mereka lihat siapa? ( Melati menuju kasur yang sedang ortu dan Rendi tangisi dan ternyata)

Gak,gak mungkin itu pasti bukan gw! Itu bukan gw!.

Bunda: Melati kenapa?

Rendi: rendi enggak tau bun,tiba" melati pergi ke dapur dan membuka pintu dapur.

Bunda: apa dia pergi keluar dari rumah?

Rendi: iya bun,dan saat itu aku mengejar Melati bun.

Ayah: yasudah bun jangan nangis seperti itu,pasti melati mendengar kita kok bun. (Bunda han menangis di pelukan ayah).

Hari berganti hari tetapi Melati belum juga sadar dari koma nya. Rendi yang sangat sayang dengan Melati selalu saja datang dan membawa setangkai bungan Mawar berbawarna putih kesukaan Melati.

Dan di taruh nya di vas bunga yang berisi air agar bunga" yang di bawa nya selalu segar.

Setiap ada suster yang akan membersihkan kamar Melati ,Rendi selalu melarang Suster tersebut untuk mebuang bunga" yang di Bawa Rendi seriap hari nya.

Bulan juga selalu datang ke ruang Melati untuk menjenguk nya dan melihat keadaan sahabat nya itu yang tidak bergerak.

Begitu pun dengan Raihan yang sesekali mendatangin Melati.

——————————————————

Gimana guyss cerita nya???
Lanjut aja ke bagian selanjut nya ya guyss...

Mata Batin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang