"Oh, kau boleh pergi, kalung itu ambil saja." Ucap Ara kepada hantu tadi.

Gadis itu Min Ara, menundukkan sedikit badannya ke depan gadis yang sangat menyayanginya.
Jari-jarinya yang lentik bergerak menyentuh dagu putih itu, mendongakkan keatas hingga Ara dapat melihat wajah itu.

"Mianhae, kau? Apa kau pikir aku akan berucap begitu? Bodoh? Tentu saja tidak, Aimee. Aku sangat membencimu." Ara terus memandang yeoja itu penuh benci, ya Do Aimee.

Brak

"Ara, cepat keluar dari sini!!"

Min Yoongi Pov

Aku keluar hari ini. Melacak seseorang. Aku bukan seorang penguntit. Hanya saja aku takut sesuatu terjadi padanya, adikku.

Dia sangat ceroboh. Semalam aku mendengar dia berbicara dengan hantu anak kecil yang memiliki kekuatan besar.

"Aku akan memberi kalung ini jika kau bisa membawanya kesana. Mudah bukan?" Adikku menaikkan sebelah alisnya meyakinkan.

"Hmm, tentu dia hanya seorang manusia yang lemah. Tapi sesuai perjanjian awal. Jika aku membawanya kepadamu kau tidak akan membunuhku." Anak itu mencoba mengingatkan adikku bahwa ia adalah hantu dan adikku adalah Ghost buster.

"Tentu, aku tidak akan membunuhmu. Aku akan membunuhnya."

Tak

Vas bunga itu tak sengaja ku tabrak karena kondisi ruangannya gelap. Aku tak bisa melihat apa-apa.

Aku terus menunggunya keluar perusahaan di depanku, berdasarkan GPS disana ia berada. Tak lama kemudian hantu anak kecil itu muncul bersama Aimee.

Gawat

Satu kata itu membuatku berpikir bahwa adikku akan membunuh Aimee.

'Bagaimana jika kyungsoo tahu? Ia akan mati.' Batinku.

Setelah sekitar beberapa menit aku berpikir. Pria yang bersama Aimee saat itu, Suho datang bersama beberapa orang lainnya dan Jimin. Oh, untuk apa anak itu kemari??????

Aku mencari saat yang tepat kemudian berlari memasuki perusahaan ini. Semua pintu yang kurasa didalamnya ada adikku. Ku buka hingga aku berada di pintu terakhir pintu ke-18.

Hosh

Brak

"Ara, cepat keluar dari sini!!" Teriakku, ia melihat kearahku meminta penjelasan.

"Cepat!!" Teriakku lagi, ia mulai mengikutiku meninggalkan Aimee di sana.

"Oppa, kau mengacaukan nya." Amarahnya menggebu-gebu.

"Diam!" Ucapku dingin tak menerima bantahan.

Ku dorong dirinya ke sofa ruang keluarga setelah keluar dari tempat itu.

"Oppa, aku tinggal membunuhnya saja-"

"Apa kau mau bilang untung saja aku tak meminta hantu itu untuk membunuh Aimee gitu, eoh???" Ucap ku, kami sudah berada di rumah sekarang.

"Oppa-"

"Diam!" Oh harus berapa kali kuucapkan kata diam agar dia menurut, dia memang keras kepala.

"Dasar kepala batu. Bagaimana jika kyungsoo tahu?" Aku mengacak rambutku frustasi dia memang anak pembangkang.

"Bukankah ini yang dia mau melihat adiknya mati?" Ara balas bertanya.

"Ya. Kau benar dia ingin adiknya mati. Tapi ditangannya sendiri. Apa kau mengerti??"

Author pov

Langit baru saja mengganti warna oranye menjadi hitam. Tak sehitam yang kalian pikirkan masih ada ribuan bintang dikelamnya malam ini.

"Gwenchana?" Tanya jungkook lembut setelah membaringkan Aimee.

"Hmm." Balas Aimee dengan deheman miliknya.

"Ne, tidurlah. Selamat malam."

Setelah mengucapkan ucapan selamat malam. Jungkook menutup pintu membiarkan Aimee terlelap di dalam mimpi indahnya.

Tak sampai liba detik pintu kembali terbuka. Kyungsoo dengan pakaian formalnya menapaki kembali ruangan itu. Memeluk sang adik yang terlelap sampai posisi Aimee terduduk.

"Oppa?" Lirih Aimee.

"Oppa tak bisa membiarkanmu tinggal disini. Ayo ikut oppa." Kyungsoo beranjak menyiapakan pakaian Aimee kedalam kopernya.

"Oppa, aku baik-baik saja. Jangan seperti ini." Ucap Aimee ketika melihat Taehyung, Jungkook, dan Jin menyaksikan Kakak laki-lakinya.

Cihh, dasar psikopat.

"Ayo!" Kyungsoo langsung menarik Aimee keluar kamar jiwa malaikatnya bangkit.

Aimee mengekor dibelakang, melihat punggung sang kakak dari belakang.

Brummm

"Turun!" Perintah kyungsoo lagi setelah mereka tiba ditempat tujuan.

.

.

.

Tbc

Happy V-IRTHDAY

Finding Nochu [Lengkap]Where stories live. Discover now