"Iya, Ibu janji. Ibu akan melakukannya." lirih Miyoung ragu setelah Krystal menyelesaikan kalimat panjangnya itu.

"Dan kau! Berhenti memainkan makananmu seperti itu. Makanlah dengan baik, jika tidak kau juga akan sakit."

Amber memilih diam dan tak menjawab ucapan Krystal.

"Yah, Amber Liu!! Kau tidak dengar?!"

"Iya, iya. Aku tahu.! Berisik." Amber kembali menuju tempatnya tadi dan mulai melahap makanan yang sedari tadi hanya ia mainkan.

Semua orang disana mulai tertawa melihat Amber yang seakan tak berkutik jika Krystal sudah memberikan titah kepadanya.

Setelah beberapa saat menghabiskan waktu di rumah sakit Krystal pun beranjak pulang dengan diikuti oleh Amber yang berjalan di belakangnya.

Sesekali Krystal menoleh karena takut jika tiba-tiba Amber akan marah padanya.

"Aku sudah sampai, kembalilah." ucap Krystal ragu setelah sampai di depan mobilnya.

"Mana kuncinya? Aku akan pulang bersamamu."

"Eh? Kau tidak menginap disini?"

"Ibu menyuruhku istirahat di rumah."

"Ah," Krystal pun memberikan kuncinya dan keduanya mulai masuk ke dalam mobil.

"Berani sekali kau mengatakan akan membunuhku di depan Ibu. Kau ingin dipecat jadi calon mantunya huh?"

"Tentu saja takut, kau tidak tahu apa jantungku berdetak kencang sedari tadi."

"Terus kenapa kau bicara seperti itu?"

"Aku tak ingin kalian pesimis. Aku dengar dari dokter Kim kalau Ibu bisa kembali sehat jika dioperasi. Tapi Ibu menolak karena takut jikalau operasi itu gagal."

Amber mengernyit bingung, setahunya dokter yang merawat Ibunya adalah dokter Park Bogeum.

"Dokter Kim bilang dia punya seorang teman yang bisa mengoperasi Ibu. Tapi saat ini dia sedang tak di Korea. Tugas kita sekarang adalah membujuk Ibu agar mau di operasi. Oleh karena itu angkat kepalamu, yakinlah jika Ibu akan sehat lagi."

Amber merasa sangat beruntung bisa memiliki seorang wanita seperti Krystal. Meski nyatanya kadang wanita itu cukup cerewet dan mengerikan jika sedang marah.

Amber tersenyum tipis kemudian mengecup bibir Krystal sebagai rasa bahagia dan terima kasihnya.

"Apa ini? Kenapa kau menciumku?"

"Kenapa? Tidak boleh?"

Amber kembali mengecup bibir Krystal beberapa kali karena gemas dengan sikap sok manis wanitanya itu.

Krystal pun mencoba menghentikan aksi Amber itu dengan memukul kepalanya hingga ia meringis kesakitan. Krystal yang merasa bersalah mencoba meminta maaf pada Amber yang sedang menunduk sambil mengelus kepalanya sambil meringis kesakitan. Sesaat kemudian Amber kembali mencium pipi Krystal karena wanita itu sudah termakan tipuannya.

"Yah!!"

"Krystal,"

"Apa?!" pekik Krystal kesal.

"Malam ini aku tidur di rumahmu ya. Sudah lama kita tak mengobrol bersama." lirih Amber membuat Krystal tersenyum dan mengangguk penuh semangat.

Amber mulai menyalakan mobil Krystal dan merekapun segera meninggalkan area parkiran rumah sakit menuju apartemen Krystal.

Di dalam sebuah mobil lain yang juga teparkir di sana nampak dua orang wanita yang sedang menampakkan dua ekspresi yang jauh berbeda. Satu diantaranya nampak geram terlihat dari sorotan mata dan kerutan di keningnya. Sementara satunya lagi nampak bingung sekaligus iba.

The Adventure of LoveWhere stories live. Discover now