Menulis Bebas Tentang Literasi

117 0 0
                                    

Nama Anggota Kelompok:
1. Safira Oksi Asmaningrum (2101417073)
2. Kurnia Eva Wulandari (2101417074)
3. Erfinda Violita (2101417077)
4. Dewi Sekar Kinasih (2101417078)

Tema : Gerakan Literasi Kampus

Pada zaman sekarang ini literasi tengah menjadi bahanperbincangan di masyarakat, sebenarnya apa pengertian literasi itu? Menurut Sulzby(1986). Pengertian Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang (menyimak,berbicara, membaca, dan menulis) untuk berkomunikasi dengan cara yang berbedasesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, pengertian literasiadalah kemampuan membaca dan menulis.
Menurut Graff (2006) Graffmendefinisikan literasi sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis. Berdasarkan 7th EditionOxford Advanced Learner's Dictionary, ( 2005:898 )
Menurut KamusOxford, Definisi (lama) literasi adalah kemampuan membaca dan menulis

Dan menurut bahasa secara umum, literasi adalah suatu bentuk kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menulis dan membaca, sedangkan pengertian budaya literasi ialah melakukan kebiasaan berfikir yang disertai dengan proses membaca, , hingga akhirnya apa yang dilakukan dalam segala proses kegiatan literasi akan menciptakan karya. Tetapi banyak dari masyarakat hanya tahu jika literasi adalah proses membaca, dan dalam penerapannya masih belum maksimal. Bisa kita lihat dari sekolah dasar sampai jenjang universitas, budaya literasi hanya dijadikan sebagai formalitas, banyak sekolah-sekolah yang sudah menerapkan budaya literasi itu sendiri namun pelaksanaannya hanya berjalan sebentar saja. Seharusnya budaya literasi dimulai dari dasar, misalkan pada sekolah dasar literasi sudah diterapkan untuk menambah minat siswa dalam membaca dan menulis, sehingga ketika ia sudah di jenjang yang lebih tinggi kebudayaan literasi dapat ia kembangkan dalam dirinya. Di perguruan tinggi sendiri, budaya literasi tidak berjalan dengan maksimal dikarenakan mahasiswa sebagai penggerak tidak menjalankan perannya dengan baik. Maka untuk itu, kampus harus bisa berperan aktif untuk menjadi motor gerakan literasi, dengan melakukan penelitian lalu menghasilkan karya-karya yang intelektual. Berdasarkan pengamatan kelompok kami, gerakan literasi sulit dilaksanakan secara maksimal karena adanya kebosanan dalam membaca ataupun menulis, padahal tanpa mereka ketahui kegiatan literasi sangatlah banyak manfaatnya apalagi untuk mahasiswa sendiri gerakan ini dapat menambah wawasan mereka.

Berkembangnya teknologi juga mempengaruhi kurangnya minat mahasiswa dalam membaca, karena di zaman ini dimana semua kegiatan mengandalkan teknologi membuat mereka beranggapan jika semua hal dapat dilakukan dengan praktis dan mudah. Misalnya, pada saat dosen memberikan tugas kepada mahasiswa, banyak dari mereka yang memanfaatkan internet dengan mencari pokok bahasannya tanpa perlu mencari buku kemudian membacanya. Hal tersebut membuat budaya literasi semakin menurun kualitasnya. Seharusnya kampus mampu memberikan wadah bagi mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan literasi. Kampus harus dapat berinovasi dalam menggerakkan budaya literasi dengan memanfaatkan teknologi. Jadi budaya literasi itu dapat berjalan dengan baik jika banyak minat untuk membaca dari para mahasiswa. Dalam melakukan gerakan literasi di lingkungan kampus pihak universitas bisa mengganti cara membaca pada buku cetak dengan buku dalam bentuk elektonik, sehingga kebosanan mahasiswa dalam membaca dapat teratasi, dan budaya literasi dapat berjalan ke arah maksimal. Mungkin pada awalnya, literasi itu belum berjalan dengan baik karena mahasiswa masih perlu beradaptasi dengan budaya yang baru. Universitas juga dapat mengadakan kompetisi dalam menulis dan membaca yang di ikuti oleh para mahasiswa sendiri setiap tiga bulan sekali untuk menilai serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis dan membaca. Selain itu pihak kampus sebagai penggerak literasi juga dapat mengadakan sosialisasi mengenai manfaat dan arti pentingnya literasi, sosialisasi ini berupa ajakan pada mahasiswa untuk menerapkan budaya literasi dalam dirinya. Pihak kampus juga bisa mengadakan pameran buku dengan konsep modern dan tema yang berbeda-beda setiap bulannya untuk menarik minat mahasiswa dalam membaca.

Menurut kelompok kami, jika kampus sudah berperan aktif dan melakukan pembaruan dalam budaya literasi dengan memanfaatkan teknologi sebagai medianya. Maka gerakan literasi di kampus dapat berjalan secara optimal, mari gerakkan dan tanamkan pada diri kita mengenai pentingnya literasi. Karena jika mahasiswa menerapkan budaya literasi dalam kesehariannya, maka berikutnya gerakan literasi akan terjadi juga di sekolah dasar hingga sekolah menengah baik pertama maupun atas. Mahasiswa sebagai panutan harusnya menjadi contoh yang baik, dan sebagai penggerak kemajuan literasi kita haruslah mengembangkan budaya literasi ini menjadi lebih baik dan apa yang kita lakukan dapat menarik minat membaca dan menulis dari masyarakat.

Kumpulan Tugas DDKPWhere stories live. Discover now