Novel Non-Fiksi

3.7K 135 1
                                    

Novel Non-fiksi

Sesuai namanya, cerita pada jenis novel non-fiksi bukanlah karangan imajinatif. Ceritanya merupakan kisah nyata yang benar-benar terjadi, biasanya berdasarkan pengalaman orang atau sejarah sebelumnya. Contohnya adalah novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata atau Les Miserables karangan Victor Hugo.

Berdasarkan Tipe Cerita

1. Romance, genre ini biasanya bercerita tentang kisah cinta (seringnya yang mendayu-dayu dan super melankolis) tentang penyesalan, penerimaan, dan hal-hal lain semacam itu. setting tempatnya biasanya diambil tempat-tempat eksotis dan romantis seperti paris, korea, itali. Dan penokohannya akan tergantung pada seberapa glamor salah satu tokoh dan betapa urakannya tokoh yang lain. Dan ajaibnya kemudian mereka saling jatuh cinta. Ada beberapa sub-genre dari romance, antara lain:

Roman Kontemporer, bisanya setingg terjadi pada masa kini, sering mengandung cerita yang tegang atau humor, atau bahkan gabungan antara keduanya.

Roman Fantasi, Sesuai namanya, jenis ini bercerita tentang kisah cinta yang diceritakan dengan penuh fantasi. Misalnya kisah cinta beda alam, beda planet, kisah cinta antara mahluk yang berbeda, dan hal-hal lain semacam itu.

Roman Futuristik, Ceritanya akan memiliki setting jauh di masa depan. Dimana peradaban sudah sangat maju.

Roman Histori, Ini termasuk sub-genre yang jarang ditulis oleh penulis. Ceritanya biasanya berkisah tentang sejarah, mungkin setting waktunya sekitar sebelum perang dunia ke-dua.

Roman Paranormal, Jenis ini adalah jenis yang mencampurkan kisah cinta dengan bumbu-bumbu perdukunan dan sesuatu (atau banyak hal) berbau paranormal.

Roman Suspen (Tegang), Sub-genre ini menawarkan sedikit rasa tegang seperti cerita pembunuhan namun tetap intinya adalah kisah cinta. Atau mungkin tokohnya membunuh karena cinta. Itu cukup manis Om rasa.

Roman Time-Travel, Sesuai dengan namanya. Sub-genre ini akan berisikan tentang perjalanan menembus waktu untuk mendapatkan cinta sejati. Mungkin ceritanya seperti seorang lelaki di masa depan, kembali mencari cintanya di masa lalu dengan melakukan perjalanan waktu.

2. Science Fiction (Fiksi Ilmiah), Genre ini berbeda dengan genre fiksi yang biasanya. Jiga fiksi hanya memerlukan penulisnya mempunyai imajinasi lebih dalam mengarang. Maka fiksi ilmiah menuntut pengetahuan lebih dari pengarang tentang ilmu pengetahuan, baik umum maupun khusus. Ini karena cerita yang diangkat akan mengandung pemahaman ilmu pengetahuan seperti fisikan dan hukum-hukum alam semesta lainnya untuk memperkuat daya pikat tulisannya. Contohnya adalah novel Supernova episode Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh karangan Dewi “Dee” Lestari. Ada beberapa sub-genre dari novel fiksi ilmiah, antara lain:

Invasi makhluk luar angkasa, ceritanya akan seputar mahluk asing yang memiliki kecerdasan lebih tinggi dari umat manusia, datang kebumi untuk menginfasi kehidupan dan merebut bumi. Atau dalam beberapa teman, manusia malah dijadikan bahan makanan

Dunia alternatif (dunia paralel), Novel akan berkisah tentang kehidupan di dunia selain selain dunia nyata (bumi), bisa dalam bentuk sebuah pulau yang belum pernah diketahui, dan kadang muncul kadang hilang (karena berada di dimensi lain) atau keseluruhan dunia yang benar-benar berbeda.

Apokaliptik, Ini akan bercerita tentang keadaan setelah kerusakan besar (kiamat). Cerita biasanya terfokus pada bagaimana manusia hidup setelah kiamat atau psikologi mereka menghadapi itu.

Kecerdasan Buatan, Ini biasanya bercerita tentang manusia yang fungsinya tidak dibutuhkan lagi karena sudah terdegradasi oleh komputer buatannya sendiri, yang dalam segalahal, dapat melakukan apa saja.

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang