Episode 1 (2_5)

610 18 1
                                    

Sesudah sampai di SMU Kasih Nayla dan Moses langsung masuk dan bertemu dengan seorang guru perempuan. "Eheheh kamu mau kemana?" tanya guru perempuan. "Saya mau ikut tes bu" kata Nayla. Guru perempuan menggelengkan kepala sambil mengatakan "Kamu tahu kan tes sudah dimulai, kamu tidak boleh masuk ya"."Bu tolong beri saya kesempatan untuk mengikuti tes" pinta Nayla dengan nada memelas. "Sekolah ini menjunjung tinggi nilai kedisiplinan, kalo kamu baru masuk aja tidak disiplin seperti ini gimana kamu jadi murid di sekolah ini... lebih baik kamu pulang aja ya sekarang" ucap guru perempuan dengan lagak sombongnya. "Masalah Ibu apa sih, dia telat gara-gara kecelakaan Ibu ga liat lutunya berdarah gitu, lagian waktu ujian juga belum selesai kan" bela Moses kepada Nayla. Tiba-tiba seorang guru laki-laki datang dan langsung mengatakan "Bu anak ini bener, dia terlambat bukan karena unsur kesengajaan, jadi dia masih berhak untuk ikut tes masuk sekolah ini". "Permisi" ucap guru perempuan sambil berjalan pergi. "Yang bener Pak?" tanya Nayla dengan perasaan senang. "Benar, kartu tes kamu mana?" minta guru laki-laki kepada Nayla. Naylapun menyerahkan kartunya. "Ya, ayo kita masuk kita sudah tidak punya banyak waktu" ajak guru laki-laki kepada Nayla. "Ya udah kalau gitu saya jalan duluan ya" ucap Moses. "Eh... tunggu, tunggu, tunggu kartu tes kamu mana?" ucap guru laki-laki sambil mengambil kartu tes milik Moses yang ada di saku baju Moses. "Eee itu itu" ucap Moses dengan rasa kebingungan. "Pak kalau saya diberi kesempatan berarti dia juga harus diberikan kesempatan, karena dia terlambat demi nolongin saya Pak" pinta Nayla agar Moses juga dibolehkan ikut tes. "Ayo semuanya kita masuk waktu kita sudah tidak banyak" kata guru laki-laki sambil berjalan menuju ke ruang tes. Mosespun melirik Nayla dengan perasaan agak marah, karena sebenarnya ia tak mau sekolah di SMU Kasih. Setelah selesai tes Nayla keluar dengan dua orang temannya. "Bisa-bisanya sih lo itu tidur di dalam bis, jangan-jangan syaraf lo ada yang keganggu lagi" ejek salah seorang teman Nayla kepada Nayla sambil tertawa. "Yeeaahhh lo nihh" ucap Nayla sambil tertawa dan medorong dua temannya, setelah itu Nayla melihat Moses, "Eh bentar yaaa" kata Nayla kepada dua orang temannya sambil menghampiri Moses. "Emmmmm makasih ya kamu tadi udah nolongin saya, terus kalo ga ada kamu saya juga ga ngerti bisa ikut tes apa engga" kata Nayla kepada Moses. Moses langsung menjawab dengan nada yang agak kesal "Gara-gara lo nih gue terrpaksssa ikut tes". Nayla yang mendengarkan jawaban Moses merasa bingung dan langsung pulang dengan dua orang temannya. Malam harinya saat makan malam Nayla menceritakan semuanya kepada Bapak dan Ibunya tapi Bapak Nayla mengatakan "Apa? Kamu dibonceng laki-laki yang tidak dikenal, Naylaaa.... itu kan bahaya kamu kan baru 15 tahun" dengan rasa yang agak marah. "Pakkk Nayla kan cuma diboncengin doang, lagian Nayla ga ngapa-ngapain kok sama dia, Nayla cuma ditolongin doang sama dia" jawab Nayla. "Nayla Ibu mau tanya kamu udah bilang makasih belum sama laki-laki itu kan berkat dia kami jadi bisa ikit tes" tanya Ibu kepada Nayla sambil tersenyum. "Ibu..... kok Ibu malah senyam-senyum begitu, pake harus ngucapin terima kasih segala". Ibu langsung mengganti topik pembicaraan dengan bertanya lagi kepada Nayla "Nayla kamu bisa nulis semua gak jawabannya? Ke isi gak?". "Bisa sih, tapi Nayla ga yakin soalnya waktunya mepet banget buuu....." jawab Nayla. Beberapa hari kemudian... Yes yes yeeeeeeeeahahh teriak murid-murid yang diterima di SMU Kasih, Naylapun bersama dua temannya juga sangat-sangat merasa senang karena dapat diterima di SMU unggulan. Tiba-tiba saat Nayla dan dua temannya sedang asik-asikan datang kakak kelas dengan pakaian basket dan mengucapkan selamat kepada Nayla sambil menjabat tangan Nayla. "Emmm makasih kak.." jawab Nayla dengan nada yang malu-malu. "Ok aku latihan dulu yaa.." ucap Kak Paul kepada Nayla. "I. Iya kak" jawab Nayla. Setelah Paul pergi teman Nayla mengatakan "Cieee... ciee.... yang dapet selamat dari Kak Paul pasti seneng banget". "Apaan sih looooo" bela Nayla kepada dirinya sendiri. "Eh Nay, lo kan dari SMP udah naksir Kak Paul kenapa gak lo tembak aja dia?" kata salah seorang teman Nayla. Nayla langsung menjawab "Iya kalau Kak Paulnya suka" dengan tertawa. Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak dan akhirnya pulang.

Buku Harian Nayla (Season 1)Where stories live. Discover now