Chapter 3

281 38 18
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca dan komen setelah membaca...
Dont be silent readers juseyo...



















Happy Reading...





















Seorang bartender tampan tengah menjadi pusat perhatian malam itu karena kelihaiannya mencampur minuman dan sedikit atraksi melempar pidan memutar botol ditangannya. Di akhir aksinya, penonton bertepuk tangan riuh dan dia segera menuangkan minuman racikannya tersebut ke dalam beberapa gelas yang langsung disambut oleh para pelanggan yang sejak tadi menontonnya. Setelah para pelanggan tersebut kembali berpencar, Junhui, sang bartender tampan segera menghampiri seorang yeoja cantik yang dia yakini sejak tadi memperhatikannya.

"Jadi, ada perlu apa?" tanya Junhui to the point kepada sang yeoja yang terlihat terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba tersebut.

"D-dari mana k-kau tahu jika.."

"Karena sejak tadi kau terus menatapku bahkan tanpa menyentuh minuman dihadapanmu," jelas Junhui tanpa membiarkan yeoja itu meneruskan ucapannya.

Wajah yeoja itu memerah malu karena tertangkap basah. Dia pun berdehem pelan sebelum menjawab Junhui.

"Aku ingin bertanya padamu mengenai namja yang kemarin."

"Sekedar informasi nona, kemarin aku bertemu banyak pelanggan namja," sarkas Junhui.

"Maksudku namja tinggi, tampan, berkulit tan yang kemarin berbincang denganmu. Apa kau temannya?" tanya yeoja itu.

"Kim Mingyu maksudmu? Tidak, kami tidak berteman. Aku hanya mengenalnya karena dia pelanggan tetap disini," jawab Junhui.

"Jadi begitu... itu artinya dia akan datang kesini lagi malam ini?" tanya yeoja itu sedikit berharap.

"Mungkin ya, mungkin tidak."

Yeoja itu hanya bisa mempoutkan bibirnya mendengar jawaban Junhui.

"Kenapa mencarinya? Apa sebegitu hebatnya seorang Kim Mingyu sehingga membuatmu ketagihan, hmm?? Asal kau tahu, Mingyu tidak pernah memakai barang yang sama dua kali," jelas Junhui.

"Ck, bahkan dia belum sempat memakaiku," gerutu yeoja tersebut dengan pelan sebelum menenggak habis minumannya, yang ternyata masih terdengar oleh Junhui.

"Kalau begitu, berarti dia memang tidak pernah berniat memakainya," ucap Junhui dengan seringai tampan.

"Wen Junhui," ujar Junhui sambil mengulurkan tangannya.

Yeoja tersebut menatap uluran tangan Junhui dengan ragu sebelum menyambutnya, "Xu Minghao,"

"Kau boleh menunggunya kalau kau mau, tapi kusarankan jangan terlalu berharap padanya," Junhui menata gelas-gelas di hadapannya dan mulai meramu minuman lagi.

"Baiklah...aku akan menunggunya," jawab Minghao singkat.

Junhui hanya tersenyum miring dan menatap Minghao, melanjutkan pekerjaannya. Hingga menjelang jam 2 pagi, Minghao masih setia duduk di kursi depan bar dan menolehkan kepalanya setiap ada pengunjung yang datang. Gadis itu menghela nafasnya entah yang ke berapa kalinya, merasa lelah. Dia bahkan sudah menghabiskan dua gelas bir dan dua kali ke toilet juga.

"Jadi...kau masih mau menunggu?" Junhui menoleh ke arah Minghao yang baru keluar dari toilet.

"Hmm..." Minghao mendesah, duduk kembali ke kursinya.

Junhui melanjutkan kegiatannya mengelap meja, menata gelas lalu berjalan menjauhi bar. Minghao menoleh ke sekitarnya, dan baru menyadari bahwa sudah tak ada pengunjung yang tersisa, kecuali dirinya. Entah mengapa dirinya bersikeras menunggu Mingyu yang meninggalkannya waktu itu. Tapi dia sudah terlanjur tertarik pada lelaki berkulit tan itu. Dan dia adalah jenis orang yang pantang menyerah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 29, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The OTHER SIDEWhere stories live. Discover now