SNSD - Snowy Wish

5K 619 30
                                    

Tahun keempat.

Jisoo menghabiskan empat tahun tanpa Seokmin di sisinya.

Empat tahun yang membuat Jisoo menyesal setengah mati. Empat tahun pula dia merasakan kebodohan yang amat dalam. Jisoo sendiri bahkan tidak menyangkanya.

Kenapa dia harus menyadari perasaan setelah empat tahun berlalu?

Kenapa tidak saat Seokmin masih di sisinya?

Percuma, karena yang hanya bisa Jisoo rasakan adalah rasa penyesalan yang amat besar. Laki-laki manis itu bahkan tidak bisa melakukan apapun. Seokmin selalu menghantui pikirannya. Jisoo sendiri bingung, apa yang terjadi sebenarnya.

Jisoo tahu, Seokmin sudah lama menyimpan perasaan terhadapnya. Dan tidak jarang juga, laki-laki bangir itu sering memberikan sinyal cinta untuk Jisoo. Meskipun tidak pernah sekalipun Jisoo tanggapi.

Dan beginilah akhirnya, Jisoo menyesali perbuatannya.

Kejadiannya terjadi empat tahun yang lalu. Dimana Seokmin dengan gencarnya mengejar Jisoo. Seokmin memang cukup mengganggu, namun Jisoo tidak enak hati jika harus membentak laki-laki yang menjadi adik kelasnya itu.

"Hyung, kau suka coklat, kan? Atau menu makan malam apa yang kau suka?" tanya Seokmin sambil berjalan di sebelahnya dengan langkah yang menyesuaikan dengan langkah kaki Jisoo.

Jisoo sendiri makin mempercepat langkahnya. Ingin menghindari Seokmin yang benar-benar sudah mengganggunya.

"Tidak, terima kasih. Tapi, aku harus pulang."

Ada raut wajah kecewa terbesit di wajah Seokmin. Namun, dengan besar hati, Seokmin menampilkan senyum lebarnya.

"Ah, begitu, ya? Tidak apa. Semoga hyung selamat sampai tujuan."

Jisoo hanya bisa bernapas lega begitu Seokmin meninggalkannya. Setidaknya, dia sudah terbebas dari laki-laki gila itu untuk sementara.

-Ice Cream Cake-

Musim dingin.

Dimana menjadi musim terakhir Jisoo ketika melihat laki-laki yang lebih muda dua tahun darinya itu. Musim dimana Jisoo selalu mendatangi tempat yang sering Seokmin kunjungi ketika mengajaknya jalan bersama.

Duduk sendirian di kursi taman kota yang tertutup salju dan menyesali semua perasaannya. Kenapa dia sadar terlalu lambat?

Seharusnya, dia menyadari saat Seokmin masih mati-matian mengejarnya. Namun, Jisoo malah mati-matian menghindarinya.

Sebenarnya, Jisoo sedikit kehilangan ketika Seokmin tiba-tiba tidak pernah hadir mengganggunya lagi. Tidak ada lagi Seokmin yang selalu mengganggu Jisoo di ruang klub, tidak ada lagi Seokmin yang mengganggu makan siangnya, dan tidak ada lagi Seokmin yang selalu sabar saat mendekatinya.

"Hyung tidak tahu? Seokmin pergi ke Jepang untuk menjalani beasiswa. Apa dia tidak bilang padamu?" seru Mingyu saat Jisoo tidak sengaja bertemu dengan pemuda tinggi itu.

Jisoo menggeleng "Tidak, kalau dia memberitahuku, aku tidak akan bertanya padamu, Mingyu."

Mingyu terkekeh geli. Kemudian, ponselnya berdering tanda ada pesan singkat masuk. Mingyu mengeceknya sebentar dan mengabaikan Jisoo.

"Maaf hyung, aku harus pergi. Ada rapat di klub." Mingyu langsung pergi meninggalkan Jisoo dengan langkah terburu-buru.

Kemudian, Mingyu tiba-tiba berhenti. "Ah, Seokmin pernah bilang padaku, kalau dia memberitahumu tentang keberangkatannya ke Jepang. Dan hyung sendiri tidak menjawabnya."

Ice Cream Cake | SeoksooOnde as histórias ganham vida. Descobre agora