Mate part 13 ; kesadaran Elena

Start from the beginning
                                    

"Sudah selesai? Jika sudah aku akan kembali ke kamarku." Tanya Luke yang merasa dirinya terlalu lama meninggalkan matenya. Lord Edmans dan Queen Klarisa mengangguk dan mempersilakan Luke agar keluar dari ruangan pengobatan.

Namun, ketika Luke baru melangkahkan kakinya beberapa langkah dari tempatnya berpijak sebelumnya. Langkahnya terhenti spontan saat Albert menghadang jalan nya. Luke menaikan sebelah alisnya tanda bertanya pada Albert yang menghadang jalan nya.

"Urusanmu belum selesai Luke," Ujar Albert. Luke hanya diam saja menunggu ucapan selanjutnya yang akan di lontarkan adiknya itu.

"Kau harus memaafkan ayah dan juga Exel, kau tau. Exel terluka parah karena ulah dirimu, sebelumnya Exel tidak tau bahwa gadis itu adalah matemu." Albert melanjutkan ucapan nya.

Luke membuang pandangan "Aku tidak peduli." Balas Luke cuek, Luke tidak suka jika nama orang yang sudah membuat matenya menderita di sebutkan di depan nya.

Albert memegang pundak Luke, Namun Luke mengelak dan memundurkan posisinya."Luke, apa kau tega memutuskan hubungan dengan nya? Dia sudah berbakti dan melayani mu dari kecil, dia selalu menjalankan perintahmu dengan patuh, dan Exel adalah orang yang paling sabar menghadapi sikap keras kepalamu Luke." Batin Luke berkata ada benarnya perkataan Albert, sudahlah ia akan memutuskan nya nanti. Kesengsaraan harus di balas dengan kesengsaran juga tentunya.

"Sudah kubilang bahwa aku tidak ingin membahas hal itu lagi, Albert." Setelah mengatakan kalimat tajamnya, Luke langsung pergi dari ruangan itu dengan membanting pintu bercat putih itu.

Lord Edmans memandang pintu yang telah tertutup secara kasar oleh Luke. "Bagaimana aku meminta maaf pada Luke." Tanya Lord Edmans merasa putus asa saat melihat sikap Luke terhadap dirinya.

Queen Klarisa mengusap lengan Lord Edmans "Kau tidak boleh putus asa sebelum mencoba, Lord."

"kau hanya perlu mencoba, Ayah." Timpal Albert.

Lord Edmans mengangguk senang saat keluarganya mendukung nya disaat dirinya kehilangan kepercayaan dari salah satu putranya, saat ini dirinya harus memastikan bahwa kondisi tubuhnya sudah pulih. Setelah itu Lord Edmans akan mencoba agar bisa mendapat kepercayaan dari Luke kembali.

🏰🏰🏰

Elena meringis saat merasakan seluruh tubuhnya terasa sakit, tak berselang lama. Elena mengerutkan kening nya bingung, mengapa saat ini Elena merasa seperti berbaring di sebuah tempat yang nyaman dan hangat, perlahan Elena berusaha membuka matanya dan setelah kelopak yang menutupi bola mata Elena terbuka, barulah Elena melihat tempatnya berada sekarang. Elena menatap sekeliling dengan pandangan heran.

Ruang tempat Elena berada sangatlah besar dan mewah, desain unik di setiap sisi ruangan menambah kesan indah di dalam nya dengan perpaduan warna yang setara. Elena menatap tempatnya berbaring, Elena tidur di sebuah peraduan berukuran besar. Jika di simpulkan Elena yakin bahwa ini adalah sebuah kamar yang pemiliknya ada seorang pria, terlihat dari warna kamar yang di dominasi warna gelap khas pria, dan juga kamar ini beraroma maskulin khas seorang pria.

Namun, berbagai pertanyaan menghantui Elena, bagaimana bisa dirinya berada di dalam kamar seorang pria yang tak di kenal olehnya. Dan mengapa dirinya masih hidup setelah dirinya kehabisan nafas saat menjalani hukuman dari pemimpin yang kejam itu. Elena baru menyadari bahwa luka yang terdapat di tubuhnya sudah di obati, dan juga baju Elena yang sudah rusak pun sudah berganti menjadi sebuah baju kuno seperti baju seorang putri raja.

Elena menggerakan pelan kakinya. Namun, dirinya kembali meringis saat kakinya terasa nyeri ketika di gerakan, kaki kiri Elena masih terasa sakit akibat terkilir saat dirinya berlari menghindari serigala liar di hutan, dan luka serigala di kakinya belumlah puih.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now