[2] Back Home

3K 243 15
                                    

"Apa yang ingin kau makan?" Sehun bertanya kepada Luhan.

"Aku ingin makan pizza, sudah lama aku tidak memakannya." Ujar Luhan memberitahunya saat Sehun selesai memasangkan sabuk pengaman ke Luhan.

"Pizza? Kau akan mendapatkannya baby." Tutur Sehun saat ia masuk ke mobilnya dan mulai menyetir ke rumahnya. Sudah lama sejak dia tidur di tempat tidurnya sendiri dan dia harus mengatakan bahwa dia merindukan hal itu.

"Benarkah daddy? Kau akan membiarkanku memakan makanan untuk anak laki-laki yang lebih besar dari usiaku?" Tanya Luhan karena dia tahu bahwa dia hanya diperbolehkan untuk memakan makanan yang telah dilumatkan.

"Ya, seluruh hidupmu akan dikelilingi oleh barang-barang bayi, kupikir itu adil jika kau memakan makanan untuk anak laki-laki yang kau sukai." Sehun memberitahunya saat ia mulai menyetir. Luhan tersenyum dan dia merasakan perasaan menggelitik di perutnya.

"Terimakasih daddy." Luhan memberitahunya.

"Anything for you love." Sehun tersenyum sambil memegangi tangan bayinya.

Tuhan, betapa dia merindukan perasaan ketika bayinya meremas tangannya kembali. Perjalanannya tidak lama dan dengan segera mereka sampai di rumah. Sehun membawa Luhan di pelukannya dan berjalan masuk.

"Wu Yi Fan!" Seru Luhan saat melihat boneka naga di sofa. Sehun menatapnya sedikit kaget dan Luhan mengangkat bahu.

"Maksud saya, ugh, keren, Wu Yi Fan masih di sini." Dia mencoba memainkannya. Sehun tertawa dan meletakkan Luhan di sofa di samping mainannya.

"Aku akan memesan pizza. Apa topping yang kau inginkan? "Tanya Sehun.

"Aku ingin keju, daging sapi, daging asap, ham dan saus tomat." Jelas Luhan. Sehun tertawa.

"A meat's lover pizza sounds good." Ujar Sehun sambil meraih telepon dan mulai memesan. Luhan melihat Sehun sedang tidak menatapnya dan dengan segera dia mengambil naganya.

"Aku merindukanmu teman lama." Luhan berbisik dan memeluk mainan itu.

Sudah kukatakan, memeluk teman-teman yang baik itu bagus!

Lulu memberitahunya. Luhan memutar matanya.

"Ssst, jangan bilang siapa-siapa."

Aku tidak mau.

Lulu terkikik. Setelah beberapa saat Sehun kembali ke sofa dengan Luhan.

"Pizza akan sampai di sini dalam dua puluh menit." Sehun memberitahunya. Luhan cemberut.

"Tapi aku lapar sekarang." Dia merengek.

"Nah, apa lagi yang bisa kau makan dalam waktu yang sempit tanpa merusak selera makanmu?" Tanya Sehun. Luhan menyeringai.

"Aku bisa memakan lolipop daddy" bisik Luhan. Sehun mendengarnya dan matanya melebar.

"Luhan? What a dirty little boy I have" Sehun memberitahunya. Luhan tertawa.

"Sudah empat tahun berlalu daddy." Dia mencoba membela diri. Sehun tertawa dan mengangguk.

"Percayalah, aku tahu. Aku mungkin akan membiarkanmu merasakan permen lolipopku, tapi nanti, okay? Aku tidak ingin kita terganggu" kata Sehun.

Luhan mengangguk dan meletakkan kepalanya di bahu Sehun sementara Sehun menyalakan TV dan mulai memilih saluran. Sekitar lima menit kemudian, Sehun merasakan ada sesuatu yang basah di sofa.

"Daddy." Dia mendengar rengekan. Dia berbalik kearah rengekan itu dan melihat Luhan menangis di genangan air pipisnya sendiri.

"Baby apa yang terjadi?" Tanya Sehun khawatir.

[HUNHAN] "DADDY" (Sequel CMD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang